Puasa Ayyamul Bidh, Dalil, Keutamaan, Jadwal, Niat dan Tata Cara Lengkapnya

Dalil-dalil Puasa Ayyamul Bidh, beserta dengan keutamaan, jadwal, niat dan tata cara melakukannya.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 07 Des 2022, 14:20 WIB
Diterbitkan 07 Des 2022, 14:20 WIB
Bacaan Niat Puasa Rajab Beserta Hukum dan Keutamaannya
Ilustrasi Berpuasa Credit: pexels.com/Hint

Liputan6.com, Jakarta Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu amalan puasa sunnah yang dilakukan tiga hari pada setiap pertengahan bulan pada kalender Hijriah. Puasa Ayyamul Bidh menjadi ibadah sunnah yang sering dilakukan oleh umat muslim karena keutamaannya yang terbilang besar.

Hukum melakukan Puasa Ayyamul Bidh adalah sunnah muakkad, meski demikian Puasa Ayyamul Bidh sangat dianjurkan untuk dilakukan, karena pahala melakukan Puasa Ayyamul Bidh secara rutin, sama dengan puasa satu tahun penuh.

Sebelum melakukan Puasa Ayyamul Bidh, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu. Salah satunya adalah niat Puasa Ayyamul Bidh, dimana bacaan niat Puasa Ayyamul Bidh berbeda dengan puasa sunnah lainnya.

Lantas bagaimana cara melakukan Puasa Ayyamul Bidh? Lebih lengkapnya, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (7/12/2022) dalil-dalil Puasa Ayyamul Bidh, beserta dengan keutamaan, jadwal, niat dan tata cara melakukannya.

Dalil Puasa Ayyamul Bidh

Ilustrasi Membaca Al Qur’an
Ilustrasi Membaca Al Qur’an Credit: freepik.com

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)

Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)

 

 

 

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Setiap umat Islam yang menjalankan puasa ini dijanjikan pahala seperti orang yang berpuasa satu tahun penuh. 

Satu hari puasa Ayyamul Bidh sama seperti berpuasa 10 hari. Orang yang rutin melakukan puasa sunnah Ayyamul Bidh juga akan mendapatkan hidayah untuk dapat masuk ke surga melalui pintu khusus Ar-Rayyan di surga kelak.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh

Jadwal melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh sama di setiap bulannya sama, yaitu:

13 Rabiul Akhir 1444 H

14 Rabiul Akhir 1444 H

15 Rabiul Akhir 1444 H  

Namun dikecualikan berpuasa pada tanggal 13 Dzulhijjah (bagian dari hari tasyriq). Berpuasa pada hari tersebut diharamkan.

Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Hal pertama yang harus dilakukan dalam melakukan Puasa Ayyamul Bidh adalah membaca niat Puasa Ayyamul Bidh, berikut bacaan niat Puasa Ayyamul Bidh :

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.

Artinya: Saya berniat puasa sunnah ayyamul bidh karena Allah ta'ala.

Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa sunah seperti Ayyamul Bidh ini dapat dilakukan di pagi hari atau setelah terbit fajar. Niat boleh diucapkan secara lisan maupun di dalam hati. Niat puasa Ayyamul Bidh boleh dilakukan pagi hari dengan syarat belum makan atau minum dan melakukan hal-hal lain yang membatalkan.

 

Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh

Dalam melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh, tata cara yang dilakukan umumnya sama dengan ibadah puassa lainnya, yaitu sebagai berikut ini :

1. Langkah pertama adalah membaca niat puasa terlebih dahulu. 

2. Kemudian melaksanakan sahur sebelum terbit fajar.

3. Menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum dan menahan diri dari hawa nafsu. 

4. Menjalankan ibadah wajib. 

5. Jika sudah waktu berbuka, maka segera berbuka.

6. Membaca doa berbuka puasa. 

7. Dianjurkan untuk minum dan makan yang manis-manis terlebih dahulu. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya