Kisah 'Pasien 31', Wanita 61 Tahun yang Disebut Tularkan COVID-19 di Korea Selatan

Kasus positif virus corona meningkat tajam di Korea Selatan

oleh Mardella Savitri Murtisari diperbarui 26 Feb 2020, 19:20 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2020, 19:20 WIB
Warga Korsel Antri Membeli Masker
Orang-orang antre untuk membeli masker di toko ritel di kota tenggara Daegu, Selasa (25/2/2020). Korea Selatan menjadi negara pertama di luar Cina daratan dengan infeksi virus COVID-19 terbesar dan membuat presiden Moon Jae-in memberikan status siaga tinggi. (Jung Yeon-je / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Korea Selatan kini menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat penyebaran virus corona yang tinggi di luar China setelah Iran. Hal ini tentunya menimbulkan pertanyaan besar bagi publik.

Korea Selatan selama ini dikenal memiliki sistem kesehatan yang sudah maju tapi kenyataannya penyebaran virus corona terus meningkat secara signifikan. Ternyata hal ini didalangi oleh seorang wanita paruh baya yang menyebarkan virus tersebut di sepanjang kota Daegu, Korea Selatan. 

Awalnya, kasus positif virus corona di Korea Selatan dilaporkan hanya sejumlah 30 orang. Mereka yang terinfeksi memang baru saja melakukan perjalanan dari China. Tapi ternyata, salah satu diantara 30 orang tersebut menularkan virus kepada si wanita 'super spreader'. Hingga akhirnya ia disebut sebagai pasien ke 31.

Berikut adalah kronologis lengkap bagaimana wanita yang disebut sebagai 'super spreader' dan diduga menularkan virus corona di kota Daegu, Korea Selatan. Dilansir dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Rabu (26/02/2020).

Si 'super spreader' beraktivitas seperti biasa, tanpa sadar menularkan virus mematikan

Penampakan Gereja Shincheonji
Penampakan Gereja Shincheonji. (Sumber: Twitter @arieoz)

Dilansir dari livescience, wanita berusia 61 tahun tersebut sempat memeriksakan diri ke rumah sakit daerah. Namun, setelah dinyatakan memiliki gejala mirip dengan virus corona COVID-19 oleh rumah sakit tersebut, wanita ini dirujuk untuk menuju ke rumah sakit yang lebih besar agar mendapatkan penanganan.

Akan tetapi ia abai terhadap hal tersebut, dengan dalih ia belum pernah berpergian ke luar negeri. Ia pun kemudian beraktivitas seperti biasa.

Kota Daegu berubah menjadi kota hantu

Sebuah Pasar di Kota Daegu Menjadi Sepi.
Sebuah Pasar di Kota Daegu Menjadi Sepi. (Sumber: Twitter @arieoz)

Wanita yang disebut superspreader ini kemudian menginfeksi setidaknya 37 orang di gereja yang biasa ia kunjungi dengan virus corona baru. Sejumlah jamaah lain di gereja itu juga menunjukkan gejala penyakit, yang disebut COVID-19 tersebut.

Usai adanya penyebaran virus yang masif dari wanita paruh baya ini, pemerintah setempat menutup banyak fasilitas umum agar virus tak semakin menyebar. Kini kota Daegu yang mendapat predikat sebagai kota seni, menjadi sepi bak kota hantu.

Korea Selatan darurat virus Corona

Dikutip dari Channel News Asia pada Rabu (26/2/2020), sekitar 90 persen kasus infeksi baru berasal dari Daegu yang merupakan kota terbesar keempat di Korsel yang juga merupakan pusat penyebaran.

Beberapa hari yang lalu, Presiden Korsel Moon Jae-in juga telah meningkatkan status ancaman virus corona menjadi level empat. Terakhir kali, status tersebut dinyatakan pada 2009 ketika wabah influenza menewaskan lebih dari 260 orang di sana.

"Kita dihadapkan dengan momen penting pada kasus virus corona," kata presiden Moon Jae-in seperti dikutip dari Vox. Dia menambahkan, beberapa hari ke depan adalah saat-saat yang kritis sehingga penting bagi semua pihak untuk memberikan respon menyeluruh terhadap masalah ini.

Media-media setempat mengabarkan kemungkinan adanya keterkaitan kasus di Korsel dengan sebuah sekte keagamaan yang disebut Shincheonji. Ratusan anggota kelompok itu telah terinfeksi dan menyebarkannya ke para pasien di sebuah rumah sakit di Daegu.

Sekte tersebut dikabarkan memiliki cabang di Wuhan, kota di Tiongkok tempat awal mula virus corona berasal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya