Pitching Adalah Strategi Dalam Bisnis, Ketahui Contoh Penerapannya

Pitching adalah salah satu strategi yang digunakan dalam bisnis.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 20 Sep 2022, 09:48 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2022, 09:20 WIB
Mengembangkan Rencana Bisnis
Ilustrasi Mengembangkan Rencana Bisnis Credit: pexels.com/Christinna

Liputan6.com, Jakarta Pitching adalah salah satu strategi yang digunakan dalam melakukan komunikasi. Perlu diketahui bahwa sebagai salah satu pekerja profesional, Anda pasti ingin membuat audiens tertarik dengan visi dan misi yang Anda berikan. Oleh karena itu, dalam bisnis pitching sangat dibutuhkan untuk mengkomunikasikan ide dan gagasan baru, sehingga mendapatkan dukungan dari audiens. 

Pitching adalah strategi yang memiliki arti dalam bisnis sebuah perusahaan, adalah presentasi secara singkat untuk mendeskripsikan sebuah perusahaan, terlepas dari jenis dan sejauh mana ide bisnis dikembangkan. Akan ada banyak investor bisnis yang siap untuk membiayai dan investasi ke bisnis kamu, dan salah satu cara mereka tertarik dengan bisnis kamu adalah melalui pitch.

Pitch merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kesuksesan dari sebuah bisnis. Memang dalam penerapan pitch tidak mudah, karena Anda harus melakukannya di depan investor secara mulus dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, melakukan pitch memerlukan banyak latihan. Secara singkat, pitching adalah kegiatan yang dilakukan untuk meyakinkan orang lain, baik itu dalam dunia bisnis, di mana fungsi pitching adalah untuk meyakinkan pihak lain, seperti, calon klien, klien, partner bisnis, atau calon investor.

Berikut ini pitching adalah stategi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (20/9/2022). 

Pentingnya Pitching Dalam Bisnis

Perencanaan dan Pemetaan Bisnis yang Buruk
Ilustrasi perhitungan bisnis/credit: pexels.com/fauxels

Akan ada banyak investor bisnis yang siap untuk membiayai, serta melakukan investasi ke bisnis Anda, dan salah satu cara mereka tertarik dengan bisnis kamu adalah melalui pitch. Dengan menggunakan teknik pitching yang bagus, maka sangat besar kemungkinan untuk Anda menarik banyak investor. Bagi para pengusaha bisnis, Anda perlu melakukan banyak presentasi untuk menjelaskan model dan ide bisnis apa yang sedang kamu bangun. Karena dengan pitch, merupakan faktor pentingn yang sangat menentukan kesuksesan bisnis yang Anda lakukan.

Sebelum mulai membuat model promosi bisnis, maka sangat penting untuk fokus pada:

- Kepada siapa Anda mengarahkan presentasi, pahami target audiens.

- Apa tujuan dari promosi ini, yang ingin Anda capai dengan melakukan presentasi ini.

- Bagaimana presentasi yang Anda paparkan bisa dilakukan secara langsung atau mengirimkannya melalui email.

- Apakah Anda dapat menggunakan komponen audiovisual, mengingat mereka yang akan memutuskan jenis promosi yang Anda buat.

Maka dari itu, pitching adalah strategi yang membutuhkan latihan karena dengan strategi ini, dapat menentukan apakah bisnis Anda bisa berjalan dengan semestisanya serta dapat menarik minat audiens. Pitching adalah faktor yang bisa menentukan kelangsungan bisnis dalam menarik minat investor

Contoh Penerapan Pitching

Ilustrasi bisnis desain
Ilustrasi bisnis desain (sumber: Pixabay)

1. Ringkas dan To the Point

Pitching adalah startegi yang dapat digunakan untuk melakukan sebuah promosi bisnis yang baik, oleh karena itu harus memberikan poin penting mengenai bisnis yang akan dilakukan, dengan menggunakan statistik dan presentasi visual untuk menjelaskan masalah. Anda juga harus mampu dalam menyederhanakan ekspresi dan pastikan investor langsung memahami fakta. Harus to the point akan menghubungkan calon investor  untuk mengikuti topik Anda tanpa kehilangan minat. Maka dari itu, Anda harus fokus pada aspek-aspek penting dari bisnis, serta meringkasnya ke dalam istilah-istilah sederhana.

2. Buat Elevator Pitch

Pitch lift merupakan salah satu presentasi bisnis singkat yang disampaikan dengan cepat, seperti saat naik lift. Jelaskan sifat bisnis, apa yang Anda lakukan, dan tunjukkan mengapa Anda merupakan kandidat terbaik untuk pendanaan. Oleh karena itu, dalam menyusun elevator pitch yang sangat baik, pastikan Anda menggambarkan bisnis dengan baik untuk membantu investor memahaminya tanpa kesulitan.

3. Latih Waktu Anda

Latih apa pun yang akan Anda presentasikan dan pastikan untuk tetap meluangkan waktu selama latihan. Dengan begitu, Anda dapat membiarkan rekan kerja untuk melacak waktu dan mengamati bahasa tubuh serta ucapan Anda. Merekajuga akan menilai tentang kualitas latihan Anda. Menggunakan alat seperti Visme dapat membantu Anda memperhatikan berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk slide Anda. 

4. Perhatikan Secara Detail

Setelah melakukan presentasi dan memaparkan deskripsi singkat tentang bisnis Anda, masuk ke perinciannya dan jelaskan mengapa investor harus berinvestasi dalam ide bisnis, juga tunjukkan bagaimana Anda akan menawarkan solusi untuk masalah sosial. Selain itu, jangan lupa untuk menambahkan proyeksi keuangan ke presentasi, agar calon investor tertarik untuk meninjau informasi ini daripada yang lain. 

5. Pahami Audiens Anda

Sebelum memikirkan promosi bisnis yang efektif, maka jangan ragu untuk mencari tahu tentang calon investor Anda, serta buat promosi yang disesuaikan dengan mereka. Berikan deskripsi singkat tentang cara kerja produk, serta tunjukkan bagaimana Anda memiliki minat dalam mengembangkan bisnis Anda. Biarkan juga investor memahami apa yang dilakukan bisnis Anda, sehingga layak untuk mendapatkan 

Ingatlah bahwa investor ingin mendengar bagaimana bisnis Anda akan menghasilkan keuntungan bagi mereka. Oleh karena itu, tunjukkan kepada mereka bagaimana menciptakan permintaan untuk produk serta menyajikan proyeksi keuangan yang realistis. Dengan menampilkan sesuatu seperti peta jalan produk yang jelas bisa menjadi cara yang bagus untuk mendapatkan investor. 

Contoh Penerapan Pitching

Ilustrasi Bisnis Online. Foto: Unsplash/ John Schnobrich
Ilustrasi Bisnis Online. Foto: Unsplash/John Schnobrich

6. Alamat Pengalaman Pelanggan Nyata

Gunakan pengalaman pelanggan nyata dalam menyoroti masalah yang ada, serta menunjukkan bagaimana ide dapat diselesaikan. Paparka juga kisah tentang tantangan pelanggan nyata dan hindari pembicaraan teknis. Penelitian menunjukkan bahwa cerita yang menarik akan membuat investor berhubungan dengan situasi bisnis, dan lebih memahami ide bisnis Anda.

7. Buat Garis Besar Model Bisnis

Setelah memberi investor tentang apa yang dilakukan oleh perusahaan, maka mereka akan tertarik untuk mengetahui cara menghasilkan pendapatan. Model bisnis memerlukan aset, aktivitas bisnis, serta apa yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pelanggan dan menghasilkan uang.

Beri tahu investor juga tentang durasi yang mungkin bisa diambil dalam setiap tahap pengembangan, juga tampilkan di tahap mana pun perusahaan Anda berada, dan tunjukkan kepada investor bahwa tim Anda kompeten untuk mengelola bisnis Anda pada tahap tertentu.

8. Bicara Tentang Tim 

Investor akan sangat tertarik untuk mengetahui apakah Anda memiliki tim yang tepat dalam menerapkan strategi bisnis, jangan lupa juga untuk soroti detail terpenting tentang tim, seperti pengalaman dan kualifikasi. Berikan juga biografi singkat anggota tim pendiri, dan pastikan bahwa mereka beragam dalam gender dan aspek lainnya. Investor percaya bahwa tim yang beragam memiliki pendekatan unik untuk memecahkan masalah, yang tepat untuk bisnis Anda.

9. Dalam Menghadapi Persaingan

Paparkan juga kepada investor, tentang apa yang membedakan Anda dari pemain lain di industri ini. Soroti visi perusahaan dan biarkan investor menentukan kemampuan Anda. Tunjukkan juga bagaimana produk tersebut kompetitif di pasar dan tunjukkan pengetahuan industri, mengenai kemungkinan dan hambatan.

10. Strategi Go-To-Market

Jelaskan juga kepada investor cara yang ingin dilakukan dalam memasarkan produk atau layanan, serta tunjukkan berapa banyak uang yang akan dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru. Akan sangat penting untuk menunjukkan kepada investor bahwa proyeksi nilai pendapatan Anda akan lebih dari biaya akuisisi pelanggan.

Hal inilah yang seharusnya disoroti dalam strategi go-to-market. Jangan lupa juga untuk mengidentifikasi masalah, serta cara mengatasinya. Berikan juga detail tentang bagaimana produk akan memecahkan masalah yang ada di pasar, dan jelaskan target pasar dalam hal ukuran, serta memberikan temuan riset pasar untuk mendukung kelangsungan hidup produk. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya