6 Penyebab Lambung Bocor, Ketahui Tips Menjaga Kesehatannya

Penyebab lambung bocor yang paling sering terjadi adalah tukak lambung.

oleh Laudia Tysara diperbarui 27 Okt 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2020, 15:00 WIB
Gejala Asam Lambung
Ilustrasi lambung bocor | Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Mengenali penyebab lambung bocor termasuk upaya pencegahan dan antisipasi yang bisa dilakukan sejak awal. Apalagi masalah lambung bocor atau performasi bisa membahayakan nyawa penderita jika tak segera mendapat penanganan ekstra.

Lambung bocor merupakan kondisi ketika ada lubang pada dinding lambung. Penyebab lambung bocor yang paling sering terjadi adalah tukak lambung. Sementara tukak lambung sendiri umumnya disebabkan infeksi Helicobavter Pylori.

Penyebab lambung bocor sebenarnya ada banyak sekali, tak hanya tukak lambung. Beberapa di antaranya berkaitan dengan penyakit. Lalu ada pula yang berkaitan dengan kecelakaan seperti tusukan benda tajam, menelan benda asing dan kimia, sampai prosedur medis tertentu.

Berikut Liputan6.com ulas penyebab lambung bocor dari berbagai sumber, Selasa (27/10/2020).

Penyakit Crohn

Ilustrasi timbangan
Ilustrasi penurunan berat badan | Freepik

Penyakit crohn termasuk penyakit kronis yang menyerang saluran pencernaan. Corhn terjadi karena ada peradangan pada pencernaan. Kondisi ini bisa menjadi penyebab lambung bocor.

Peradangan yang terjadi, biasanya dimulai dari mulut sampai anus. Bagian yang paling berisiko terkena adalah bagian akhir usus halus (ileum) atau usus besar (kolon).

Penyakit ini menyerang hampir semua kalangan usia. Mulai dari anak-anak, remaja usia 16-30 tahun, dan lansia berusia 60-80 tahun. Kebanyakan kasus terjadi pada usia 16-30 tahun.

Gejala penyakit Crohn:

- Diare berulang

- Nyeri perut yang makin parah ketika makan

- Lemah atau mudah lelah

- Penurunan berat badan yang tidak diinginkan

- Merasakan ada benjolan pada perut atau perut terasa penuh

- Perdarahan dan lendir pada kotoran air besar

Menelan Benda Asing

Ilustrasi deterjen | pixabay
Ilustrasi deterjen | pixabay

Lambung bocor termasuk kondisi yang membahayakan. Saluran cerna yang satu ini memiliki peran penting bagi tubuh manusia. Jika mengalami masalah, maka sistem kerja tubuh tak akan maksimal.

Salah satu penyebab lambung bocor adalah menelan benda asing. Benda asing yang dimaksud berbentuk benda padat dan zat kimia. Kedua bahan ini yang bisa melukai lambung dan membuatnya menjadi bocor.

Benda asing biasanya akan masuk ke saluran pencernaan, melalui kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, dan anus. Memang paling berisiko tersangkut di kerongkongan, tetapi ketika sampai di lambung juga bisa menyebabkan masalah serius seperti kebocoran.

Menelan benda asing paling sering dilakukan oleh anak-anak usia 6 bulan sampai 3 tahun. Tak heran jika beberapa kasus juga banyak terjadi pada anak. Maka dari itu lebih perhatikan mainan yang digunakan anak. Salurkan keingintahuan anak dengan benar dan tepat.

Benda asing yang bisa melukai lambung adalah jarum, tusuk gigi, serpihan kaca, tulang ayam, dan tulang ikan. Untuk bahan kimia, biasanya produk pembersih rumah, seperti deterjen, pembersih toilet, dan pembersih lantai kamar mandi.

Kanker Lambung dan Prosedur Medis

[Fimela] Operasi
Ilustrasi prosedur medis | pexels.com/@vidalbalielojrfotografia

Kanker Lambung

Kanker bisa tumbuh dan berkembang di lambung. Kanker yang ada di lambung disebut sebagai kanker lambung. Kanker yang satu ini bisa menjadi penyebab lambung bocor. Sayangnya gejala yang dialami penderita kanker lambung mirip dengan sakit perut biasa.

Gejala awal yang kanker lambung adalah mual, muntah, sulit menelan, tidak nafsu makan, muntah darah, BAB berdarah, dan penurunan berat badan secara drastis. Kanker ini menempati urutan keempat sebagai penyebab kematian paling mematikan.

Tanda-tanda kanker lambung:

- Penurunan nafsu makan dan berat badan

- Nyeri pada perut atau rasa tidak nyaman pada area di atas pusar

- Rasa penuh pada perut setelah makan (walaupun hanya sedikit)

- Rasa panas pada perut

- Rasa kembung dan bersendawa terus

- Mual, muntah dengan atau tanpa darah

- Kesulitan menelan

- Pembengkakan perut atau pengumpulan cairan pada perut

- Perdarahan dan anemia (bisa menyebabkan bab kehitaman)

- Kekuningan pada kulit atau bagian putih mata (pada kasus lanjut)

Prosedur Medis

Penyebab lambung bocor tidak semata-mata karena kondisi medis saja, melainkan bisa karena prosedur medis. Prosedur medis yang dimaksud berkaitan dengan pembedahan yang dilakukan di saluran pencernaan.

Meskipun kemungkinannya sangat kecil, penyebab lambung bocor ini harus tetap diwaspadai. Mulai dari prosedur medis gastroskopi, operasi gastrektomi, operasi bariatrik, dan operasi pengangkatan polip lambung.

Kebocoran lambung bisa lebih berisiko terjadi pada pasien yang sebelumnya memiliki penyakit lambung. Lalu pasien obesitas yang pernah mendapat prosedur medis laparoskopi gastrektomi lengan juga berisiko mengalami lambung bocor.

Tukak Lambung

ilustrasi asam lambung saat puasa/pexels
Ilustrasi tukak lambung | Pexels

Masalah tukak lambung bisa menjadi penyebab lambung bocor. Tepatnya ketika pada permukaan dalam dinding lambung luka. Penderitanya akan mengalami nyeri luar biasa hebat yang muncul mendadak seperti tertusuk.

Tak hanya terjadi di lambung, sebenarnya tukak lambung bisa terjadi di usus. Pemicunya, produksi lendir tebal yang melindungi lambung menurun. Pada akhirnya membuat asam lambung merusak jaringan lambung. Terjadilah masalah ulkus lambung yang harus segera mendapat penanganan ekstra.

Penyebab tukak lambung:

- Infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori (H. pylori)

- Penggunaan obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) jangka panjang

Cedera Perut

Ilustrasi Penusukan
Ilustrasi Penusukan | (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Cedera perut adalah penyebab lambung bocor yang kerap terjadi. Cedera yang dialami biasanya akan terjadi karena tusukan, tembakan, dan benturan keras. Tentu terjadi pada korban kecelakaan, penembakan, atau tindak kekerasan.

Istilah medis menyebutnya trauma abdomen. Trauma atau cedera yang terjadi pada organ dalam perut. Bukan kondisi yang biasa, cedera perut adalaha kondisi serius yang harus segera mendapat penanganan ekstra. Jika dibiarkan saja, komplikasi bisa terjadi.

Tak sekadar komplikasi, nyawa bisa menjadi taruhannya. Biasanya komplikasi yang terjadi adalah perdarahan berat, kerusakan organ perut, abses perut, peritonitis, obstruksi usus, dan sindrom kompartemen perut. Perdarahan hebat yang tak segera ditangani inilah yang bisa tingkatkan risiko kematian.

Tips Menjaga Kesehatan Lambung

Ilustrasi Makan
Ilustrasi makan sehat | (dok. Unsplash.com/Brooke Lark/@brookelark)

Kelola Stres dengan Baik

Tahukah Anda bahwa terdapat hubungan antara apa yang Anda pikirkan dan gangguan saluran cerna? Hubungan ini dikenal dengan gut-brain axis.

Cobalah untuk mengelola stres dengan baik agar tidak memengaruhi pencernaan. Pasalnya, dalam keadaan stres, seseorang bisa mengalami perasaan yang tidak nyaman pada bagian perutnya. Hal tersebut terjadi karena perasaan cemas berhubungan dengan berbagai keluhan pencernaan.

Pada beberapa orang, stres psikis dapat memicu kembung, nyeri perut, dan sembelit. Jadi, atasilah stres Anda dengan baik sebagai cara menjaga kesehatan lambung.

Makan dengan Benar

Pola makan yang baik adalah langkah awal agar lambung sehat. Luangkan waktu untuk makan secara perlahan dan tidak terburu-buru. Hindari juga makan secara berlebihan, serta mengonsumsi makanan besar sebelum tidur.

Disarankan untuk makan malam setidaknya dua sampai tiga jam sebelum tidur. Ingat juga untuk mencukupi kebutuhan cairan per hari.

Jauhi Makanan Asam dan Pedas

Saat makanan masuk ke dalam lambung, secara alami lambung akan mengeluarkan asam HCl. Namun, jika makanan yang dikonsumsi bersifat pedas atau asam, lambung mengeluarkan asam HCl yang semakin banyak.

Hal tersebut dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dalam lambung yang memicu perih. Karena itu, sebaiknya kurangi atau hindari konsumsi makanan pedas dan asam sebagai cara menjaga kesehatan lambung Anda.

Hindari Kopi

Jika Anda sudah memiliki berbagai keluhan lambung, lebih baik Anda mengurangi asupan kopi. Kopi dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran asam lambung, yang berhubungan dengan gejala kembung dan nyeri ulu hati.

Kurangi Asupan Makanan Berlemak

Makanan berlemak seperti susu full cream dan cokelat dapat menyebabkan penurunan katup esofagus. Hal ini akan memudahkan asam lambung naik dan menyebabkan timbulnya berbagai keluhan terkait pencernaan.

Hindari Penggunaan Obat Sembarangan

Salah satu cara menjaga kesehatan lambung adalah dengan menghindari penggunaan obat sembarangan. Ada beberapa obat-obatan yang berhubungan dengan keluhan lambung, salah satunya obat penghilang rasa nyeri.

Karena itu, agar lambung sehat, hindari penggunaan obat penghilang rasa nyeri sembarangan dan tanpa anjuran dari dokter. Pada keadaan yang berat, lambung dapat berdarah karena penggunaan obat ini.

Jaga Berat Badan Ideal

Kelebihan berat badan merupakan salah satu faktor risiko dari naiknya asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease). Karena itu, capai atau pertahankan badan badan ideal Anda.

Menerapkan pola makan sehat serta olahraga dapat membantu menurunkan keluhan GERD sekaligus menjadi cara menjaga kesehatan lambung.

Kontrol ke Dokter

Jika Anda memiliki keluhan kembung, nyeri ulu hati atau mual, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada diri Anda dan menentukan kemungkinan penyebab dari keluhan Anda. Jangan biarkan masalah lambung terjadi berlarut-larut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya