6 Penyebab Mobil Injeksi Boros, Bisa Jadi Tanda Kerusakan Mesin

Penyebab mobil injeksi boros menjadi salah satu indikator mesin mobil mengalami kerusakan.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 23 Jul 2020, 09:05 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2020, 09:05 WIB
[Bintang] 5 Fenomena yang Terjadi di Masyarakat Saat Tanggal Muda
Isi bensin nggak nunggu jarum indikator di E. (Via: en.wikipedia.org)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab mobil injeksi boros selain menyebabkan Anda harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli bahan bakar mobil, juga bisa saja menjadi indikator jika mobil mengalami kerusakan mesin. Sebab, penyebab mobil injeksi boros umumnya karena kondisi dari mesin itu sendiri mengalami masalah, seperti ring piston yang aus dan tersumbatnya injektor. 

Mobil yang menggunakan sistem injeksi sebagai pemasok bahan bakarnya memang dibuat agar lebih nyaman digunakan. Baik dari segi performa dan juga optimalnya penggunaan dari bahan bakar tersebut, atau lebih tepatnya mobil dengan sistem injeksi seharusnya lebih irit penggunaan bahan bakar.

Sebenarnya cara agar terhindar dari berbagai penyebab mobil injeksi boros sangat mudah, yaitu dengan melakukan perawatan mobil secara berkala, dan penggantian komponen dengan rutin. Sebab, komponen seperti saringan udara pada mobil juga bisa menjadi penyebab mobil injeksi boros.

Jika Anda mulai merasakan mobil injeksi kesayangan Anda mengalami boros dari konsumsi bensin, bisa saja ada beberapa penyebab mobil injeksi boros yang mungkin tidak Anda sadari.

Nah, agar Anda lebih mudah dalam mendiagnosa apa penyebab mobil injeksi boros tersebut, di bawah ini Liputan6.com sudah merangkum informasi tersebut dari berbagai sumber, Kamis (23/7/2020).

1. Penyumbatan pada Filter Udara

Filter Udara
Filter Udara

Sebelumnya sempat disinggung jika penyebab mobil injeksi boros bisa karena gangguan pada saringan atau umum disebut filter udara. Filter udara sendiri memiliki fungsi yaitu untuk membuat udara yang masuk ke dalam ruang bakar menjadi lebih bersih. Akan tetapi, lama kelamaan debu yang tersaring akan semakin menumpuk pada filter tersebut, dan justru menjadi penghalang jalannya udara ke ruang bakar.

Debu-debu inilah yang akhirnya menjadi penyumbat dan membuat udara ke mesin akan lebih sedikit lalu membuat piston akan bekerja lebih berat dari kondisi normalnya. Selain itu, filter udara yang kelewat kotor akan menyebabkan timbulnya bunyi yang sangat mengganggu.

Bahkan, hanya karena filter udara yang tersumbat ini, membuat mobil injeksi Anda menjadi sangat menurun tenaganya ketika di kendarai. Lalu, apa respon alami Anda ketika mesin mobil tidak bertenaga? Ya, pasti Anda akan menginjak pedal gas lebih dalam agar mobil mampu melaju sesuai harapan. Padahal, hal tersebut yang justru menjadi biang keladi mengapa konsumsi bahan bakar mobil injeksi menjadi lebih boros.

Bagaimana cara mengatasinya? Sebenarnya sangat mudah, Anda hanya perlu secara berkala membersihkan filter udara tersebut ketika sedang melakukan perawatan. Atau dengan kata lain, rajin-rajin untuk melakukan servis rutin agar kondisi mobil terjaga. Sebab, jika filter udara ternyata sudah rusak, Anda harus segera menggantinya dengan yang baru.

2. Piston dan Ring Piston Aus

Piston
Ring piston menjadi salah satu komponen penting pada mesin mobil.

Penyebab mobil injeksi boros ini juga menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena piston dan ring yang terpasang akan selalu bekerja ketika mobil digunakan, dan lambat laun akan semakina terkikis.

Inilah mengapa, jika piston dan ring piston sudah aus, maka akan membuat kompresi kendaraan menjadi berkurang, sehingga kompresi dari pembakaran akan menurun. Ketika kompresi mesin mobil injeksi mulai mengalami penurunan, maka bahan bakar secara otomatis cepat terkuras.

3. Lubang Nozzle Injektor yang Terlalu Kotor

Mesin mobil
Ilustrasi mesin mobil harus dikencangkan. (curvetube.com)

Ketika lubang nozzle Injektor sudah sangat kotor dan berkerak, maka sangat perlu diwaspadai. Sebab hal tersebut bisa menjadi penyebab mobil injeksi boros. Hal ini karena adanya penyumbatan ketika proses memasok bensin ke area bakar.

Umumnya, injektor yang kotor tersebut disebabkan oleh penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai sengan oktan, serta jarangnya pemilik mobil untuk melakukan servis secara rutin. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut diperlukan bantuan dari bengkel. Pihak bengkel biasanya akan memperbaiki masalah tersebut dengan melakukan tune up agar kondisi dari lubang nozzle injektor mobil normal kembali.

4. Terdapat Kerak Sisa Pembakaran di Ruang Mesin

Ilustrasi Mesin Mobil (Ist)
Ilustrasi Mesin Mobil (Ist)

Memang, munculnya kerak di mesin sangat sulit untuk dihindari. Dan, apabila kondisinya sudah sangat parah maka akan menumpuk dan justru membuat ruang bakar mesin menjadi lebih sempit dibanding keadaan normalnya.

Hal inilah yang akhirnya membuat proses pembakaran menjadi terhambat, dan akhirnya menghasilkan tenaga mesin di bawah keadaan normal. Jika sudah begitu, mesin akan loyo dan Anda secara otomatis akan memaksakan keluarnya tenaga pada mobil dengan cara menginjak gas lebih dalam, yang tentu membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros.

5. Ecu dan Sensor Injeksi yang Bermasalah

Lampu Indikator Mesin Mobil Menyala, Ini Penyebabnya (Auto2000)
Lampu Indikator Mesin Mobil Menyala, Ini Penyebabnya (Auto2000)

Bermasalahnya bagian ecu dan sensor injeksi pada mobil bisa menjadikan tenaga yang dikeluarakan menjadi tidak optimal. Selain itu, ketika ecu dan sensor injeksi tersebut mengalami masalah, bahan bakar yang digunakan menjadi kelewat boros. Sebab, pasokan ke area bakar menjadi tidak sesuai perhitungan normal. Untuk mengatasinya lebih baik Anda segera membwa mobil ke bengkel terdekat.

6. Ban Kurang Angin

Isi Ban Angin Mobil
Isi Ban Angin Mobil (iStockphoto)

Dan, salah satu penyebab mobil injeksi boros yang sangat perlu diperhatikan adalah ketika kondisi ban kurang angin. Sebab, ketika ban mobil kempis atau kurang angin justru membuat mobil memerlukan tenaga lebih besar supaya bisa berjalan dengan normal. Untuk mengatasinya, usahakan Anda selalu melakukan pengecekan apakah angin pada ban sudah sesuai tekanan normal yang direkomendasikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya