Penyakit Anoreksia Nervosa, Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya di Rumah

Penyakit anoreksia nervosa ini wajib diwaspadai, terutama bagi para wanita

oleh Husnul Abdi diperbarui 27 Des 2019, 17:42 WIB
Diterbitkan 27 Des 2019, 17:42 WIB
Penyakit Anoreksia Nervosa,
Penyakit Anoreksia Nervosa (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit anoreksia nervosa merupakan gangguan makan yang ditandai dengan ketakutan yang teramat sangat terhadap kenaikan berat badan, dan gangguan persepsi pada bentuk tubuh. Penderita anoreksia terobsesi untuk memiliki tubuh kurus, dan melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal menurut mereka. 

Bahkan saat badan penderita anoreksia ini sebenarnya sudah sangat kurus, mereka tetap berusaha untuk menguruskan badannya lagi dengan berbagai cara seperti, melakukan diet ketat, melakukan kegiatan fisik secara berlebihan, mengonsumsi obat pencuci perut, hingga selalu memuntahkan makanannya yang telah dimakan dengan disengaja.

Anoreksia nervosa lebih umum menyerang wanita dibanding pria. Sering kali kondisi ini mulai timbul saat masa praremaja, selama masa remaja, maupun masa awal dewasa. Pola makan menyimpang ini dapat menyebabkan rendahnya berat badan yang sangat ekstrem dan dapat mengancam kehidupan apabila tidak ditangani dengan segera.

Penyakit anoreksia nervosa ini wajib diwaspadai, terutama bagi para wanita. Hal ini karena anoreksia dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang cukup serius bila tidak ditangani, bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (27/12/2019) tentang penyakit anoreksia nervosa

Gejala Penyakit Anoreksia Nervosa

Gejala penyakit anoreksia nervosa tidak hanya terlihat pada kondisi fisik saja, namun juga tampak pada kondisi psikologis dan perilaku penderitanya. Berikut beberapa gejala penyakit anoreksia nervosa yang perlu diperhatikan:

Gejala Fisik

- Kehilangan berat badan yang berlebihan.

- Tampak kurus dan berat badan tidak ideal.

- Kehilangan gairah seksual dan gangguan menstruasi.

- Gangguan pada organ jantung, seperti jantung berdebar.

- Tekanan darah rendah.

- Gagal ginjal.

- Kulit kering pada tangan dan kaki akibat kurang aliran darah.

- Dehidrasi dan tidak tahan udara dingin.

- Mudah lelah, bahkan pingsan tanpa sebab.

- Gigi mudah rusak

- Jari tangan dan kaki kebiruan dan bengkak pada lengan dan tungkai.

- Muncul rambut halus di wajah dan bagian tubuh lain.

- Rambut menipis dan mudah rontok.

- Sembelit atau sakit perut.

Gejala Psikologis

- Takut berat badan naik.

- Terlalu memikirkan bentuk tubuh dan berat badan.

- Merasa gemuk meski berat badan di bawah normal.

- Mudah marah saat jam makan.

- Berlebihan dalam menjalankan diet dan menjaga berat badan.

- Merasa rendah diri dan kemampuan konsentrasi menurun.

- Mudah cemas dan depresi.

Gejala pada Perilaku

- Berlebihan dalam diet, seperti menghitung jumlah kalori.

- Merasa makan banyak meski hanya makan dalam porsi kecil.

- Penyalahgunaan obat pelangsing, diuretik, dan pencahar.

- Sering bercermin untuk melihat bentuk tubuh.

- Menarik diri dari lingkungan sosial.

- Latihan fisik yang berlebihan, dan stres bila tidak bisa melakukannya.

- Melukai diri sendiri, bahkan hingga percobaan bunuh diri.

- Sering menimbang berat badan.

- Tidak mau makan di depan umum.

Penyebab Penyakit Anoreksia Nervosa

Penyakit Anoreksia Nervosa
Penyakit Anoreksia Nervosa

Penyebab penyakit anoreksia nervosa yang paling utama sampai saat ini masih belum diketahui. Namun, penyebab penyakit anoreksia nervosa dikaitkan dengan beberapa faktor, seperti faktor lingkungan, psikologis, dan biologis.

Faktor Risiko Anoreksia Nervosa

- Jenis Kelamin, sebanyak 85-95% penderita anoreksia berjenis kelamin wanita.

- Usia, lebih sering terjadi pada remaja dan jarang dialami oleh mereka yang di atas usia 40 tahun.

- Lingkungan keluarga yang tidak harmonis seperti komunikasi yang kurang baik, sering bertengkar, dan sulit mengatasi konflik rumah tangga.

- Pernah mengalami peristiwa yang menyebabkan trauma, seperti diperkosa atau mengalami perundungan (bullying) terkait berat badan atau bentuk tubuh.

- Masalah psikologis, seperti sulit mengungkapkan perasaan, tidak menyukai bentuk tubuh sendiri, rendah diri, menerapkan standar tinggi pada bentuk tubuh (perfeksionis), serta mudah merasa cemas, kesepian, depresi, dan marah.

- Anggapan dan tekanan di masyarakat bahwa bentuk tubuh yang langsing adalah sempurna.

- Terlahir prematur, memiliki berat lahir rendah, atau terlahir kembar.

- Ketidakseimbangan kimia otak yang mengatur rasa lapar.

- Riwayat anoreksia dalam keluarga.

- Terlalu banyak diet.

Pengobatan Penyakit Anoreksia Nervosa

Anoreksia
Penyakit Anoreksia Nervosa (Sumber: Daily Star)

Pengobatan penyakit anoreksia nervosa dilakukan dengan menangani masalah fisik dan mental pasien. Tujuan pengobatan adalah untuk mencegah komplikasi, menangani gejala yang dialami, mengembalikan pola makan dan berat badan normal, serta memperkuat fisik dan mental pasien.

Metode penanganan medis dan psikoterapi bisa dilakukan. Selain itu, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan, seperti antidepresan untuk membantu menangani gangguan mental pada pasien, atau pemberian suplemen untuk membantu penguatan tulang. 

Pengobatan di Rumah

Ada beberapa bentuk perubahan gaya hidup atau upaya pengobatan di rumah yang dapat membantu mengatasi anoreksia nervosa. Berikut merupakan bentuk-bentuk dari gaya hidup sehat dan pengobatan di rumah yang dapat membantu kamu menghadapi anoreksia nervosa:

- Kurangi stress

- Akui bahwa dirimu mengidap anoreksia

- Makanlah makanan yang diresepkan oleh dokter atau ahli gizi

- Ikuti sesi konseling

- Konsumsi obat-obatan seperti yang diinstruksikan

- Belilah pakaian yang pas untuk postur tubuh, bukan pakaian yang mengharuskan kamu menurunkan berat badan terlebih dahulu untuk memakainya

- Cintai dirimu apa adanya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya