Gajala Rabies, Mirip `Orang Gila`

Gejala rabies pada manusia dapat dikategorikan dalam empat tahapan. Salah satu stadiumnya akan membuat orang seperti kena gangguan jiwa.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Okt 2013, 16:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2013, 16:00 WIB
rabies-130921b.jpg
Gejala rabies pada manusia dapat dikategorikan dalam empat tahapan atau stadium. Salah satu stadiumnya, biasanya akan membuat orang tersebut mengalami gejala yang sama seperti orang yang terkena gangguan jiwa.

Bila sudah sampai pada stadium gila atau eksitasi, penderita akan gemar berteriak-teriak, menjambak-jambak rambut, berlari dan melompat, takut air, takut cahaya, takut suara, berlebihan air liur, berlebihan cairan tubuh, dan berlebihan air mata.

Hal ini disampaikan Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Andi Muhadir, MPH, dalam acara 'Sarasehan SEHATi Bicara: Peringatan Hari Rabies Sedunia, Kenali dan Lawan Rabies'.

"Bila dilihat stadium itu, akan terlihat seperti orang gila. Gejala rabies ini memang sangat kompleks seperti ini," kata Andi Muhadir, di J. W Marriott, Kamis (3/10/2013)

Untuk stadium permulaan, biasanya orang akan menunjukkan tanda-tanda seperti lemah, lesu, nafsu makan berkurang, sulit tidur, demam seperti infeksi penyakit lainnya, muntah-muntah, sakit kepala yang berat, nyeri di tenggorokan, mual.

"Sedangkan stadium rangsangan atau sensoris, sering terjadi nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada luka gigitan, cemas, reaksi berlebihan terdapa rangsangan sensorik," tambah Andi Muhadir.

Yang terakhir gejala rabies pada manusia adalah golongan stadium lumpuh, atau biasa disebut dengan paralisis. Ini biasanya mulut akan menganga, lumpuh mulai dari kaki, kelumpuhan otot-otot pernapasan, dan biasanya penderita akan meninggal dalam waktu 4-6 hari setelah gejala pertama muncul.

Perlu diketahui, dari sekian banyak kasus rabies yang terjadi pada manusia umumnya ditularkan oleh anjing. Presentasenya sekitar 98 persen, dan sisa dua persennya disebabkan oleh kucing dan monyet.

Untuk menghindari penyakit mematikan ini, orang yang memelihara hewan peliharaan, dan hewan peliharaan itu sendiri harus divaksinasi. Dengan vaksinasi, akan mencegah seseorang dari kematian yang disebabkan hewan peliharaan.

(Adt/Mel/*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya