Liputan6.com, Jakarta - Oli atau pelumas memiliki peran yang penting bagi kendaraan untuk menjaga performa mobil tetap terjaga. Bahkan, pemilik wajib melakukan penggantian oli secara berkala, dan jangan sampai terlambat agar mobil tidak cepat rusak.
Saat melakukan penggantian oli memang tidak boleh sembarangan, dan harus mengikuti spesifikasi yang cocok dengan mobil.
Advertisement
Baca Juga
Pasalnya, masih ada sebagian masyarakat yang mungkin bertanya soal penggunaan oli mesin diesel dengan mesin bensin. Ada yang beranggapan sama, tapi ada juga yang bilang tidak sama karena sepesifikasinya berbeda.
Sebenarnya bagaimana, apakah sama atau berbeda, dan jika dipaksa bagaimana risikonya?
Melansir laman resmi Hyundai Indonesia, meski secara fungsi sama, tetapi untuk penggunaan oli mobil dengan bahan bakar Diesel dan bensin, jelas berbeda.
Faktor utama perbedaan dari penggunaan formula, terutama untuk mesin Diesel. Pelumas mesin Diesel biasanya memiliki kebutuhan untuk menetralisir asam yang lebih tinggi. Hal ini karena bahan bakar diesel terutama di Indonesia memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggi.
Karena itu, kriteria dan jenis sudah pasti oli mesin Diesel tidak bisa digunakan pada mobil bermesin bensin, begitu juga sebaliknya.
Pemakaian sementara
Meski demikian, bila terjadi situasi darurat, maka hal ini bisa dimaklumi alias masih bisa menggunakan pelumas Diesel yang memiliki kriteria kandungan bensin.
Contoh, dengan kode CI4/SL, maka SL itu menandakan kandungan bensin, tetapi memang sangat rendah karena spesifikasi tinggi bensin itu kodenya SN.
Intinya direkomendasikan yang memiliki spesifikasi bensin, tetapi hanya untuk sementara saja, tidak untuk selamanya atau hanya boleh untuk jangka waktu pendek.
Jadi, bila terpaksa digunakan tak mengapa. Hanya saja setelah menemukan bengkel, harus segera diganti demi menjaga kondisi mobil agar tetap prima.
Advertisement