Anxiety adalah Reaksi Seseorang dalam Situasi Mengancam, Kenali Cara Mengendalikannya

Anxiety adalah suatu hal yang normal dirasakan saat seseorang menghadapi atau mendengar sesuatu yang menimbulkan rasa takut.

oleh Husnul Abdi diperbarui 17 Agu 2021, 15:15 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2021, 15:15 WIB
Anxiety
Anxiety

Liputan6.com, Jakarta Anxiety adalah suatu hal yang normal dirasakan saat seseorang menghadapi atau mendengar sesuatu yang menimbulkan rasa takut. Anxiety terbilang normal bisa masih terkendali dan hilang setelah faktor pemicunya teratasi.

Anxiety atau rasa cemas yang mengganggu tentu harus segera diatasi. Apalagi, jika perasaan cemas ini menetap dan sulit dikendalikan. Kondisi tersebut bisa saja merupakan tanda kamu mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder.

Anxiety adalah reaksi normal saat seseorang mengalami stres. Namun, jika rasa cemas berlebihan dan terjadi secara terus menerus dapat memberikan dampak buruk terhadap tubuh. Kecemasan ini dapat dialami dari berbagai hal, seperti takut terserang penyakit hingga saat akan mengambil atau menerima keputusan yang berat.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (17/8/2021) tentang anxiety adalah.

Penyebab Anxiety

Penyebab Anxiety
Ilustrasi anxiety Credit: freepik.com

Anxiety adalah perasaan yang dapat muncul kapan saja, terutama saat seseorang sedang berada dalam situasi yang mengancam atau menakutkan. Beberapa contoh yang sering menyebabkan anxiety adalah pindah sekolah, akan menjalani operasi, atau menunggu istri melahirkan.

Timbulnya rasa cemas atau anxiety adalah hal yang normal saat kamu harus berhadapan dengan situasi atau keadaan yang dianggap dapat menimbulkan stres. Namun, hal ini tentunya berbeda bila kamu mengalaminya secara terus menerus dan rasa cemas tidak dapat dikendalikan.

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi seseorang terkena penyakit cemas berlebihan perlu kamu perhatikan, di antaranya:

- Trauma psikologis atau pengalaman negatif yang menyebabkan stres.

- Keturunan.

- Gangguan kepribadian.

- Efek samping obat atau zat tertentu, termasuk kafein dan narkoba.

- Penyakit tertentu, seperti gangguan irama jantung dan penyakit tiroid.

Gejala Anxiety Disorder

Penyakit gangguan kecemasan atau cemas berlebihan sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu serangan panik, gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, dan fobia atau rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu, contohnya takut berada di ketinggian.

Anxiety adalah rasa cemas yang biasanya menunjukkan beberapa gejala. Gangguan kecemasan dalam hal ini memiliki beberapa gejala yang sama walaupun jenisnya berbeda. Gejala anxiety adalah sebagai berikut:

- Merasa kesulitan, panik, atau takut.

- Tidak bisa tenang atau tetap diam.

- Jantung berdebar-debar

- Tangan dan kaki terasa dingin, berkeringat, mati rasa, atau kesemutan.

- Sesak napas.

- Merasa pusing.

- Mulut kering.

- Mual.

Sedangkan, jika kamu mengalami gangguan kecemasan umum yang merupakan salah satu jenis gejala cemas berlebihan, tanda-tanda anxiety adalah sebagai berikut:

- Mudah lelah.

- Selalu merasa gelisah.

- Mudah marah.

- Sulit berkonsentrasi atau mengosongkan pikiran.

- Otot terasa tegang.

- Gangguan tidur.

- Sulit mengendalikan rasa cemas.

- Merasa sakit hati atau “berada di ujung tanduk”.

Cara Mengatasi Anxiety Disorder

Ilustrasi Kecemasan
Ilustrasi Kecemasan Credit: pexels.com/PolineZimmerman

Cara mengatasi anxiety adalah  dengan psikoterapi, khususnya jika kamu mengalami cemas yang berlebihan. Berikut beberapa jenis psikoterapi untuk mengatasi penyakit cemas berlebihan:

Psikoterapi. 

Cara mengatasi penyakit cemas berlebihan yang pertama adalah dengan psikoterapi. Psikoterapi membantu kamu menceritakan apa yang kamu rasakan. Psikoterapi juga bisa memberikan saran tentang bagaimana memahami serta mengatasi gangguan kecemasan yang kamu alami.

Terapi perilaku kognitif. 

Ini merupakan jenis psikoterapi di mana terapis akan mengajarkan kamu bagaimana mengenali dan mengubah pola pikir, serta perilaku yang dapat memicu kecemasan berlebihan.

Terapi mengelola stres. 

Terapi mengelola stres dengan relaksasi atau meditasi dapat membantu mengatasi kecemasan berlebihan pada seseorang.

Selain itu, penggunaan obat-obatan juga dapat diterapkan sesuai dengan petunjuk dokter. Dukungan keluarga juga sangat penting dalam pemulihan seseorang dari gangguan kecemasan berlebihan.

Cara Mengendalikan Anxiety Disorder

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, anxiety adalah perasaan cemas yang umum dialami seseorang saat mengalami stres. Jika bisa dikendalikan, anxiety adalah kondisi  yang tentunya tidak akan menimbulkan dampak selanjutnya, seperti menjadi gangguan kecemasan atau anxiety disorder.

Selain dengan melakukan psikoterapi, kamu juga bisa melakukan beberapa tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi penyakit cemas berlebihan ini, seperti:

- Menjalankan pola makan yang sehat dan benar.

- Berolahraga teratur, seperti jogging, senam aerobik, dan bersepeda, dapat membantu melepaskan zat kimia otak untuk mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati.

- Tidur tepat waktu dan bicaralah dengan dokter jika mengalami gangguan tidur.

- Mengurangi makanan dan minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, minuman berenergi, atau minuman berkarbonasi. Kafein dapat memperburuk gejala gangguan kecemasan.

- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, obat-obatan terlarang, dan merokok karena bisa memperparah gangguan kecemasan yang dialami.

- Menceritakan kecemasan yang kamu alami kepada orang lain atau pun orang terdekat agar lebih tenang

Penyakit anxiety disorder atau cemas berlebihan ini tidak bisa hilang begitu saja tanpa adanya penanganan medis. Apalagi, pengobatan penyakit cemas berlebihan dan gangguan mental lainnya akan lebih mudah dilakukan di awal saat gejala belum memburuk. Jadi, jika kamu mengalami gangguan mental, seperti penyakit cemas berlebihan ini, segera hubungi dokter atau psikiater agar gejala yang kamu rasakan bisa diredakan secepatnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya