Hybrid adalah salah satu metode pembelajaran campuran, di mana pendekatan pendidikan yang dilakukan, bisa menggabungkan materi pendidikan online dengan metode kelas tatap muka tradisional. Metode ini tidak sepenuhnya secara online saja, namun juga bisa dilakukan secara tatap muka. Pembelajaran hybrid memungkinkan konsep baru yang unik yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Sistem pembelajaran hybrid adalah cara yang bagus untuk membuat rapat virtual lebih menyenangkan. Tak hanya berlaku di dunia pendidikan saja, namun perusahaan juga bisa menerapkan metode ini. Dengan pembelajaran hybrid, sangat memungkinkan Anda bebas menjelajahi alternatif kreatif.
Terdapat banyak situs yang memberikan dukungan, pelajaran, dan sumber daya lainnya untuk pendidik menggunakan pendekatan pembelajaran hybrid, serta dirancang sebagai sumber online di mana pendidik dapat membuat pelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Berikut ini hybrid adalah metode pembelajaran yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (15/11/2022).
Mengenal Hybrid Learning
Hybrid adalah salah satu metode pembelajaran yang digabungkan, baik itu secara daring dan luring. Namun pada pelaksanaannya, metode pembelajaran ini bisa dilakukan bersamaan. Umumnya tenaga pengajar akan mengadakan pembelajaran secara tatap muka, dengan siswa yang ada di kelas. Serta bisa melakukan daring bagi siswa yang tidak berada di kelas, tentu dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Untuk proporsi antar siswa yang belajar secara daring dan luring, biasanya terbagi masing-masing 50 persen dari total siswa di kelas.
Hybrid learning diberlakukan dengan tujuan bisa memudahkan para siswa yang memiliki keterbatasan sarana prasarana dalam proses pembelajaran. Jadi para siswa yang terkendala dengan alat untuk belajar daring, tetap mendapatkan pembelajaran dengan datang ke sekolah.
Berdasarkan teori pembelajaran, terdapat 5 cara yang bisa dilakukan dalam hybrid adalah:
- Live event, di mana pembelajaran dapat dilakukan secara bersama namun dengan tempat yang berbeda.
- Self-Paced learning, di mana siswa dapat belajar secara mandiri kapan saja, dimana saja secara daring.
- Collaboration adalah kondisi yang harus terjalin antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa selama proses pembelajaran.
- Assessment adalah cara dimana guru harus mampu membuat formula yang dapat mengkombinasikan pembelajaran daring dan luring agar berlangsung secara efektif.
- Performance support materials, merupakan salah satu bahan pembelajaran harus sudah disiapkan baik secara daring maupun luring.
Advertisement
Jenis Hybrid Learning
Ada lima langkah pembelajaran model hybrid learning, yang bisa diterapkan di Indonesia adalah:
Model hybrid learning 1
Model yang pertama ini, lebih menekankan pada pembelajaran secara daring namun terpisah, di mana seorang siswa tetap ada yang berada di ruangan kelas dan di rumah, namun tenaga pengajar melakukan pembelajaran secara daring. Meskipun di rumah, di kelas dan di manapu, namun metode pembelajarannya menggunakan perangkat teknologi, seperti komputer atau laptop.
Model hybrid learning 2
Sistem yang digunakan cenderung fleksibel, karena dapat menggunakan internet secara penuh atau tidak sepenuhnya dengan internet. Metode ini memberikan pilihan kepada siswa, mau dilakukan secara daring atau tatap muka.
Model hybrid learning 3
Jenis atau model selanjutnya adalah sistem pembelajaran yang dilakukan mayoritas secara daring, dan cenderung akan lebih banyak secara daring, tetapi akan tetap ada tatap muka. Adapun pertemuan tatap muka yang dilakukan, biasanya untuk melakukan praktikum atau diskusi.
Metode hybrid learning 4
Metode atau model selanjutnya ini, lebih memprioritaskan tatap muka ketimbang daring. Jadi pembelajaran daring digunakan untuk mendukung pembelajaran saja.
Metode hybrid learning 5
Adapun model terakhir, tidak mewajibkan siswa untuk selalu belajar secara daring, apalagi bagi siswa yang memiliki keterbatasan peralatan. Siswa juga bisa ke sekolah untuk mengakses internet dan mendapatkan pembelajaran secara tatap muka.
Manfaat Hybrid Learning
Terdapat beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh, dari sistem pembelajaran hybrid adalah:
- Meminimalisir kontak fisik
Dengan adanya metode pembelajaran ini, maka sangat memudahkan siswa untuk meminimalisir kontak fisik yang terjadi. Tersedia pilihan luring dan daring, sehingga siswa bisa membuat pilihan, dan saling menjaga jarak.
- Mengembangkan keterampilan digital
Hybrid adalah salah satu sistem pembelajaran yang mampu mengembangkan keterampilan digital, tidak hanya untuk siswa namun untuk tenaga pengajar. Hal ini bisa Anda lakukan dengan memanfaatkan teknologi yang ada, dan memacu keterampilan siswa juga guru.
- Efektif dan Efisien
Metode secara hybrid mulai dinilai lebih efektif dan efisien, di mana dengan efektif bisa dapat mengakomodir siswa-siswa yang memiliki keterbatasan. Hal ini dikarenakan berbagai cara belajar dari masing-masing siswa yang berbeda, sehingga metode ini dianggap efektif. Selain itu, secara efisien pembelajaran dapat dilaksanakan dalam satu waktu saja.
- Meminimalisir kendala
Adapun sistem pembelajaran ini, juga membantu meminimalisir kelemahan pembelajaran yang dilakukan secara daring, seperti kekurangan peralatan dan masalah teknis lainnya, namun siswa masih punya pilihan untuk menerima pembelajaran secara tatap muka.
Advertisement
Kelemahan dan Kelebihan Hybrid Learning
Hybrid adalah salah satu metode pembelajaran, di mana selain bermanfaat juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Adapun kelemahan dan kelebihan diantaranya:
1. Kelebihan
- Bisa diakses di mana saja.
- Metode pembelajarannya membuat keamanan dan kesehatan menjadi terjamin.
- Pembelajaran berpusat pada siswa, sehingga guru menjadi lebih kreatif menyediakan konten pembelajaran.
2. Kelemahan
- Kontrol belajar tidaka secara maksimal dilakukan.
- Masih memerlukan fasilitas yang lebih banyak seperti smartphone, laptop dan jaringan internet.
- Guru harus menyiapkan pengembangan materi serta perangkat mengajar yang lebih inovatif.