Liputan6.com, Jakarta Kebakaran masih jadi masalah besar di sejumlah wilayah. Sulitnya memadam kobaran api biasanya didasari karena padatnya rumah-rumah penduduk di satu permukiman. Selain itu akses menuju titik api juga menjadi sulit.
Baca Juga
Ada beberapa penyebab terjadinya kebakaran seperti kekeringan, arus pendek listrik, gas yang meledak, rokok dan sebagainya. Beberapa penyebabnya bahkan dari hal-hal tak terduga.
Advertisement
Setiap terjadi kebakaran, petugas pemadam kebakaran adalah orang-orang pilihan dengan keterampilan khusus. Namun susahnya akses, banyak kasus yang membuat petugas tidak bisa mencapai titik api di permukiman. Meminimalisir hal tersebut, sebuah desa di Jepang memiliki cara unik untuk mengatasi masalah tersebut.
Desa tersebut memiliki pemadam kebakaran yang ditanam di tengah-tengah pemukiman desa. Bahkan cara unik ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia. Tak hanya itu, permukiman desa ini juga menarik perhatian dan menjadi destinasi wisata.
Desa Shirakawa-go, Gofu, Jepang
Dilansir dari Elite Readers oleh Liputan6.com, Selasa (12/11/2019) desa tersebut bernama Shirakawa-go yang berada di kota Gifu, Jepang. Kawasan ini memiliki area seluas 68 hektare di kaki gunung yang terletak di perbatasan Perfektur Gifu dan Toyama. Wilayah terpencil Jepang Shirakawa-go sudah ada sejak abad ke-11.
Karena letaknya yang dikelilingi gunung, penduduk desa ini sulit keluar desa dengan mudah. Kawasan pemukiman di Shirakawa-go juga memiliki bangunan unik. Arsitektur bangunannya bahkan diakui sebagai warisan dunia.
Kawasan pemukiman ini bahkan disebut sebagai the UNESCO World Heritage Site. Rumah-rumah tradisional yang berada di desa Shirakawa-go bernama gassho-zukuri yang merupakan warisan nenek moyang.
Advertisement
Cara Unik Memadamkan Api
Punya bangunan yang unik dan kawasan yang cukup luas, pemerintah desa Shirakawa-go pun membuat cara unik jika terjadi kebakaran. Mereka menanam sistem kebakaran api di tengah pemukiman warga.
Sistem kebakaran ini seperti semprotan air yang bisa menjangkau sekitar 400 meter. Air-air ini bersumber dari kawasan pertanian yang ada di sana.
Cara ini pernah dilakukan ketika desa Shirakawa-go mengalami kebakaran pada hari Senin (4/11/2019) lalu. Semprotan air secara otomatis keluar disekitar rumah-rumah tradisional tersebut. Dilaporkan pula bahwa tak ada korban jiwa dari insiden tersebut meski api sempat berkobar selama 2 jam.