6 Penyebab Glaukoma pada Mata Menurut Jenisnya, Ketahui Faktor Risikonya

Glaukoma bisa menyebabkan kebutaan

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 04 Jun 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2020, 19:00 WIB
7 Cara Hilangkan Mata Panda dalam 7 Hari
Ilustrasi mata (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab glaukoma pada mata penting diwaspadai. Glaukoma merupakan penyakit mata yang relatif umum terjadi, terutama pada orang dewasa. Jika tak segera ditangani, glaukoma bisa menyebabkan kebutaan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), glaukoma adalah penyebab utama kedua kebutaan di seluruh dunia setelah katarak. Ini membuat penyebab glaukoma pada mata harus diwaspadai. Penyebab glaukoma pada mata bisa diketahui dari jenis glaukoma yang diderita. Penyebab glaukoma pada mata juga bisa dipicu oleh sejumlah faktor.

Orang yang berisiko memiliki penyebab glaukoma pada mata harus mendapatkan pemeriksaan mata lengkap setiap satu atau dua tahun. Berikut penyebab glaukoma pada mata, faktor risiko, dan cara mencegahnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(4/6/2020).

Penyebab glaukoma pada mata secara umum

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Menurut Mayo Clinic, glaukoma adalah hasil dari kerusakan saraf optik. Kerusakan ini disebabakan oleh adanya tekanan karena penumpukan cairan (aqueous humor) yang mengalir ke seluruh bagian dalam mata.

Cairan internal ini biasanya mengalir keluar melalui jaringan yang disebut mesh trabecular pada sudut di mana iris dan kornea bertemu. Ketika cairan diproduksi berlebihan atau sistem drainase tidak berfungsi dengan baik, cairan tidak dapat mengalir keluar pada tingkat normal dan tekanan mata meningkat.

Menurut Allaboutvision, penyebab glaukoma pada mata umumnya adalah kegagalan mata untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat antara jumlah cairan internal yang dihasilkan dan jumlah yang mengalir keluar. Alasan yang mendasari ketidakseimbangan ini biasanya berkaitan dengan jenis glaukoma yang diidap.

Penyebab glaukoma pada mata menurut jenisnya

ilustrasi mata sehat/pexels
ilustrasi mata /pexels

Glaukoma sudut terbuka

Glaukoma sudut terbuka adalah jenis glaukoma yang paling umum. Penyebab glaukoma pada mata ini disebabkan oleh sudut drainase yang terbentuk oleh kornea dan iris tetap terbuka, tetapi kerja trabecular sebagian terhambat. Hal ini menyebabkan tekanan pada mata meningkat secara bertahap. Tekanan ini bisa merusak saraf optik.

Glaukoma sudut tertutup

Glaukoma sudut tertutup terjadi ketika iris menonjol ke depan mempersempit atau menghalangi sudut drainase yang dibentuk oleh kornea dan iris. Ini membuat cairan tidak bisa bersirkulasi melalui mata dan tekanan meningkat.

Penyebab glaukoma pada mata menurut jenisnya

Penyakit Mata Glaukoma
Penyakit Mata Glaukoma (sumber: iStockphoto)

Glaukoma tekanan normal

Glaukoma tekanan normal terjadi ketika saraf optik menjadi rusak meskipun tekanan mata berada dalam kisaran normal. Penyebab glaukoma ini belum diketahui secara pasti. Kemungkinan glaukoma jenis ini disebabkan oleh saraf optik yang sensitif, atau memiliki lebih sedikit darah yang dipasok ke saraf optik.

Glaukoma pigmen

Glaukoma pigmen terjadi akibat butiran pigmen dari iris menumpuk di saluran drainase, memperlambat atau menghalangi cairan yang keluar dari mata.

Penyebab glaukoma pada mata menurut jenisnya

Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan di dunia. (Foto: Pixabay)

Glaukoma Bawaan

Glaukoma bawaan atau glaukoma anak merupakan glaukoma yang terjadi akibat bawaan lahir. Anak-anak yang lahir dengan glaukoma bawaan memiliki cacat pada sudut mata mereka, yang memperlambat atau mencegah drainase cairan normal.

Glaukoma sekunder

Glaukoma sekunder sering merupakan efek samping dari cedera atau kondisi mata lainnya, seperti katarak atau tumor mata. Obat-obatan, seperti kortikosteroid, juga dapat menyebabkan jenis glaukoma ini. Jarang, operasi mata dapat menyebabkan glaukoma sekunder.

Faktor risiko enyebab glaukoma pada mata

Jenis dan gejala penyakit mata glaukoma
Jenis dan gejala penyakit mata glaukoma (sumber: iStockphoto)

Setiap orang berisiko mengalami glaukoma. Namun, kelompok tertentu berisiko lebih tinggi daripada yang lain. Orang yang berisiko tinggi untuk glaukoma harus mendapatkan pemeriksaan mata lengkap, termasuk pelebaran mata, setiap satu atau dua tahun. Faktor risiko untuk glaukoma meliputi:

Usia

Orang yang berusia di atas 60 tahun berisiko lebih tinggi mengalami glaukoma. Risiko glaukoma sedikit meningkat seiring bertambahnya usia setiap tahun.

Etnisitas

Afrika-Amerika atau orang-orang keturunan Afrika secara signifikan lebih mungkin mengembangkan glaukoma daripada Kaukasia. Orang-orang keturunan Asia berisiko lebih tinggi terkena glaukoma sudut tertutup, dan orang-orang keturunan Jepang memiliki risiko lebih tinggi terkena glaukoma tegangan rendah.

Masalah mata

Peradangan mata kronis dan kornea tipis dapat menyebabkan peningkatan tekanan di mata. Cedera fisik atau trauma pada mata, seperti benturam di mata juga dapat menyebabkan tekanan mata meningkat.

Keturunan

Beberapa jenis glaukoma dapat terjadi dalam keluarga. Jika orang tua atau kakek nenek Anda menderita glaukoma sudut terbuka, Anda berisiko lebih tinggi terkena kondisi ini.

Riwayat kesehatan

Orang dengan diabetes dan orang-orang dengan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung memiliki peningkatan risiko terkena glaukoma.

Penggunaan Obat Tertentu

Menggunakan kortikosteroid untuk waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terkena glaukoma sekunder.

Cara mencegah glaukoma

Mengobati Glaukoma Si Penyebab Kebutaan
Cara mencegah glaukoma

Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah glaukoma, tetapi dengan mengetahuinya lebih dini, Anda dapat mengobatinya dengan lebih efektif dan kehilangan penglihatan dapat diminimalkan. Karena, seringkali, tidak ada gejala, memeriksakan mata adalah hal yang penting; terutama bagi orang dengan risiko lebih besar.

Cara terbaik untuk menangkap semua jenis glaukoma dini adalah dengan membuat janji perawatan mata dan pencegahan tahunan. Buat janji temu dengan dokter mata. Tes sederhana yang dilakukan selama pemeriksaan mata rutin ini mungkin dapat mendeteksi kerusakan akibat glaukoma sebelum berkembang dan mulai menyebabkan kehilangan penglihatan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya