15 Makanan Penambah Darah untuk Mencegah Anemia

Makanan penambah darah perlu kamu konsumsi untuk mencegah anemia.

oleh Husnul Abdi diperbarui 26 Nov 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2020, 19:30 WIB
Makanan Penambah Darah
Ilustrasi Anemia Credit: pexels.com/Polina

Liputan6.com, Jakarta Makanan penambah darah perlu kamu konsumsi untuk mencegah anemia. Anemia menandakan bahwa tubuh kamu tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen. Akibatnya, kamu mungkin akan merasakan lelah atau lemah. Kamu juga mungkin akan memiliki gejala lainnya, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.

Pola makan yang tepat dapat membantu mencegah kekurangan darah. Oleh karena itu, bagi kamu yang berisiko tinggi mengalami kurang darah, harus benar-benar memperhatikan pola makan. Terutama dengan mengonsumsi makanan yang mencukupi kebutuhan nutrisi.

Makanan penambah darah mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat besi, vitamin B-12, dan folat sangat penting bagi sel darah merah untuk matang dalam tubuh. Konsumsi makanan seperti sayur dan buah yang mengandung nutrisi ini dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (26/11/2020) tentang makanan penambah darah.

Bayam, Daging Merah, dan Tomat

Tomat
Tomat (sumber: Pixabay)

Bayam

Makanan penambah darah yang pertama adalah bayam. Sayuran satu ini mengandung zat besi dan folat dalam jumlah tinggi. Kedua nutrisi ini sangat penting untuk menghasilkan sel darah merah yang sehat.

Selain itu, vitamin C dalam bayam juga membantu mendukung penyerapan zat besi yang efektif. Bayam juga merupakan sumber antioksidan yang baik. Antioksidan dalam bayam di antaranya adalah lutein, beta karoten, asam coumaric, violaxanthin, dan asam ferulat yang baik.

Daging Merah

Produk makanan yang mengandung zat besi lainnya bisa kamu dapatkan dari daging merah. Untuk zat besi sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua jenis, heme dan non-heme. Zat besi non-heme biasa ditemukan pada tanamam hijau dan zat besi heme sering ditemukan pada daging merah.

Untuk penderita anemia, sering mengonsumsi daging merah segar seperti daging sapi, domba segar sangat dianjurkan. Jantung, ginjal, dan hati dari daging merah adalah bagian-bagian yang mengandung zat besi paling banyak.

Pasalnya ini bisa membantu meningkatkan jumlah hemoglobin dalam tubuh. Selain kaya akan zat besi, daging merah juga mengandung berbagai nutrisi penting dan membantu menjaga kesehatan tubuh.

Pada tiga ons daging sapi yang dimasak atau daging ayam memiliki sekitar 1 sampai 2,5 mg zat besi heme. Konsumsi setidaknya dua sampai tiga kali seminggu. Selain itu, pada tiga ons hati sapi atau hati ayam akan membantu dalam meningkatkan jumlah sel darah merah karena mengandung sekitar 2,1 mg zat besi heme.

Tomat

Makanan penambah darah selanjutnya adalah tomat. Tomat merupakan sumber vitamin C, kalium, folat, dan vitamin K yang tinggi. Selain vitamin C dan folatnya yang bisa meningkatkan sel darah, tomat juga punya banyak manfaat. Tomat bisa meningkatkan fungsi penglihatan, menyehatkan jantung, hingga mencegah kanker.

Brokoli, Jeruk, dan Madu

Ilustrasi Madu
Ilustrasi madu (dok. Pixabay.com/Steve Buissinne/Putu Elmira)

Brokoli

Brokoli merupakan salah satu makanan penambah darah yang juga sangat baik. Serupa dengan bayam, brokoli mengandung zat besi, folat, dan vitamin C yang tinggi. Konsumsi brokoli bisa memenuhi nutrisi yang dibutuhkan untuk menghasilkan sel darah yang sehat.

Brokoli juga mengandung banyak antioksidan kuat yang dapat mendukung sel dan jaringan sehat di seluruh tubuh. Brokoli mengandung berbagai senyawa bioaktif yang telah terbukti mengurangi peradangan di jaringan tubuh.

Jeruk

Aneka jenis jeruk mulai dari jeruk manis hingga lemon menjadi buah andalan sebagai makanan penambah darah. Hampir semua buah jeruk tinggi vitamin C. Konsumsi buah jeruk tak hanya meningkatkan produksi sel darah merah, tapi juga bisa meningkatkan produksi sel darah putih. Buah jeruk sangat bergizi, menawarkan sejumlah vitamin, mineral, dan senyawa tanaman yang membantu tubuh tetap sehat.

Madu

Madu juga kaya akan zat besi, vitamin, dan mineral. Terdapat sekitar 0,42 mg zat besi di dalam 100 gram madu. Selain itu, madu juga mengandung tembaga dan magnesium yang akan membantu meningkatkan hemoglobin.

Untuk mendapatkan manfaat madu sebagai makanan penambah darah, kamu bisa menambahkan satu sendok makan madu ke segelas jus lemon. Bisa juga langsung mengonsumsinya dengan satu sendok madu di pagi hari.

Buncis, Pepaya, dan Kismis

buncis
ilustrasi buncis/copyright unsplash/Neha Deshmukh

Buncis

Buncis sangat kaya akan vitamin C yang mendukung penyerapan zat besi secara maksimal. Buncis kaya akan folat yang membantu memproduksi sel darah merah. Tak hanya itu, konsumsi buncis juga bisa memenuhi kebutuhan zat besi.

Buncis juga merupakan sumber mineral yang baik, terutama mangan. Mineral esensial ini mendukung metabolisme dan memiliki kemampuan antioksidan.

Pepaya

Pepaya merupakan sumber folat dan vitamin C yang tinggi. Konsumsi pepaya bisa membantu meningkatkan sel darah merah dan mencegah anemia. Pepaya juga mengandung antioksidan sehat yang disebut karotenoid. Vitamin C pada pepaya sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kismis

Buah kering yang satu ini ternyata juga bisa dijadikan sebagai bahan makanan penambah darah. Hal ini dikarenakan adanya kandungan zat besi di dalam kismis. Di dalam 2/3 gelas kismis mengandung zat besi sekitar 2 gram.

Kamu bisa menikmati buah kering ini dengan berbagai cara seperti ditambahkan ke dalam kue, sereal, oatmeal, dan lain sebagainya.

 

Kacang Almond, Kale, dan Jambu Biji

Almond
Ilustrasi Kacang Almond Credit: pexels.com/pixabay

Kacang Almond

Makanan penambah darah berikutnya adalah kacang-kacangan, salah satunya kacang almond. Selain kaya akan zat besi, kacang-kacangan juga mengandung asam folat dan protein yang berperan dalam pembentukan sel darah merah baik di dalam tubuh. Mengonsumsi 1 ons kacang almond setiap hari memberikan 6 persen zat besi ke dalam tubuh.

Kale

Kale merupakan sayuran padat nutrisi yang baik untuk menambah darah. Kale jauh lebih kaya akan vitamin C daripada kebanyakan sayuran lainnya. Sayuran berdaun gelap ini mengandung vitamin C sekitar 4,5 kali lebih banyak daripada bayam. Kale, seperti sayuran berdaun hijau lainnya, memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi.

Jambu Biji

Jus jambu biji merah efektif meningkatkan kadar hemoglobin. Jambu biji mengandung vitamin C yang tinggi. Buah ini juga mengandung folat dan zat besi dalam jumlah cukup. Konsumsi jambu biji bisa meningkatkan produksi sel darah merah yang sehat. Vitamin C juga melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Ini dapat mengurangi risiko penyakit serius, seperti radang sendi, kanker, dan beberapa bentuk penyakit jantung.

Buah Bit, Sereal, dan Alpukat

Buah Bit
Buah Bit (Image by Anna Sulencka from Pixabay)

Buah Bit

Dikemas dengan nutrisi penting, bit adalah sumber serat, folat (vitamin B9), mangan, kalium, zat besi, dan vitamin C. Buah bit menjadi paket lengkap sebagai makanan penambah darah.

Bit membantu memperbaiki dan mengaktifkan kembali sel darah merah dalam tubuh. Ini dapat meningkatkan suplai oksigen ke seluruh bagian tubuh. Salah satu cara terbaik mengonsumsi bit untuk anemia adalah meminumnya dalam bentuk jus.

Sereal

Sereal juga kaya akan vitamin B12 dan asam folat, sehingga bisa kamu santap setiap pagi sebagai sarapan untuk mencegah terjadinya anemia selama kamu beraktivitas. Roti, oat, dan sereal memberikan 20 persen zat besi untuk tubuh jika kamu mengonsumsinya setiap hari.

Alpukat

Alpukat merupakan sumber folat yang tinggi. Alpukat juga mengandung zat besi. Kamu bisa makan setidaknya 3 alpukat per minggu selama minimal 2 minggu, untuk mengatasi ketidakseimbangan zat besi.

Alpukat, yang mengandung Omega 3 dan Vitamin E tingkat tinggi diketahui sangat bermanfaat bagi kesehatan dan telah terbukti membantu dalam perlindungan kanker, kesehatan jantung, dan pencegahan stroke.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya