Penyebab Sering Buang Air Kecil pada Anak, Begini Tanda dan Cara Mengatasinya

Penyebab sering buang air kecil pada anak adalah kontraksi otot kandung kemih yang tidak terkontrol.

oleh Laudia Tysara diperbarui 01 Apr 2022, 18:15 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2022, 18:15 WIB
5 Jenis Mainan Edukatif Seru untuk Anak Usia 1-3 Tahun
Ilustrasi anak. Foto: Pexels/Tatiana Syrikova)

Liputan6.com, Jakarta Anak berisiko mengalami masalah sering buang air kecil yang mirip dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada orang dewasa. Meski demikian penyebab sering buang air kecil pada anak berbeda dengan orang dewasa, apa saja?

Tanda anak mengalami masalah sering buang air kecil atau kandung kemih yang terlalu aktif adalah ketika mereka sulit mengontrol diri buang air kecil dan tidak sampai ke toilet hingga menyebabkannya mengompol.

Melansir dari WebMD, pada Jumat (1/4/2022) penyebab sering buang air kecil pada anak yang paling utama adalah otot kandung kemih mereka mengalami kejang yang tidak terkendali. Lalu masalah pollakiuria dan masih banyak lagi faktor risiko penyebab sering buang air kecil pada anak.

Diungkap, setiap tahun setelah anak berusia 5 tahun, jumlah kasus kandung kemih yang terlalu aktif atau sering buang air kecil menurun sebesar 15%. Meski sebenarnya, sebagian lain masih sulit mengatasinya secara alami. Lalu bagaimana cara mengatasi atau mengobati sering buang air kecil pada anak?

Berikut Liputan6.com ulas penyebab sering buang air kecil pada anak dan cara mengatasi atau mengobatinya yang tepat, Jumat (1/4/2022).

Penyebab Sering Buang Air Kecil pada Anak yang Paling Utama

anak
Ilustrasi anak sakit/copyright Rawpixel

Anak berisiko mengalami sering buang air kecil yang ditandai dengan mereka yang tidak bisa menahannya sampai ke toilet. Ini adalah kondisi ketika anak memiliki kandung kemih yang terlalu aktif. Apa penyebab sering buang air kecil pada anak?

Penyebab sering buang air kecil pada anak adalah dipengaruhi oleh otot pada kandung kemih mereka. WebMD menjelaskan penyebab sering buang air kecil pada anak adalah karena otot kandung kemih mereka mengalami kejang yang tidak terkendali.

Memahami bahwa penyebab sering buang air kecil pada anak adalah ketika otot-otot yang mengelilingi uretra menuju tabung dari kandung kemih yang dilewati urin. Otot-otot memiliki peranan penting mencegah urin keluar, tetapi ketika tidak terkendali maka kontraksi akan terjadi dengan kuat hingga menjadi penyebab sering buang air kecil pada anak.

Penyebab Sering Buang Air Kecil pada Anak Lainnya

Menyiapkan Snack Sehat
Ilustrasi Anak. Credit: pexels.com/Alex

Kondisi yang menjadi penyebab sering buang air kecil pada anak bisa pengaruh Infeksi saluran kemih. Dijelaskan, infeksi saluran kemih dapat menyebabkan sering buang air kecil karena saluran kemih menjadi meradang dan tidak nyaman. Kondisi neurologis tertentu dapat menyebabkan gejala atau memperparahnya.

WebMD menjelaskan penyebab sering buang air kecil pada anak lainnya adalah pengaruh pollakiuria, atau sindrom sering buang air kecil di siang hari.

“Anak-anak yang memiliki pollakiuria sering buang air kecil,” dijelaskan.

Dalam beberapa kasus, mereka mungkin buang air kecil setiap lima hingga 10 menit atau buang air kecil antara 10 dan 30 kali sehari. Kondisi ini paling umum di antara anak-anak berusia 3 hingga 8 tahun dan hanya muncul selama jam bangun.

Tidak ada gejala lain yang muncul. Dokter percaya penyebab sering buang air kecil pada anak seperti pollakiuria berhubungan dengan stres. Meski demikian, kondisi ini akan hilang setelah dua hingga tiga minggu tanpa memerlukan perawatan.

Penyebab sering buang air kecil pada anak lainnya dijelaskan meliputi:

1. Penyebab sering buang air kecil pada anak adalah konsumsi kafein, yang meningkatkan keluaran urin dan dapat menyebabkan kejang pada otot kandung kemih.

2. Penyebab sering buang air kecil pada anak adalah konsumsi bahan-bahan yang mungkin membuat anak alergi.

3. Penyebab sering buang air kecil pada anak adalah peristiwa yang menyebabkan kecemasan.

4. Penyebab sering buang air kecil pada anak adalah jarang buang air kecil (menahan kencing terlalu lama).

5. Penyebab sering buang air kecil pada anak adalah kapasitas kandung kemih kecil.

6. Penyebab sering buang air kecil pada anak adalah kelainan struktural pada kandung kemih atau uretra.

7. Penyebab sering buang air kecil pada anak adalah sembelit.

8. Penyebab sering buang air kecil pada anak adalah menahan diri untuk tidak mengosongkan kandung kemih sepenuhnya saat di toilet.

9. Penyebab sering buang air kecil pada anak adalah apnea tidur obstruktif.

Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil pada Anak

Mengonsumsi Aneka Macam Makanan Sehat
Ilustrasi Pola Makan Anak Credit: pexels.com/Alex

Apabila sudah memahami penyebab sering buang air kecil pada anak, ketahui cara mengatasi atau mengobatinya yang tepat. Bagaimana?

Menghimpun data dari WebMD, setiap tahun setelah usia 5 tahun, jumlah kasus kandung kemih yang terlalu aktif atau sering buang air kecil menurun sebesar 15%.

“Anak mungkin belajar untuk merespon secara lebih tepat waktu terhadap sinyal tubuh untuk buang air kecil atau kapasitas kandung kemih dapat meningkat seiring waktu,” dijelaskan.

Meski demikian masalah sering buang air kecil pada anak atau kandung kemih yang terlalu aktif dapat "menetap", seringkali ketika peristiwa atau pengalaman yang membuat stres telah berakhir.

Dijelaskan, cara mengatasi atau mengobati sering buang air kecil pada anak adalah melakukan perawatan seperti pelatihan kandung kemih dan pengobatan khusus.

Pada pengobatan dengan pelatihan kandung kemih, anak menggunakan latihan untuk memperkuat dan belajar mengkoordinasikan uretra dan otot kandung kemih untuk mengontrol buang air kecil.

“Latihan tersebut mengajarkan anak untuk mencegah buang air kecil saat jauh dari toilet dan untuk belajar mengantisipasi keinginan buang air kecil,” dijelaskan.

Teknik tambahan sebagai cara mengatasi atau mengobati anak sering buang air kecil meliputi:

1. Menghindari kafein atau bahan lain yang dapat mendorong kandung kemih terlalu aktif.

2. Menggunakan waktu buang air kecil, atau buang air kecil sesuai jadwal misalnya, setiap dua jam.

3. Menerapkan kebiasaan buang air kecil yang sehat, seperti meluangkan waktu yang cukup untuk buang air kecil dan mengendurkan otot saat buang air kecil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya