Liputan6.com, Jakarta Teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Secara spesifik, seni teater merupakan sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting.
Baca Juga
Advertisement
Teater dalam seni drama seni yang hampir secara eksklusif berkaitan dengan pertunjukan langsung. Di mana aksinya tepat dan direncanakan untuk menciptakan rasa drama yang koheren dan signifikan. Dalam arti sempit teater adalah pertunjukan, seperti ketoprak, ludruk, wayang, wayang orang, sintren, atau dagelan.
Teater juga dapat dikatakan sebagai manifestasi dari aktivitas naluriah, seperti anak-anak bermain sebagai dokter dan pasien atau bermain perang-perangan. Selain itu teater juga sebagai pembentukan strata sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah ritual, seperti upacara adat atau kenegaraan.
Teater yang sering kita lihat dalam panggung pementasan, masih memiliki segudang arti yang perlu Anda ketahui. Berikut penjelasannya mengenai pengertian teater, karakteristik, hingga jenisnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (10/6/2021).
Pengertian Teater Menurut Para Ahli
Dalam sejarahnya, kata 'teater' berasal dari bahasa Inggris theater atau theatre, bahasa Perancis théâtre dan dari bahasa Yunani theatron. Sedangka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater adalah gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagaianya. Teater adalah ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah. Teater juga merupakan pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi, seni drama, sandiwara, drama.
Dengan demikian teater adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang dipentaskan di atas panggung. Sedangan menurut para ahli, pengertian teater adalah sebagai berikut :
Balthazar Vallhagen
Teater adalah seni drama yang melukiskan mengenai sifat serta watak manusia dengan melalui gerakan.
Moulton
Teater adalah suatu kisah hidup yang digambarkan atau diilustrasikan di dalam bentuk gerakan atau disebut dengan life presented in action.
Anne Civardi
Teater adalah suatu seni drama yang menceritakan mengenai sebuah kisah dengan melalui kata-kata serta gerakan.
RMA. Harymawan
Teater adalah aktivitas melakukan kegiatan atau aktivitas di dalam seni pertunjukan (to act) sehingga kemudian tindak tanduk pemain di atas pentas disebut dengan sebutan acting.
Seni Handayani dan Wildan
Teater adalah suatu bentuk karangan yang berpijak di dua cabang kesenian, yaitu seni sastra serta seni pentas.
Advertisement
Fungsi Seni Teater
Peranan seni teater telah mengalami pergeseran seiring dengan berkembangnya teknologi. Seni teater tidak hanya dijadikan sebagai sarana upacara maupun hiburan, namun juga sebagai sarana pendidikan. Sebagai seni, teater tidak hanya menjadi konsumsi masyarakat sebagai hiburan semata, namun juga berperan dalam nilai afektif masyarakat. Adapun beberapa fungsi seni teater, antara lain:
1. Teater sebagai Sarana Upacara
Pada awal munculnya, teater hadir sebagai sarana upacara persembahan kepada dewa Dyonesos dan upacara pesta untuk dewa Apollo. Teater yang berfungsi untuk kepentingan upacara tidak membutuhkan penonton karena penontonnya adalah bagian dari peserta upacara itu sendiri. Di Indonesia seni teater yang dijadikan sebagai sarana upacara dikenal dengan istilah teater tradisional.
2. Teater sebagai Media Ekspresi
Teater merupakan salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku dan dialog. Berbeda dengan seni musik yang mengedepankan aspek suara dan seni tari yang menekankan pada keselarasan gerak dan irama. Dalam praktiknya, Seniman teater akan mengekspresikan seninya dalam bentuk gerakan tubuh dan ucapan-ucapan.
3. Teater sebagai Media Hiburan
Dalam perannya sebagai sarana hiburan, sebelum pementasannya sebuah teater itu harus dengan persiapkan dengan usaha yang maksimal. Sehingga harapannya penonton akan terhibur dengan pertunjukan yang digelar.
4. Teater sebagai Media Pendidikan
Teater adalah seni kolektif, dalam artian teater tidak dikerjakan secara individual. Melainkan untuk mewujudkannya diperlukan kerja tim yang harmonis. Jika suatu teater dipentaskan diharapkan pesan-pesan yang ingin diutarakan penulis dan pemain tersampaikan kepada penonton. Melalui pertunjukan biasanya manusia akan lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan dibandingkan hanya membaca lewat sebuah cerita.
Karateristik Teater
Berikut ini terdapat beberapa karakteristik teater, antara lain:
1. Pada seluruh cerita berbentuk dialog, baik pada tokoh maupun narator. semua ucapan ditulis dalam sebuah teks.
2. Semua dialog tidak menggunakan sebuah tanda petik (“…”). Dialog drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh sebab itu, naskah drama tidak memakai sebuah tanda petik.
3. Naskah drama dilengkapi sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan tokoh pemerannya. Petunjuk ditulis dalam tanda kurung (…) atau dengan memberikan suatu jenis huruf yang berbeda dengan huruf dialog.
4. Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog.
Advertisement
Jenis-Jenis Seni Teater
Dalam pertunjukan seni teater dikenal ada beberapa jenis pertunjukan teater, antara lain:
1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka telah dilakukan sejak zaman kuno, sisa peninggalannya ditemukan di makam-makam india kuno, Mesir dan Yunani. Boneka sering dipakai untuk menceritakan legenda atau kisah-kisah religius. Berbagai jenis bonek dimainkan dengan cara yang berbeda. Boneka tangan dipakai di tangan sementara boneka tongkat digerakkan dengan tongkat yang dipegang dari bawah, marionette atau boneka tali digerakkkan dengan cara menggerakkan kayu silang tempat tali boneka diikatkan.
2. Drama Musikal
Merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni menyayi, menari dan akting. Drama musikal mengedepankan unsur musik, nyanyi dan gerak dari pada dialog para pemainnya. Di panggung Broadway jenis pertunjukan ini sangat terkenal dan biasa disebut dengan pertunjukan kabaret.
3. Teater Gerak
Teater gerak merupakan pertunjukan teater yang unsur utamanya ialah herak dan ekspresi wajah serta tubuh pemainnya. Penggunaan dialog sangat dibatasi atau bahkan dihilangkan seperti dalam pertunjukan pantomim klasik. Teater gerak, tidak dapat diketahui dengan pasti kelahirannya tetapi ekspresi bebas seniman teater terutama dalam hal gerak menemui puncaknya dalam masa commedia del’arte di Italia.
4. Teater Dramatik
Istilah dramatik digunakan untuk menyebut pertunjukan teater yang berdasar pada dramatika lakon yang dipentaskan. Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara psikologis sangat diperhatikan dan situasi cerita serta latar belakang kejadian dibuat sedetil mungkin.
Unsur-unsur Teater
Unsur-unsur yang terdapat dalam seni teater dibedakan menjadi dua, yaitu unsur internal teater dan unsur eksternal teater. Berikut ini penjelasannya :
1. Unsur Internal Teater
Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut tentang bagaimana keberlangsungan pementasan suatu teater. Tanpa unsur internal tidak akan ada suatu pementasan teater. Unsur internal yang terdapat dalam seni teater ialah:
a. Naskah atau skenario
b. Pemain atau pemeran atau tokoh
c. Sutradara
d. Properti
e. Penataan
f. Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain: tata rias, tata busana, tata lampu dan tata suara.
2. Unsur Eksternal Teater
Unsur eksternal teater adalah unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal di antaranya, yaitu:
a. Staf produksi
Staf produksi adalah sekelompok tim atau individual yang berkenaan dengan pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya. Adapun tugasnya sebagai berikut:
1) Produser/pimpinan produksi.
2) Mengurus semua hal tentang produksi.
3) Menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas, program kerja, dan lain sebagainya.
b. Sutradara atau derektor
Adapun tugas sutradara sebagai berikut:
1) Pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah.
2) Koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut pementasan.
3) Mencari dan menyiapkan aktor.
4) Menyiapkan makeup dan juga men-setting segala sesuatu yang dipegang oleh bagian desainer beserta kru.
c. Stage manager
Adapun tugas stage manager sebagai berikut:
1) Pemimpin dan penanggung jawab panggung.
2) Membantu sutradara.
d. Desainer
Menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut setting tempat atau suasana, properti atau perlengkapan pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta perlengkapan lain (seperti audio).
e. Crew
Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer, di antaranya bagian pentas/tempat, bagian tata lampu (lighting), bagian perlengkapan, dan tata musik.
Advertisement