6 Obat Keracunan Makanan yang Alami, Begini Gejala dan Pertolongan Pertamanya

Obat keracunan makanan yang alami adalahi mengistirahatkan tubuh hingga minum teh jahe atau mint.

oleh Laudia Tysara diperbarui 17 Jan 2023, 13:45 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2023, 13:45 WIB
ilustrasi muntah
Ilustrasi muntah keracunan makanan. (sumber: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Keracunan makanan pada sebagian besar kasus tidak perlu penanganan serius (akut), tetapi sebagian kecilnya berisiko menyebabkan komplikasi (kronis). Gejala keracunan makanan ini menjadi penting diketahui sebagai upaya cepat tanggap pertolongan pertama keracunan makanan.

Pertolongan pertama ini berupa penanganan dengan obat keracunan makanan yang alami. Ini kondisi ketika kasus keracunan makanan belum parah.

Menghimpun data dari National Healh Servis AS (NHS), setiap tahun ada sekitar 48 juta orang di Amerika Serikat mengalami keracunan makanan. Keracunan makanan menyebabkan sekitar 3.000 kematian di Amerika Serikat setiap tahunnya.

Istilah medis menyebut keracunan makanan sebagai penyakit bawaan makanan, ini infeksi atau iritasi pada saluran pencernaan yang menyebar melalui perantara makanan atau minuman. Virus, bakteri, dan parasit adalah penyebab keracunan makanan yang sering terjadi. Ini termasuk bahan kimia berbahaya.

Obat keracunan makanan yang alami apa saja? Melansir dari Web MD, obat keracunan makanan yang alami ada enam, yakni mengistirahatkan tubuh, menghidrasi tubuh, menambah probiotik ke makanan, hingga minum teh jahe atau mint.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang obat keracunan makanan yang alami, Selasa (17/1/2023).

Obat Keracunan Makanan yang Alami

[Fimela] probiotik
Ilustrasi probiotik | pexels.com/@karley-saagi-1076126

Orang-orang yang berisiko mengalami keracunan makanan adalah bayi dan anak-anak, ibu hamil dan janinnya, orang tua, serta orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Lalu, bagaimana gejala keracunan makanan yang umum terjadi?

Gejala Keracunan Makanan yang Umum

Melansir dari NHS, gejala keracunan makanan yang umum pada anak-anak hingga orang dewasa bisa berupa sebagai berikut:

1. Merasa sangat haus dan mulut kering.

2. Mengalami buang air kecil lebih sedikit dari biasanya.

3. Merasa pusing, ini pusing yang umumnya terjadi saat orang tersebut berdiri atau pingsan.

4. Merasa lelah.

5. Memiliki urin berwarna gelap.

6. Memiliki turgor kulit yangmenurun, artinya ketika mencubit dan melepaskan kulit orang tersebut, tidak langsung kembali normal.

7. Memiliki mata atau pipi lebih cekung.

Ketika sudah memahami gejala keracunan makanan, lakukan pertolongan pertama dengan menerapkan obat keracunan makanan yang alami. Melansir dari Web MD, obat keracunan makanan yang alami hanya boleh diterapkan pada kasus keracunan makanan yang tidak parah.

Obat Keracunan Makanan yang Alami

Ini daftar obat keracunan makanan yang alami tersebut masih melansir dari sumber yang sama:

1. Mengistirahatkan Tubuh

Istirahat sederhana seperti biasa atau tidur bisa menjadi obat keracunan makanan yang alami. Ini salah satu cara untuk membantu tubuh  sembuh dari keracunan makanan. Tetap tenang saja sampai merasa lebih baik.

Selain itu, obat keracunan makanan yang alami sebagai pertolongan pertama, baiknya jangan makan atau minum selama beberapa jam setelah timbulnya gejala. Saat merasa membaik, cobalah makanan lembut dan hambar, seperti kerupuk dan minuman olahraga.

2. Menghidrasi dengan Elektrolit

Menghidrasi tubuh dengan minuman elektrolit wajib dilakukan sebagai pertolongan pertama keracunan makanan. Ini karena komplikasi paling umum dari kasus keracunan makanan adalah dehidrasi, terutama di kalangan anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua.

obat keracunan makanan yang alami adalah menghidrasi tubuh. Dehidrasi akibat gejala keracunan makanan seperti diare dan muntah, dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak cairan dalam waktu singkat. Menyebabkan kelelahan, lemas, dan terkadang detak jantung tidak teratur.

3. Mengikuti Diet BRAT

Diet BRAT adalah obat keracunan makanan yang alami. Isi perut dengan pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang. Makan ini selama merasa tidak enak badan. Bisa pula dengan menambahkan kaldu bening ke dalam diet ini.

Diet sebagai obat keracunan makanan yang alami ini mengandung makanan yang membantu membuat feses lebih kencang dan membantu mengisi kembali nutrisi yang hilang selama sakit. Jika tidak, bisa makan makanan kecil dan rendah lemak sampai merasa lebih baik.

4. Menambahkan Probiotik ke Makanan

Probiotik wajib ditambahkan dalam menu makanan sebagai obat keracunan makanan yang alami. Dalam probiotik ada organisme yang membantu menjaga bioma usus. Setiap orang memiliki bakteri yang hidup di dalamnya sepanjang waktu.

Beberapa di antaranya adalah "bakteri baik", dan beberapa di antaranya adalah "bakteri jahat."

Keracunan makanan dapat merusak keseimbangan bakteri baik dan jahat di usus. Ini mengapa menambah probiotik dapat mengembalikannya ke keseimbangan. Obat keracunan makanan yang alami ini juga dapat memperkuat usus untuk melindungi dari keracunan makanan di masa depan.

5. Mengonsumsi Obat Bebas

Obat bebas dapat menghentikan gejala keracunan makanan. Dicontohkan, obat keracunan makanan yang bisa dicoba adalah obat mual dan diare. Kemudian, obat antidiare yang menghentikan diare dengan memperlambat proses pencernaan.

Sementara itu, Food and Drug Administration (FDA) lebih merekomendasikan agar anak kecil diobati dengan obat keracunan makanan yang alami saja. Seperti ketika diare minum cairan dan mengikuti pola makan teratur mereka, meskipun perubahan pola makan dan solusi rehidrasi berisiko dilakukan jika tidak kunjung membaik.

Beberapa dokter mengatakan menggunakan obat bebas dapat membantu kasus keracunan makanan sembuh lebih cepat. Namun, dokter lain mengatakan akan lebih baik membiarkan penyakitnya sembuh tanpa menghentikan mual dan diare dengan obat yang dijual bebas, seperti mengandalkan obat keracunan makanan yang alami.

6. Minum Teh Jahe atau Mint

Minum teh jahe atau mint sebagai minuman herbal baik untuk mengatasi kasus keracunan makanan. Obat keracunan makanan yang alami ini bisa diandalkan karena akar jahe adalah bahan pokok dalam praktik pengobatan tradisional dari berbagai budaya.

Studi menunjukkan jahe mampu meredakan mual dalam banyak kasus atau masalah kesehatan. Selain itu, obat keracunan makanan yang alami bisa dengan mint. Dijelaskan, ini ramuan yang menurut para praktisi pengobatan tradisional dapat menenangkan perut, khususnya rasa sakit di usus.

Kapan Harus ke Dokter?

Penyebab Perut Mual
Ilustrasi keracunan makanan parah. Credit: pexels.com/Andrea

Kapan harus ke dokter saat keracunan makanan terjadi ini pertanyaan penting yang harus disimak, mengingat kasus keracunan makanan pun berisiko menyebabkan kematian. NHS mengungkap seseorang harus ke dokter segera ketika mengalami gejala keracunan makanan yang parah.

Gejala keracunan makanan yang parah pada orang dewasa dan anak-anak berbeda. Ini perbedaan keduanya masih melansir dari sumber yang sama:

Orang Dewasa

1. Mengalami perubahan kondisi mental, seperti lekas marah, kurang energi, atau kebingungan.

2. Mengalami demam tinggi.

3. Mengaku sering muntah.

4. Mengalami buang air besar sebanyak enam kali atau lebih dalam satu hari.

5. Mengalami diare yang berlangsung lebih dari 3 hari.

6. Mengalami sakit parah di perut atau rektum.

7. Memiliki tinja yang berwarna hitam dan lembek atau mengandung darah atau nanah.

Anak-Anak

Anak-anak masuk kategori kelompok sangat rentan dengan keracunan makanan. Diungkap, bahwa diare sangat berbahaya pada bayi baru lahir dan bayi, karena menyebabkan dehidrasi parah hanya dalam satu atau dua hari. Seorang anak dengan gejala dehidrasi bisa meninggal dalam sehari jika tidak ditangani ahlinya.

1. Mengalami perubahan kondisi mental anak, seperti lekas marah atau kurang energi.

2. Mengalami diare yang berlangsung lebih dari sehari.

3. Mengalami demam lebih sering pada bayi.

4. Mengalami demam tinggi pada anak yang lebih besar.

5. Mengaku sering buang air besar.

6. Mengaku sering muntah.

7. Mengalami sakit parah di perut atau rektum.

8. Memiliki tanda atau gejala komplikasi, seperti dehidrasi atau sindrom uremik hemolitik.

9. Memiliki tinja yang berwarna hitam dan lembek atau mengandung darah atau nanah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya