5 Aplikasi Buatan Google yang Gagal di Pasaran

Aplikasi buatan Google ini gagal dipasaran karena kurangnya pengguna dan tidak terlalu terkenal

oleh Rizzaq Aynur Nugroho diperbarui 16 Apr 2019, 22:04 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2019, 22:04 WIB
Ilustrasi aplikasi Google
Ilustrasi aplikasi Google (sumber: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Google adalah salah satu perusahaan yang cukup besar dan banyak menghasilkan berbagai produk mulai aplikasi hingga perangkat keras yang membantu pekerjaan manusia. 

Google memang merupakan perusahaan yang berkhusus pada produk dan jasa internet. Beberapa produk yang dibuat Google adalah teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, periklanan darling dan masih banyak lagi.

Perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ini didirikan pada tanggal 4 September 1998, di Menlo Park, California. Sejak awal berdiri, Google sudah meluncurkan berbagai macam produk yang sudah banyak digunakan dan juga bermanfaat hingga saat ini. Salah satu produk yang sangat bermanfaat dan banyak digunakan oleh orang-orang adalah mesin pencarian Google.

Teknologi pencarian Google ini sudah digunakan berjuta-juta kali oleh orang-orang untuk mencari informasi hingga mencari sebuah data dari internet. Hingga sekarang ada lebih dari jutaan data yang bisa ditemukan di mesin pencarian Google.

Itu adalah salah satu program atau teknologi yang dibuat Google dan sangat bermanfaat. Namun tidak berbeda pada perusahaan-perusahaan lainnya, pasti Google pernah membuat sesuatu yang tidak bisa bertahan atau dalam artian gagal.

Banyak sekali produk seperti aplikasi yang dibuat Google, yang pada akhirnya tidak digunakan lagi atau gagal karena tidak banyak peminatnya.Berikut ini Liputan6.com sudah merangkum beberapa aplikasi buatan Google yang gagal di pasaran yang dilansir dari techviral, Selasa (16/4/2019).

1. Google Plus

Google Plus
Google Plus. Dok: cybersecuritycaucus.com

Aplikasi Google pertama yang gagal dipasaran menurut techviral.net adalah aplikasi Google Plus. Aplikasi ini baru saja ditutup oleh Google sekitar bulan April 2019.

Google Plus adalah aplikasi yang berkecimpung di jaringan sosial seperti Facebook. Pada awalnya banyak yang menggunakan Google Plus karena otomatis ada jika kita membuat sebuah akun Google.

Di dalam Google Plus, pengguna bisa mengirimkan moment menarik dalam kehidupannya seperti foto, dan video. Kemudian moment itu juga bisa di komentari oleh pengguna lain.

Hampir mirip dengan Facebook. Namun karena beberapa alasan seperti semakin menurunnya pengguna Google Plus, akhirnya Google menutup aplikasi ini.

2. Wave

Wave atau Google Wave adalah aplikasi percakapan dan dokumen , dimana para penggunanya dapat berkomunikasi dan bekerjasama dengan teks berformat foto, video, peta, dan banyak lagi.

Google Wave dirancang dan dipersiapkan oleh Google yang memungkinkan para penggunanya untuk melakukan komunikasi layaknya email dan instant messaging dengan cara yang terbaru. Hal ini menjadi terobosan terbaru di dunia internet. Namun Google Wave akhirnya ditutup setahun setelah peluncurannya pada tahun 2009.

3. Buzz

Buzz juga merupakan salah satu aplikasi gagal milik Google yang cukup terkenal. Ia hanya mampu berdiri satu tahun saja yaitu pada tahun 2010 hingga tahun 2011. Buzz pada akhirnya menjadi produk gagal Google karena penggunanya yang sedikit hanya ribuan orang saja.

Pada dasarnya aplikasi ini mirip dengan Twitter. Buzz fokus dalam mengintregasi foto, video, dan pranala yang mengabil sebagian dari aspek percakapan dari Gmail seperti rangkaian diskusi ataupun percakapan di Google Talk.

4. Google Lively

Google Lively adalah aplikasi virtual yang berbasis web yang diproduksi oleh Google dan dihentikan pada tanggal 31 Desember 2008. Google Lively pada dasarnya adalah sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk melakukan percakapan dalam sebuah ruangan atau chat room.

Namun karena kurangnya pengguna aplikasi ini, akhirnya Google menutupnya dan tidak dioperasikan lagi.

5. Picasa

Picasa adalah salah satu produk Google, atau aplikasi Google yang berkecimpung dan berfokus pada pengolahan foto dan video. Kamu bisa menggunakan aplikasi ini untuk mengedit foto dan video, secara online.

Meskipun belum ditutup, aplikasi ini sudah termasuk gagal dipasaran karena tidak banyak yang menggunakan Picasa. Picasa kalah pamor dibandingkan dengan aplikasi pengeditan foto lainnya.

Mungkin jika Google berusaha lebih seperti memperbaharui fitur yang ada pada aplikasi ini, kesempatan untuk besar di pasaran bisa lebih tinggi.

Itulah beberapa aplikasi Google yang gagal di pasaran, dan bahkan sebagian besar sudah tidak bisa dioperasikan lagi. Perusahaan sebesar Google-pun bisa gagal dalam membuat sebuah produk.

Memang jika sebuah produk tidak terlalu diminati oleh orang-orang atau tidak banyak penggunannya, untuk bertahan dipasaran pasti akan sulit karena harus berasing dengan produk lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya