7 Dampak Negatif Konsumsi Pare Berlebihan, Perhatikan Porsinya

Jangan konsumsi pare berlebihan.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 11 Jun 2020, 10:35 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 10:35 WIB
Ilustrasi pare
ilustrasi pare (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pare merupakan sayuran yang banyak ditemukan dalam berbagai hidangan. Meski pahit, pare memiliki cukup banyak penggemar. Pare juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan.

Pare mengandung beragam vitamin, mineral, dan antioksidan. Pare dapat digunakan sebagai makanan sebagai bagian dari makanan sehat. Namun, penting untuk tidak mengonsumsinya berlebihan. 

Meski punya manfaat baik, konsumsi pare tak boleh berlebihan. Pare bisa menimbulkan efek samping dan interaksi negatif jika dikonsumsi berlebih. Porsi berlebih misalnya mengonsumsi lebih dari tiga buah pare secara rutin setiap hari.

Jika Anda sedang menjalani pengobatan atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsumsi pare juga harus diperhatikan. Penting untuk mengonsultasikan pada dokter apakah pare bisa berinteraksi pada pengobatan yang sedang dijalani.

Berikut efek samping konsumsi pare berlebihan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(11/6/2020).

Interaksi obat

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (Foto: Unsplash.com/Freestocks)

Hindari mengonsumsi pare jika sedang menggunakan obat penurun kadar gula darah. Pare dapat berinteraksi dengan obat-obatan diabetes, termasuk insulin, chlorpropamine, phenformin dan glyburide, yang menyebabkan hipoglikemia berat. Mengonsumsi pare bersama obat-obatan ini bisa menyebabkan gula darah turun sangat rendah.

Pare juga bisa berinteraksi dengan beberapa obat kemoterapi serta paclitaxel dan vinblastine. Jika sedang menjalani pengobatan, sebelum mengonsumsi pare sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter.

Tidak baik untuk kehamilan

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Bagi sebagian orang, pare perlu dihindari atau dibatasi konsumsinya dalam porsi kecil. Wanita hamil dan wanita yang merencanakan hamil sebaiknya menghindari pare karena dapat menyebabkan menstruasi dan menyebabkan keguguran.

Pare memiliki emmenagogue yang memicu peningkatan aliran menstruasi. Pare juga memiliki efek abortifacient yang memicu keguguran jika dikonsumsi berlebihan. Pare bisa memicu kontraksi pada ibu hamil. Wanita menyusui tidak dianjurkan mengonsumsi pare dalam jumlah berlebih.

Pengaruhi hati

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Konsumsi pare belebih dalam jangka waktu yang lama juga bisa memicu peradangan hati. Efek samping ini dikaitkan dengan kandungan senyawa monorcharin pada pare. Demi keamanan, periksalah enzim hati secara rutin jika ingin mengonsumsi pare. Hindari mengonsumsinya jika memiliki penyakit hati, sirosis, riwayat hepatitis atau HIV / AIDS.

Dalam jangka panjang, efek ini dapat meningkatkan enzim hati dan menghasilkan kondisi yang disebut aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Meski penelitian terhadap efek ini masih terbatas, penting untuk tidak mengonsumsi pare berlebihan dalam jangka waktu panjang.

Membuat irama jantung tidak teratur

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Konsumsi pare berlebih juga dikaitkan dengan irama jantung tidak teratur. Irama jantung tidak teratur atau aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak berfungsi dengan benar. Detak jantung yang tidak teratur mungkin terasa seperti jantung berdebar-debar.

Irama jantung yang tidak teratur bisa memicu penggabungan dan penggumpalan darah di satu sisi jantung. Kondisi ini bisa memicu stroke dan penyakit jantung lainnya.

Dilansir dari Live Strong, Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering mencatat bahwa studi kasus menunjukkan potensi efek samping yang lebih serius terkait konsumsi pare berlebih. Misalnya, seorang pria berusia 22 tahun yang makan pare dan minum jus pare tiga kali sehari selama dua hari mengembangkan detak jantung yang tidak teratur.

Sebabkan keracunan

Obat Keracunan Makanan
Keracunan Makanan / Sumber: iStockphoto.com

Makan pare atau minum suplemen pare bisa menyebabkan keracunan. Gejala keracuan di antaranya seperti sakit kepala dan gejala gastrointestinal seperti diare, sakit perut, muntah dan mual. Keracunan paling sering terjadi pada anak-anak.

Pare dapat menyebabkan muntah dan diare karena efek toksisitasnya. Pare mengandung senyawa triterpenoid tetrasiklik yang dikenal sebagai cucurbitacins yang cukup beracun jika dikonsumsi berlebihan. Sangat penting untuk menghindari makan biji pare. Biji pare dapat menyebabkan sakit perut, demam, sakit kepala bahkan koma.

Picu hipoglikemia

Ilustrasi Gula Darah
Ilustrasi Gula Darah (sumber: iStockphoto)

Pare memang dikaitkan dengan efeknya yang bisa menurunkan gula darah. Namun, konsumsinya yang berlebihan justru tidak baik bagi penderita gula darah. Terlalu makan banyak pare atau mengonsumsinya bersama obat penurun glukosa lainnya atau meminumnya ketika gula darah sudah rendah dapat memicu hipoglikemia.

Hipoglikemia terjadi ketika tidak ada cukup glukosa atau gula, dalam darah. Hipoglikemia tidak baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Tanda-tanda gula darah rendah termasuk lapar, gemetar, jantung berdebar, mual, dan berkeringat. Jika tidak segera diobati, hipoglikemia berat dapat menyebabkan koma dan kematian.

Favisme

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Konsumsi pare juga bisa menimbulkan alergi. Kondisi alergi pare juga biasa disebut dengan favisme. Favisme merupakan reaksi alergi yang berpotensi fatal, menyebabkan sakit perut atau punggung, urin gelap, penyakit kuning, mual, muntah, kejang, dan koma.

Favisme terjadi akibat kekurangan glukosa-6-fosfat dehidrogenase, atau G-6-PD. Glukosa-6-fosfat dehidrogenase merupakan enzim yang dibutuhkan oleh sel darah merah untuk mempertahankan bentuknya. Konsumsi pare bisa memicu alergi yang memperparah kondisi ini.

Kondisi ini biasa diturunkan secara genetik. iapa pun dapat mengalami defisiensi G-6-PD, tetapi lebih banyak terjadi pada pria keturunan Asia Tenggara, Afrika, Timur Tengah, dan Mediterania.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya