10 Penyebab Sakit Perut Bagian Atas, Jangan Abaikan

Kenali penyebab sakit perut bagian atas.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 27 Agu 2020, 16:15 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 16:15 WIB
Mengganggu Sistem Pencernaan
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Sakit di bagian atas perut bisa menandakan sejumlah masalah kesehatan. Bagian atas perut merupakan tempat bagi sejumlah organ penting. Ini termasuk usus atas, kantong empedu, hati, dan pankreas.

Sakit perut di bagian atas bisa berkisar ringan hingga berat. Nyeri di perut bagian atas sering kali dikaitkan dengan masalah sementara seperti gangguan pencernaan atau gas. Nyeri perut bagian atas yang persisten atau parah mungkin berhubungan dengan kondisi saluran pencernaan atau organ lainnya.

Tetapi, jika sakit perut bagian atas terasa parah atau berlangsung selama lebih dari beberapa hari, kunjungan ke dokter harus segera dilakukan. Beberapa kondisi mendasar dapat menyebabkan ketidaknyamanan di area perut ini.

Mengetahui penyebab sakit perut di bagian atas bisa membuat seseorang lebih waspada saat mengalaminya. Berikut 10 penyebab sakit perut di bagian atas, dilansir Liputan6.com dari Medical News Today, Kamis(27/8/2020).

Penyebab sakit perut bagian atas

ilustrasi perut sakit/freepik
ilustrasi perut sakit/freepik

Gas

Gas bisa terbentuk secara alami di usus. Saat gas menumpuk di perut, ia akan menyebabkan perasaan tertekan, kembung, dan begah. Sakit perut yang disebabkan gas akan muncul dalam gelombang, menyebabkan perut kembung, terasa seperti ada sesuatu yang bergerak di perut, sendawa dan kentut, serta diare atau sembelit.

Gas biasanya hilang, tanpa pengobatan, dalam beberapa jam. Namun, jika terjadi gejala lain seperti demam, muntah yang tidak terkontrol, atau rasa sakit yang hebat, sebaiknya periksa ke dokter.

Dispepsia

Dispepsia atau gangguan pencernaan adalah rasa terbakar di bagian perut atas. Rasa ini terkadang juga bisa trasa di mulut atau tenggorokan. Nyeri mungkin juga terasa seperti berasal dari dada. Dispepsia biasanya muncul ketika terlalu banyak asam di perut. Ini bisa terjadi setelah makan makanan yang sangat asam.

Lebih jarang, gangguan pencernaan bisa terjadi akibat sakit maag, asam lambung, atau bahkan kanker perut. Obat yang dijual bebad dan melakukan perubahan gaya hidup bisa mengatasi masalah ini.

Penyebab sakit perut bagian atas

Ilustrasi Sakit Perut
Ilustrasi sakit perut (dok. Pexels.com/rawpixel.com/Putu Elmira)

Gastritis

Gastritis menyebabkan lapisan perut menjadi bengkak dan nyeri. Gastritis akut terjadi dalam jangka pendek dan datang dengan cepat, biasanya karena infeksi bakteri, seperti bakteri Helicobacter pylori. Beberapa kondisi mengiritasi lapisan lambung, menyebabkan gastritis kronis. Kondisi ini seperti penyakit Crohn, penyakit autoimun, sarkoidosis, alergi, dan virus.

Virus perut

Virus perut dikaitkan dengan kondisi gastroenteritis. Gastroenteritis merupakan virus lambung yang dapat menyebabkan mual, muntah, diare, dan sakit perut bagian atas. Virus yang bisa menyebabkan gastroenteritis biasanya termasuk virus norovirus dan rotavirus.

Orang dengan virus perut mungkin juga mengalami sakit kepala, nyeri otot, dan energi rendah. Bagi kebanyakan orang, gejala hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Sangat penting menjaga hidrasi tubuh saat mengalami virus perut.

Penyebab sakit perut bagian atas

Cedera Pada Perut
Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/pixabay

Nyeri otot

Otot di bagian perut bisa meluas ke perut bagian atas. Nyeri akibat cedera otot ringan atau kejang dapat menyebabkan nyeri sementara di perut bagian atas. Nyeri seringkali membaik dengan pijatan lembut dan istirahat. Beberapa orang juga merasa lega dengan menggunakan kompres dingin dan panas. Jika nyeri otot hebat atau tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, temui dokter untuk mengidentifikasi masalah.

Usus buntu

Usus buntu atau apendisitis bisa menyebabkan sakit perut di bagian atas. Pada tahap awal apendisitis, seseorang mungkin merasakan nyeri tumpul di sekitar pusar mereka, tetapi nyeri ini bisa menjalar ke perut bagian atas. Saat infeksinya semakin parah, rasa sakit berpindah ke sisi kanan bawah. Dalam kebanyakan kasus, dokter mengobati radang usus buntu dengan mengangkat usus buntu.

Penyebab sakit perut bagian atas

Ilustrasi liver | Freepik
Ilustrasi liver | Freepik

Batu empedu

Batu empedu bisa menymbat saluran empedu. Penyumbatan dari batu empedu dapat menyebabkan nyeri hebat di perut kanan atas, muntah, kelelahan, dan kelelahan. Batu empedu yang tidak diobati dapat memengaruhi fungsi hati dan pankreas. Kondisi ini bisa menyebabkan penyakit kuning di mana kulit dan mata menjadi kuning.

Masalah pankreas atau hati

Hati, pankreas, dan kantong empedu berada di sisi kanan atas perut. Ketiganya bekerja sama untuk mendukung sistem pencernaan. Penyakit hati, seperti hepatitis, bisa menyebabkan sakit hati. Pankreatitis, yang merupakan peradangan pankreas, juga dapat menyebabkan nyeri.

Gejala tambahan masalah hati atau pankreas meliputi mata atau kulit kuning, urine berwarna gelap, BAB pucat, mual muntah, dan rasa sakit yang semakin memburuk.

Penyebab sakit perut bagian atas

Ilustrasi usus
Ilustrasi usus (sumber: iStockphoto)

Sumbatan usus

Sumbatan usus bisa menghalangi usus, membuatnya sulit mungkin untuk dilewati apapun. Ini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, sembelit, dan kesulitan mencerna serta menyerap makanan. Obstruksi usus adalah keadaan darurat medis, karena usus bisa robek atau terinfeksi serius.

Selain sakit perut, gejala sumbatan usus antara lain muntah empedu (zat kuning kehijauan), perut yang bengkak, ketidakmampuan untuk buang angin atau buang air besar, dan kram intens.

Penyakit divertikular

Kantung kecil yang disebut divertikula dapat muncul di usus, terutama di usus besar. Ketika kantong ini meradang atau terinfeksi, seseorang dapat mengalami sakit perut yang hebat.

Lokasi nyeri tergantung di mana divertikula berada. Sementara divertikula lebih sering terjadi di usus bawah, mereka juga bisa muncul di usus atas, menyebabkan nyeri di perut bagian atas. Divertikulitis juga dapat mempengaruhi fungsi usus, menyebabkan gejala seperti sembelit dan diare.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya