Penari balet dengan sepatu flat dengan gerakan-gerakan cantiknya mampu membuat mata penontonnya terkesima. Saat melihatnya pernahkah berpikir kenapa penari balet bisa berputar tanpa merasa pusing?.
Ternyata hal ini membuat para peneliti tertarik mengangkatnya sebagai sebuah studi. Studi baru ini menyimpulkan penari balet mampu menekan sinyal dari organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalamnya sehingga tidka pusing atau mual.
Para peneliti berharap hasil penemuan tersebut dapat membantu proses pengobatan bagi orang-orang dengan pusing kronis dikutip Newser, Senin (7/10/2013).
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 29 penari balet wanita dan 20 pendayung wanita. Seluruh responden memiliki umur dan tingkat kebugaran yang sama. Mereka kemudian duduk di sebuah kursi di dalam ruangan gelap dan kursi tersebut diputar berulang-ulang kemudian melakukan scan MRI pada otak mereka.
Hasil pindai muncul perbedaan dalam otak kecil dan korteks serebral antara kedua kelompok dan para penari mengalami tingkat perpusingan yang lebih rendah dibandingkan dengan para pendayung.
"Hasil scan menunjukkan cerebellum penari balet ukurannya lebih kecil. Ini mungkin karena penari biasanya tidak menggunakan sistem vestibular dan hanya mengandalkan gerakan-gerakan yang terkoordinasi," ujar penulis studi, Dr Barry Seemungal, dari Imperial College London, Inggris.
Latihan konsisten dalam jangka panjang membuat otak mereka beradaptasi sehingga efek pusing saat berputar-putar tidak terjadi.
(Mia/Abd)
Ternyata hal ini membuat para peneliti tertarik mengangkatnya sebagai sebuah studi. Studi baru ini menyimpulkan penari balet mampu menekan sinyal dari organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalamnya sehingga tidka pusing atau mual.
Para peneliti berharap hasil penemuan tersebut dapat membantu proses pengobatan bagi orang-orang dengan pusing kronis dikutip Newser, Senin (7/10/2013).
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 29 penari balet wanita dan 20 pendayung wanita. Seluruh responden memiliki umur dan tingkat kebugaran yang sama. Mereka kemudian duduk di sebuah kursi di dalam ruangan gelap dan kursi tersebut diputar berulang-ulang kemudian melakukan scan MRI pada otak mereka.
Hasil pindai muncul perbedaan dalam otak kecil dan korteks serebral antara kedua kelompok dan para penari mengalami tingkat perpusingan yang lebih rendah dibandingkan dengan para pendayung.
"Hasil scan menunjukkan cerebellum penari balet ukurannya lebih kecil. Ini mungkin karena penari biasanya tidak menggunakan sistem vestibular dan hanya mengandalkan gerakan-gerakan yang terkoordinasi," ujar penulis studi, Dr Barry Seemungal, dari Imperial College London, Inggris.
Latihan konsisten dalam jangka panjang membuat otak mereka beradaptasi sehingga efek pusing saat berputar-putar tidak terjadi.
(Mia/Abd)