Liputan6.com, Jakarta Seorang pramugari dari sebuah maskapai penerbangan Turki, belum lama ini menemukan benda aneh dalam sebuah makanan di penerbangannya tersebut. Dalam makanan yang disajikan dalam kotak itu ditemukan sebuah penggalan kepala ular yang bercampur dengan sayuran.
Mengutip dari mothership.sg, Rabu (27/7/2022) The Sun melaporkan bahwa penemuan aneh itu terjadi dalam penerbangan dari Ankara ke Dusseldorf. Sementara situs lain mengklarifikasi bahwa pesawat itu terbang dari Antalya ke Wina.
Baca Juga
Penemuan ini tentu membuat membuat geger media sosial usai video penemuannya tersebut diunggah oleh akun A Fly Guy's Cabin Crew Lounge. Hingga saat ini video tersebut menuai banyak tanggapan dan disaksikan lebih dari seratus ribu orang.
Advertisement
Berikut ulasan penemuan kepala ular dalam makanan pesawat maskapai Turki yang Liputan6.com kutip dari berbagai sumber, Rabu (27/7/2022).
Bikin bergidik dan kecewa karena sudah makan, penemuan kepala ular ini tentu tidak dapat diterima oleh maskapai penerbangan
Melansir dari Worldofbuzz, Rabu (27/7/2022) seorang pramugari yang menemukan kepala ular tersebut langsung melaporkan kepada maskapai dan membuat video penemuannya.
Setelah insiden kepala ular, SunExpress merilis pernyataan yang mengatakan apa yang terjadi tidak dapat diterima.
Pernyataan itu berbunyi: "Ini adalah prioritas utama kami bahwa layanan yang kami berikan kepada tamu kami di pesawat kami memiliki kualitas tertinggi dan baik tamu maupun karyawan kami memiliki pengalaman penerbangan yang nyaman dan aman."
"Tuduhan dan pemberitaan di media tentang layanan makanan dalam penerbangan benar-benar tidak dapat diterima dan penyelidikan terperinci telah dimulai tentang masalah ini."
“Sampai proses penelitian yang bersangkutan selesai, semua tindakan dan tindakan pencegahan, termasuk menghentikan pasokan produk terkait, telah segera diambil.”
Advertisement
Klarifikasi dari pihak penyedia makanan
Melansir dari Mothersip.sg, Rabu (27/7/2022) Sancak Inflight Services, perusahaan katering yang menyuplai makanan untuk maskapai SunExpress di Ankara, mengklaim bahwa kepala ular itu tidak mungkin berasal dari dapur perusahaannya karena protokol yang ketat.
“Kami tidak menggunakan benda asing apa pun yang diduga ada dalam makanan saat memasak”, perusahaan pemasok makanan bersikeras, mengatakan ini karena kondisi teknis dan termal yang digunakan di fasilitas katering dalam penerbangan.
Sancak mengklaim bahwa makanannya dimasak pada suhu 280°C. Perusahaan katering juga mengklaim bahwa tidak ada hidangan yang terlihat keluar dari makanan yang diproduksi oleh perusahaan.
Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa kepala ular yang terlihat relatif segar pasti telah ditambahkan setelah proses memasak, dengan kemungkinan lain adalah bahwa makanan tersebut bahkan bukan oleh perusahaan katering.
Sancak juga mengklaim bahwa SunExpress telah gagal memberi mereka sampel makanan dari insiden tersebut.