Liputan6.com, Jakarta Monolog adalah bicara sendiri. Bicara sendiri yang dimaksud bukan bicara sendiri yang asal-asalan, tapi monolog adalah bicara sendiri di atas panggung pertunjukan. Sebab, monolog adalah salah satu jenis pertunjukan teater.
Kebanyakan orang mungkin akan berpikir tentang stand up comedy saat memikirkan tentang berbicara sendiri di panggung pertunjukan. Monolog adalah pertunjukan yang bisa dibilang mirip dengan stand up comedy.
Advertisement
Baca Juga
Namun monolog tidak selalu bertujuan untuk membuat penonton tertawa. Monolog adalah pertunjukkan di mana seseorang berbicara sendiri di atas panggung dan membahas banyak hal.
Apa yang dibicarakan dalam pertunjukan monolog bisa saja lucu dan mengundang gelak tawa. Hal itu mungkin yang membuat monolog diasosiasikan dengan pertunjukan stand up comedy.
Untuk lebih jelas mengenai monolog, penting untuk memahami bagaimana pengertian monolog. Berikut adalah pengertian monolog dari berbagai sudut pandang, seperti yang sudah Liputan6.com kutip dari berbagai sumber, Kamis (21/7/2022).
Pengertian Monolog
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), monolog adalah pembicaraan yang dilakukan dengan diri sendiri. Monolog terdiri atas kata-kata yang diucapkan seorang tokoh tunggal pada saat kritis yang mengungkapkan keadaan dirinya dari situasi yang dihadapinya.
Sementara itu menurut Literary Terms, monolog adalah pidato yang diucapkan oleh satu karakter dalam sebuah cerita. Dalam drama, monolog adalah vokalisasi pikiran karakter; dalam sastra, verbalisasi.
Berdasarkan pengertian dari Literary Terms, ada dua poin penting. Monolog adalah perangkat yang memiliki fungsi berbeda jika di karya yang berbeda. Jika dalam karya fiksi, monolog memiliki fungsi verbalisasi isi pikiran dan batin karakter. Dengan kata lain monolog apa yang diucapkan sebenarnya adalah isi pikiran dan batin karakter.
Sedangkan dalam drama atau teater, monolog justru memiliki fungsi yang sebaliknya. Dalam drama, monolog justru melahirkan atau mengungkapkan apa yang ada di pikiran dan batin karakter.
Untuk memahami lebih dalam mengenai monolog, berikut adalah pengertian monolog menurut para ahli.
Menurut Kabisch, monolog adalah percakapan dengan diri sendiri. Sebagai seorang monolog, penggambaran bukan menggambarkan akan situasi sebagai monolog pengamat, tetapi juga memperjelas komentar. Sedangkan monolog konflik untuk membuat suatu keputusan dalam puncak alur.
Sementara itu, Marquab mengatakan bahwa dialog dan monolog memiliki hubungan dalam drama. Menurut Marquab, dialog dan monolog adalah bentuk dari komunikasi dalam drama. Jika drama tidak komunikatif, maksud pengarang, pembangunan respon emosional tidak akan sampai.
Suroso menyebut monolog adalah berbicara sendiri, bercerita sendiri, tentang suatu peristiwa atau keadaan yang dialami tokoh.
Dari sejumlah pengertian monolog menurut para ahli tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa monolog adalah salah bagian dari pertunjukan drama di mana seseorang berbicara dan bercerita sendiri.
Advertisement
Ciri-Ciri Monolog
Orang sering menyamakan monolog dengan stand up comedy. Keduanya memang mirip, tapi monolog belum tentu stand up comedy. Monolog pun memiliki ciri-ciri yang membedakannya dari seni pertunjukan lain, antara lain sebagai berikut:
1. Bentuk dari pendapat seseorang dikolaborasikan dengan kalimat atau dialog bisu. Di mana untuk bisa mensingkronkan, dibutuhkan perencanaan yang matang. Kecuali beberapa orang yang memiliki keterampilan dalam membuat seni monolog secara spontan tanpa ada rencana.
2. Pelaku monolog hanya satu orang, tidak ada lawan atau partner orang.
3. Menggunakan pesan narasi deskriptif. Tentu saja menggunakan tema tertentu yang sudah ditetapkan. Sebagai dukungan narasi tersebut, dibutuhkan dokumen pendukung, bisa berbentuk presentasi, gambar ataupun yang lain.
4. Monolog lebih sering digunakan untuk seni teater dan seni peran. Jarang digunakan dalam drama, sinetron ataupun FTV.
5. Monolog bisa mengajak audiens berinteraksi sekedar memberikan kesan terhadap aksi mereka.
6. Lebih tepat dan cocok digunakan untuk dialog bisu, atau dalam bahasa umumnya, pertunjukan pantomime yang hanya memadukan komunikasi lewat gerakan dan sendirian.
7. Menjabarkan secara konsisten tetapi saling berinteraksi dengan pesan satu dengan yang lain.
Dari ciri-ciri tersebut, bisa dikatakan jika stand up comedy bisa saja termasuk ke dalam salah satu jenis monolog, namun monolog tidak selalu stand up comedy.
Jenis-Jenis Monolog
Monolog adalah seni pertunjukan yang memiliki banyak jenis bergantung pada situasi dan isi dari monolog. Berikut ini adalah jenis-jenis monolog:
1. Monolog Topikal
Pengertian monolog topikal adalah salah satu jenis yang cukup sering dibawakan. Dalam hal ini, stand up comedy bisa diambil sebagai contoh. Seorang komika akan membuat cerita tentang suatu kejadian yang biasanya dialami banyak orang dengan membubuhi hal lucu. Stand Up comedy hanya satu contoh, artinya, monolog topikal ini tak harus selalu lucu. Tergantung topik dan tujuan kalian dalam melakukannya.
2. Bercerita (Storytelling)
Sesuai namanya, monolog storytelling lebih memfokuskan pada cerita naratif. Narator sebagai pencerita yang mengungkapkan dan membangun peristiwa dengan mengikuti perubahan ekspresi yang diceritakan. Jika melakukan monolog jenis ini, kalian sebagai narrator bisa menirukan karakter si tokoh yang diceritakan.
3. Monolog Karakter Biografi
Monolog biografi memungkinkan untuk menghadirkan lebih dari satu tokoh. Meski berbicara sendiri, terdapat banyak dialog serta karakter yang perlu ditampilkan oleh aktor. Seorang aktor bernama Chaz Palminteri bahkan pernah memerankan 35 karakter tokoh sekaligus dalam satu naskah a bronx tale. Oleh karena itu, penting bagi seorang aktor untuk melatih diri meski dirinya akan mementaskan monolog karena keterampilan tersebut tetap dibutuhkan sekalipun hanya seorang diri di panggung.
4. Dokumen Realita
Monolog jenis ini ditampilkan berdasarkan naskah yang ditulis dari kisah nyata. Apa yang diucapkan oleh aktor sesuai dengan ungkapan orang yang berada dalam kejadian nyata tersebut.
5. Naratif Biografis
Pengertian monolog naratif biografis adalah jenis monolog yang mengedepankan kemampuan aktor dalam menceritakan kembali kejadian yang pernah dialami. Dia akan berdiri sebagai narator utama yang mendeskripsikan cerita secara bebas. Dalam melakukan monolog jenis ini, kalian tak boleh menonjolkan karakter tokoh lain.
Advertisement