Tak Cepat Ditangani, Bayi Alice Meninggal Karena Hidrosefalus

Orangtuanya memohon kepada dokter untuk mempercepat proses CT scan lebih awal. Lagi, lagi dan lagi, dokter menolak untuk melakukan itu.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Okt 2013, 11:30 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2013, 11:30 WIB
meninggal-131011a.jpg
Malang menimpa seorang bayi perempuan berusia dua tahun, Alice Mason. Menderita hidrosefalus, ia meninggal dunia karena penundaan perawatan yang dilakukan tiga rumah sakit di kawasan London, Inggris.

Menurut pengakuan sang ibu, Rosalind Mason, perawatan anak kandungnya itu dirusak oleh serangkaian penundaan perawatan yang dilakukan tiga rumah sakit besar seperti Royal Marsden di Chealsea, Kingston Hospital dan St George di Tooting, London, Inggris, yang berakibat tidak tertolongnya nyawa Alice.

Ketika kasus ini disidangkan di Pengadilan Tinggi London Barat, Rosalind mengatakan, "Saya benar-benar dikecewakan oleh sistem rumah sakit itu."

Pada Januari 2011, Alice sempat menjalani pengangkatan tumor dan telah merespons dengan sangat baik kemoterapi yang dijalaninya. Tapi, kondisinya memburuk pada 23 Maret 2011, yang membuat Alice harus segera dilarikan ke Royal Marsden Hospital. Di sana, Alice mengaku kalau ia mendadak pusing dan ingin muntah.

Karena tidak mendapatkan pelayanan yang  cukup baik, orangtua Alice lalu memindahkannya ke Rumah Sakit Kingston dan meminta kepada dokter spesialis untuk melakukan CT scan, dan melihat apa yang sebenarnya terjadi pada Alice.

Betapa kecewanya Rosalind dan suami, ketika mendengar ucapan dokter yang mengatakan bahwa Alice tidak perlu menjalani itu, karena sakit yang diderita oleh anaknya itu tidak sesuai dengan kriteria harus menjalani CT scan.

25 Maret 2011, kondisi Alice semakin serius, dan tidak ada satu pun dokter yang bergegas menolongnya. Akibatnya, Rosalind dan suami pun stres serta frustasi memikirkan kesehatan anaknya itu.

Hari itu juga, Rosalind kembali menelepon Royal Marsden dan memohon kepada dokter untuk mempercepat proses CT scan lebih awal. Lagi, lagi dan lagi, dokter menolak untuk melakukan itu.

Tidak mendapatkan penanganan medis yang cepat, membuat kondisi balita mungil ini terus memburuk. Setiap malam, Alice selalu muntah. Sang ibu yang senantiasa menjaga di samping tempat tidurnya, mencatat berapa kali anaknya itu muntah setiap harinya.

Tiga hari kemudian setelah mengalami pengoperan sana sini, Alice pun menjalani CT scan. Hasilnya, ditemukan kerusakan otak yang tidak dapat disembuhkan.

Setelah menerima hasil CT scan, Alice langsung dilarikan ke rumah sakit St George di mana spesialis ahli beda saraf mengoperasi dan mengurangi tekanan pada otaknya.

Sayang, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (11/10/2013), Alice akhirnya meninggal dunia beberapa hari kemudian, tepatnya 30 Maret 2011.

Dalam dakwaan yang diajukannya, Rosalind mengatakan bahwa Rumah Sakit Kingston yang bersalah atas kegagalan pada tahap dasar perawatan anaknya

"Tidak jelas mengapa CT scan tidak dilakukan di hari-hari pertama, yaitu tanggal 24 dan 25 Maret. Seandainya CT scan dilakukan pada tahap awal, akan lebih tahu kalau Alice menderita hidrosefalus dengan tekanan intrakranial," kata Dokter Konsultan di Birmingham Heartlands Hospital, Dr Stephen Rose yang mengetahui adanya kasus ini.

(Adt/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya