Bukti Rokok Membahayakan Kesehatan Seksual Anda

Selain membahayakan kesehatan kardiovaskular, rokok juga membahayakan kesehatan seksual Anda

oleh Fitri Syarifah diperbarui 29 Nov 2013, 20:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2013, 20:00 WIB
rokok-131129-c.jpg
Selain membahayakan kesehatan kardiovaskular, rokok juga membahayakan kesehatan seksual Anda. Mungkin sebagian besar dari Anda sudah mengetahuinya tapi kali ini para ahli kesehatan kembali mengingatkan Anda.

Seperti dilansir Yourtango, Jumat (29/11/2013)  merokok dikaitkan dengan bahaya kesehatan seksual dan reproduksi Anda sebagai berikut:

1 . Wanita

Wanita yang merokok dikaitkan dengan kesulitan untuk hamil dan cacat janin. Menurut American Society of Reproductive Medicine, merokok dapat mempercepat hilangnya telur saat pembuahan.

Sementara komponen asap rokok juga mengganggu kemampuan sel ovarium untuk membuat estrogen dan telur yang masuk ke ovarium cenderung memiliki kelainan genetik.

2 . Pria

Pernah melihat di kemasan rokok bahwa pria yang merokok berisiko impoten (sulit mempertahankan ereksi).  Kesulitan tu terkait dengan aliran darah yang tercermar zat nikotin dan zat negatif lainnya  yang buruk ke penis.

Merokok juga membatasi aliran darah ke penis. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pria yang tidak merokok lebih kuat lima kali bercinta dibanding perokok.

3. Mengganggu PMS

Penelitian menunjukkan bahwa merokok bisa membuat gejala PMS lebih buruk. Dalam sebuah studi yang mengikutsertakan 27 wanita berusia 44 tahun, wanita perokok cenderung memiliki gejala pramenstruasi, seperti sakit punggung, kembung, nyeri payudara, dan berjerawat. Penelitian lain  menunjukkan wanita non-perokok memiliki periode lebih teratur.

4. Rokok membunuh sperma

Pria yang merokok memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit.

5. Merokok mempercepat proses menopose

Wanita yang merokok mengalami menopause lebih awal dari non-perokok. Dalam review studi beberapa waktu lalu, wanita non-perokok mengalami menopause antara usia 46 dan 51, ​​sementara wanita dan pria perokok mengalami menopause antara usia 43 dan 50.

Penelitian lain menunjukkan, menopause dini juga berhubungan dengan risiko kesehatan seperti osteoporosis, diabetes, dan penyakit Alzheimer.

(Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya