Liputan6.com, Jakarta Attitude adalah sikap yang bisa memengaruhi perilaku manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, tiap orang memiliki attitude yang berbeda. Attitude adalah sikap yang bisa bertahan dan juga berubah.
Baca Juga
Advertisement
Attitude adalah topik studi yang penting dalam bidang psikologi sosial. Attitude adalah kecenderungan yang dipelajari untuk mengevaluasi sesuatu dengan cara tertentu. Dalam diri seseorang, attitude adalah pola yang mengakar dan untuk mengubahnya mungkin memerlukan penyesuaian yang sulit.
Dalam pembentukannya, attitude adalah serangkaian sikap yang dibangun oleh beragam faktor dan komponen. Attitude adalah faktor yang bisa memengaruhi cara pandang dan perilaku seseorang. Berikut pengertian attitude, komponen, dan fungsinya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(18/4/2022).
Pengertian attitude menurut para ahli
Hogg & Vaughan
Attitude adalah organisasi kepercayaan, perasaan, dan kecenderungan perilaku yang relatif bertahan lama terhadap objek, kelompok, peristiwa atau simbol yang signifikan secara sosial.
Eagly & Chaiken
Attitude adalah kecenderungan psikologis yang diekspresikan dengan mengevaluasi entitas tertentu dengan beberapa derajat suka atau tidak suka.
GW Allport
Attitude adalah suatu keadaan mental dan netral dari kesiapan yang diorganisasikan melalui pengalaman, yang memberikan pengaruh langsung atau dinamis pada respons individu terhadap semua objek dan situasi yang terkait dengannya.
Robbins
Attitude adalah pernyataan evaluasi baik menguntungkan atau tidak menguntungkan atau tidak menguntungkan mengenai objek, orang atau peristiwa. Mereka mencerminkan bagaimana perasaan seseorang tentang sesuatu.
Krech dan Crutchfield
Attitude adalah sikap sebagai organisasi abadi dari proses motivasi, emosional, persepsi dan kognitif sehubungan dengan beberapa aspek dunia individu.
Advertisement
Pengertian attitude secara umum
Dalam bahasa Indonesia, arti attitude adalah sikap. Menurut kamus psikologi American Psychological Association, attitude adalah evaluasi yang relatif bertahan lama dan umum dari suatu objek, orang, kelompok, masalah, atau konsep pada dimensi mulai dari negatif hingga positif. Attitude memberikan evaluasi ringkasan objek target dan sering diasumsikan berasal dari keyakinan tertentu, emosi, dan perilaku masa lalu yang terkait dengan objek tersebut.
Melansir Britannica, attitude adalah konstruksi hipotesis yang dimanifestasikan dalam pengalaman sadar, laporan verbal, perilaku terbuka, dan indikator fisiologis. Konsep attitude muncul dari upaya untuk menjelaskan keteraturan yang diamati dalam perilaku individu.
Secara sederhana, attitude adalah cara pandang individu atau sudut pandang individu terhadap sesuatu. Lebih spesifik, attitude adalah keadaan mental individu yang mempersiapkannya untuk bereaksi atau membuatnya berperilaku dengan cara tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Attitude adalah campuran kepercayaan dan perasaan yang dimiliki orang tentang situasi, ide-ide tertentu atau orang lain.
Melansif Verywellmind, attitude mengacu pada serangkaian emosi, keyakinan, dan perilaku terhadap objek, orang, benda, atau peristiwa tertentu. Attitude sering kali merupakan hasil dari pengalaman atau didikan, dan attitude dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku. Sementara attitude bertahan, mereka juga bisa berubah.
Komponen attitude
Attitude terdiri dari tiga komponen utama. Komponen yang berbeda ini membentuk attitude pada diri individu. Melansir Verywellmind, komponen attitude adalah:
Komponen kognitif
komponen kognitif merupakan pikiran dan keyakinan tentang subjek. Komponen kognitif attitude dikaitkan dengan pernyataan nilai. Ini terdiri dari nilai-nilai, keyakinan, ide-ide dan informasi lain bahwa seseorang mungkin memiliki keyakinan.
Komponen afektif
Afektif adalah komponen emotif dari attitude. Komponen afektif sikap dikaitkan dengan perasaan individu tentang orang lain, yang mungkin positif, netral atau negatif. Komponen ini terkait dengan bagaimana objek, orang, masalah, atau peristiwa membuat individu merasa.
Komponen perilaku
Komponen perilaku attitude dikaitkan dengan dampak dari berbagai kondisi atau situasi yang mengarah pada perilaku seseorang berdasarkan komponen kognitif dan afektif. Komponen ini memengaruhi bagaimana attitude memengaruhi perilaku.
Advertisement
Faktor pembentuk attitude
Ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi bagaimana dan mengapa attitude terbentuk. Berikut ini faktor pembentuk attitude, dilansir dari Verywellmind:
Pengalaman
Attitude terbentuk secara langsung sebagai hasil dari pengalaman. Mereka mungkin muncul karena pengalaman pribadi langsung, atau mereka mungkin hasil dari pengamatan.
Faktor sosial
Peran sosial dan norma sosial dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap attitude. Peran sosial berhubungan dengan bagaimana orang diharapkan berperilaku dalam peran atau konteks tertentu. Norma sosial melibatkan aturan masyarakat untuk perilaku apa yang dianggap tepat.
Faktor pembentuk attitude
Proses belajar
Attitude dapat dipelajari dengan berbagai cara. Pertimbangkan bagaimana pengiklan menggunakan pengkondisian klasik untuk memengaruhi attitude terhadap produk tertentu.
Pengkondisian
Pengkondisian operan juga dapat digunakan untuk mempengaruhi bagaimana attitude berkembang. Contohnya, seorang pemuda yang baru saja mulai merokok. Setiap kali dia menyalakan rokok, orang-orang mengeluh, menghukumnya, dan memintanya untuk meninggalkan lingkungan mereka. Umpan balik negatif dari orang-orang di sekitarnya pada akhirnya menyebabkan dia mengembangkan pendapat yang tidak menyenangkan tentang merokok dan dia memutuskan untuk menghentikan kebiasaan itu.
Pengamatan
Akhirnya, orang juga belajar attitude dengan mengamati orang -orang di sekitar mereka. Ketika seseorang yang sangat dikagumi mendukung attitude tertentu, kemungkinan besar individu akan mengembangkan keyakinan yang sama. Misalnya, anak-anak menghabiskan banyak waktu mengamati sikap orang tua mereka dan biasanya mulai menunjukkan pandangan yang sama.
Â
Advertisement