Tak Sulit Kok Cegah Sakit Jantung dan Penyakit Berat Lain!

Diabetes, stroke, dan penyakit jantung merupakan penyakit degeneratif yang paling ditakuti kebanyakan masyarakat Indonesia.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 23 Jan 2014, 17:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2014, 17:30 WIB
olahraga-131222-c.jpg
Diabetes, stroke, dan penyakit jantung merupakan penyakit degeneratif yang paling ditakuti kebanyakan masyarakat Indonesia. Padahal, dengan melakukan kebiasaan sederhana seperti mengubah pola hidup yang lebih sehat, maka penyakit menakutkan itu tak akan pernah terjadi.

Demikianlah yang disampaikan Presiden World Council for Preventive, Regenerative and Anti-Aging Medicine (WOCPM) asal Indonesia, Dr. Deby Vinsky dalam acara 'Dipilihnya Jusuf Kalla Sebagai Penasehat Dunia WOCPM` di Kediaman Jusuf Kalla yang terletak di Jl. Brawijaya Nomor 6, Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (23/1/2014)

"Penyakit degeneratif seperti ini sebenarnya bisa kita cegah, asal sejak dini mengubah kebiasaan hidup. Sederhananya adalah pola makan," kata Deby menjelaskan.

Menurut Deby, saat ini, masyarakat Indonesia lebih senang mengonsumsi karbohidrat, ketimbang makan serat dan protein. Padahal, yang bagus itu adalah lebih banyak mengonsumsi serat dan protein daripada karbohidrat.

Memang, kata dia, segala sesuatu yang `jahat` akan terasa enak di diri kita. Contohnya saja seperti rokok, makanan cepat saji, dan makanan enak-enak lainnya.

Jika dilihat dari sisi harga, makanan tidak sehat jauh lebih murah ketimbang makanan sehat. Maka itu, kenapa banyak orang yang cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat tersebut.

Tapi, di mata wanita yang dikenal sebagai The queen of Antiaging ini, lebih baik membayar mahal untuk makanan sehat. Daripada Anda harus membayar murah untuk makanan yang dikonsumsi kini, tapi harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membayar biaya pengobatan dan rumah sakit.

"Itulah gunanya preventive medicine. Jadi, kita harus tahu sebelum masalah itu muncul. Jangan makan junk food terus menerus karena kita rasa enak, tetapi nantinya kita bayar mahal (untuk pengobatan)," kata Deby menjelaskan.

(Adt/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya