Dunia kembali kehilangan putra terbaiknya, Nelson Mandela (95 tahun). Setelah berjuang melawan penyakit infeksi paru-paru yang dideritanya, Kamis (5/12/2013) waktu setempat, Nelson Mandela tutup usia.
Seperti diketahui, pada 8 Juni 2013 sang mantan presiden Afrika Selatan ini sempat dirawat di rumah sakit karena infeksi paru-paru yang berulang. Waktu itu, kondisi pria bersahaja ini dinyatakan kritis tapi stabil.
Beragam pertanyaan pun muncul tentang penyebab infeksi paru-paru yang dideritanya, mengingat ia pernah mengalami tuberkulosis (TB) sewaktu menjadi tahanan beberapa tahun silam. Namun, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi itu karena usia Mandela yang renta.
Apa sebenarnya yang menyebabkan terjadinya infeksi paru-paru? Itu semua tergantung pada jenis infeksi tertentu. Dalam dunia kedokteran, ada banyak jenis infeksi paru-paru mulai dari virus untuk bakteri dan juga TBC yang merupakan bakteri.
Steven E Weinberger yang merupakan seorang internis dan pulmonologist di American College of Physicians di Philadelphia mengatakan bahwa pada dasarnya setiap orang terpapar unsur infeksi sepanjang waktu. Namun, kita pun memiliki sistem pertahanan yang luar biasa dimulai pada hidung, mulut, dan tenggorokan.
Ada sel-sel pertahanan yang disebut makrofag, yang aman itu akan mencerna bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Steven juga mengatakan bahwa manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang akan mengembangkan antibodi.
"Pada dasarnya, setiap manusia memiliki sistem pertahanan multifaktorial," kata Steven menjelaskan.
Lebih lanjut dia mengatakan, alasan mengapa infeksi paru-paru ini sering terjadi pada orang tua karena mekanisme pertahanan tubuh akan berubah seiring bertambahnya usia seseorang. Dalam dunia kedokteran, terang Steven, ada istilah yang disebut dengan immunosenescence, yang mana karena usia, beberapa sel sistem kekebalan tubuh kurang mampu membuat antibodi.
Dikutip dari Scientific American, Jumat (6/12/2013), Steven yang mengetahui kabar mengenai Mandela yang sempat dirawat karena infeksi paru-paru berulang mengatakan bila dia memiliki bentuk penyakit paru-paru yang mendasar, yang akan memengaruhi pertahanan paru-paru, mungkin akan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
"Jenis-jenis perubahan struktural yang lebih umum pada orang tua," kata Steven.
Untuk gejala dari infeksi paru-paru itu sendiri, yang paling sering akan terjadi batuk dan terjadinya demam. Jika itu adalah infeksi kronis maka dapat melemahkan si pasien.
Menurut Steven, hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, sering merasa lelah, malaise, dan sebagainya. Tak jarang, pasien akan mengalami ludah darah.
Bagi pasien infeksi paru-paru, pilihan pengobatannya difokuskan pada jenis dari bakteri dan pengaturan di mana infeksi itu dikembangkan. Untuk jenis yang paling umum dari infeksi pneumonia, dapat diresepkan antibiotik.
Jika infeksi itu berupa tuberkulosis, jelas Steven, dibutuhkan terapi yang cukup lama dan tidak mempan bila hanya mengandalkan antibiotik saja.
Meskipun usia seseorang semakin bertambah, sebenarnya orang tersebut dapat menghindari infeksi paru-paru ini dengan cara melakukan vaksinasi, yaitu influenza dan biasanya diberikan dosis tunggal dari vaksin pneumokokus.
"Selain itu, kebersihan mulut juga penting. Jika kebersihan mulut buruk, akan lebih banyak bakteri di mulut yang akan berakhir di paru-paru, terutama saat tidur," kata Steven menerangkan.
Tidak hanya itu, ketika menginjak usia tua hindari juga kebiasaan merokok.
(Adt/Mel)
Seperti diketahui, pada 8 Juni 2013 sang mantan presiden Afrika Selatan ini sempat dirawat di rumah sakit karena infeksi paru-paru yang berulang. Waktu itu, kondisi pria bersahaja ini dinyatakan kritis tapi stabil.
Beragam pertanyaan pun muncul tentang penyebab infeksi paru-paru yang dideritanya, mengingat ia pernah mengalami tuberkulosis (TB) sewaktu menjadi tahanan beberapa tahun silam. Namun, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi itu karena usia Mandela yang renta.
Apa sebenarnya yang menyebabkan terjadinya infeksi paru-paru? Itu semua tergantung pada jenis infeksi tertentu. Dalam dunia kedokteran, ada banyak jenis infeksi paru-paru mulai dari virus untuk bakteri dan juga TBC yang merupakan bakteri.
Steven E Weinberger yang merupakan seorang internis dan pulmonologist di American College of Physicians di Philadelphia mengatakan bahwa pada dasarnya setiap orang terpapar unsur infeksi sepanjang waktu. Namun, kita pun memiliki sistem pertahanan yang luar biasa dimulai pada hidung, mulut, dan tenggorokan.
Ada sel-sel pertahanan yang disebut makrofag, yang aman itu akan mencerna bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Steven juga mengatakan bahwa manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang akan mengembangkan antibodi.
"Pada dasarnya, setiap manusia memiliki sistem pertahanan multifaktorial," kata Steven menjelaskan.
Lebih lanjut dia mengatakan, alasan mengapa infeksi paru-paru ini sering terjadi pada orang tua karena mekanisme pertahanan tubuh akan berubah seiring bertambahnya usia seseorang. Dalam dunia kedokteran, terang Steven, ada istilah yang disebut dengan immunosenescence, yang mana karena usia, beberapa sel sistem kekebalan tubuh kurang mampu membuat antibodi.
Dikutip dari Scientific American, Jumat (6/12/2013), Steven yang mengetahui kabar mengenai Mandela yang sempat dirawat karena infeksi paru-paru berulang mengatakan bila dia memiliki bentuk penyakit paru-paru yang mendasar, yang akan memengaruhi pertahanan paru-paru, mungkin akan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
"Jenis-jenis perubahan struktural yang lebih umum pada orang tua," kata Steven.
Untuk gejala dari infeksi paru-paru itu sendiri, yang paling sering akan terjadi batuk dan terjadinya demam. Jika itu adalah infeksi kronis maka dapat melemahkan si pasien.
Menurut Steven, hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, sering merasa lelah, malaise, dan sebagainya. Tak jarang, pasien akan mengalami ludah darah.
Bagi pasien infeksi paru-paru, pilihan pengobatannya difokuskan pada jenis dari bakteri dan pengaturan di mana infeksi itu dikembangkan. Untuk jenis yang paling umum dari infeksi pneumonia, dapat diresepkan antibiotik.
Jika infeksi itu berupa tuberkulosis, jelas Steven, dibutuhkan terapi yang cukup lama dan tidak mempan bila hanya mengandalkan antibiotik saja.
Meskipun usia seseorang semakin bertambah, sebenarnya orang tersebut dapat menghindari infeksi paru-paru ini dengan cara melakukan vaksinasi, yaitu influenza dan biasanya diberikan dosis tunggal dari vaksin pneumokokus.
"Selain itu, kebersihan mulut juga penting. Jika kebersihan mulut buruk, akan lebih banyak bakteri di mulut yang akan berakhir di paru-paru, terutama saat tidur," kata Steven menerangkan.
Tidak hanya itu, ketika menginjak usia tua hindari juga kebiasaan merokok.
(Adt/Mel)