Ini Kata WHO Soal Ahli China yang Klaim COVID-19 Bukan dari Wuhan Tapi India

Tim peneliti China klaim jika COVID-19 ditularkan pertama kali dari India.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 29 Nov 2020, 18:30 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2020, 18:30 WIB
Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu terakhir beredar kabar yang cukup mengejutkan publik mengenai sejumlah peneliti China yang menerbitkan jurnal ilmiah mengenai COVID-19. Pasalnya, dalam jurnal tersebut, para peneliti mengklaim jika virus corona bukan berasal dari Wuhan, China. Akan tetapi virus SARS-Cov-2 tersebut berasal dari India.

Dilansir Liputan6.com dari Wionews.com, Sabtu (28/11/2020) beberapa peneliti dari Chinese Academy of Sciences menyebut jika virus corona telah ada di India sejak musim panas 2019 lalu. Sedangkan kasus di Wuhan pertama kali ada pada akhir 2019.

Tim peneliti ini juga menyebut jika virus yang berasal dari hewan bisa berpindah ke manusia karena adanya air yang terkontaminasi. Namun, COVID-19 ini baru pertama kali terdeteksi saat adanya kasus di Wuhan.

Sebut India sebagai awal penyebaran COVID-19

Wuhan Tes Massal Corona
Warga mengenakan masker menunggu dalam barisan untuk tes virus corona di lingkungan di Wuhan, provinsi Hubei, Jumat (15/5/2020). Tes massal yang ditargetkan dalam 10 hari ini akibat adanya pasien Virus Corona baru di Wuhan, setelah sebulan lebih tidak ada laporan kasus baru. (Hector RETAMAL/AFP)

Munculnya pendapat peneliti China yang menyebut jika India merupakan negara asli dari virus corona ini sontak mengejutkan publik. Bahkan, kini terjadi pula adanya ketegangan politik antara China dan India.

Tim peniliti dari China yang dipimpin oleh Dr Shen Libing ini menyebutkan jika metode baru yang digunakan dengan melibatkan perhitungan mutasi cukup berpengaruh. Selain itu, hasil riset juga menyebutkan jika daerah pertama yang menjadi pussat corona ini harus memiliki beragam genetik. Bahkan, dalam laporan tersebut, para peneliti juga menyinggung mengenai India dan Bangladesh sebagai pusat penyebaran COVID-19.

Selain itu, mereka juga menyebutkan jika sumber air yang tercemar dengan bangkai binatang bisa dijadikan sebagai sumber penularan antara binatang liar dengan manusia.

Langkah WHO

Adanya kabar mengenai hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pun langsung mengambil langkah. Pada Jumat (27/11/2020) kemarin, WHO turut menyatakan adanya keraguan jika virus yang telah menyebar ke hampir seluruh dunia ini berasal dari WUhan, China.

Meski begitu, dilansir Liputan6.com dari Reuters, Sabtu (28/11/2020) Mike Ryan selaku ahli penyakit dari WHO ini mengungkap akan kembali meneliti mengenai virus tersebut dan para ahli akan berfokus pada lokasi pertama virus tersebut dijumpai. Bahkan, WHO juga akan menerjunkan tim ke pasar yang berada di Wuhan untuk menginvestigasi asal-usul virus Corona tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya