Liputan6.com, Jakarta Sebuah kasus langka baru saja terjadi di Thailand, kasus ini turut menjadi salah satu clue untuk teka-teki kompleksitas Corona Covid-19 yang hingga kini belum terpecahkan. Seorang bocah berusia 5 tahun berhasil menjadi pendonor sel tulang sum sum pertama di dunia yang idap virus Corona Covid-19 untuk kakaknya tanpa terjadi transmisi virus.
Baca Juga
Advertisement
Kasus ini dialami oleh seorang anak berusia 5 tahun, Sila "Jio" Boonklomjit. Bocah yang akrab disapa Sila ini berhasil menyelamatkan nyawa kakaknya yang berusia 7 tahun bernama Jintanakan. Sang kakak, mengidap thalassemia sejak kecil sehingga membutuhkan transplantasi sel tulang sum sum.
Thalassemia adalah kondisi dimana tubuh tidak menghasilkan haemoglobin secara cukup. Sehingga menyebabkan kekurangan sel darah merah. Sementara, untuk menemukan donor yang cocok namun tidak terikat secara genetis cukup sulit, kemungkinannya 1 banding 20.000 hingga 50.000.
Sembari berpacu dengan waktu, pilihan pendonor terdekat hanya jatuh kepada sang adik. Kira-kira seperti apakah kisah selengkapnya? Dilansir dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Jumat (26/6/2020).
Â
Â
Kemungkinan keberhasilan operasi hanya 25 persen
Agar dapat menyelamatkan nyawa kakaknya, dibutuhkan operasi transplantasi tulang sum-sum secepatnya. Padahal Sila sedang mengidap virus Corona Covid-19 yang bisa saja bertransmisi melalui sel yang ia donorkan.
Dilansir dari worldofbuzz pada Jumat (26/6/2020), keberhasilan operasi ini bahkan hanya 25 persen. Meski sudah dijelaskan segala kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi, sang adik dengan penuh keberanian tetap ingin menolong kakaknya.
Sembari berpacu dengan waktu, tim dokter Rumahsakit Ramathibodi, Thailand mengupayakan yang terbaik untuk keduanya. Prosedur transplantasi ini juga rumit karena harus berhati-hati agar tidak ikut tertular Corona Covid-19 dari Sila.
Â
Advertisement
Transplantasi berhasil tanpa transmisi virus
Nampaknya nasib beruntung sedang menyelimuti kedua kakak beradik ini. Transplantasi sel tulang sumsum yang dilakukan sukses besar tanpa terkontaminasi virus Corona Covid-19.
Hingga kini, Sila dan Jintanakan masih harus menjalani perawatan di rumah sakit. Keduanya dilaporkan dalam kondisi baik dan tidak ada tanda-tanda komplikasi dari prosedur ini.