5 Kisah Perjuangan Nunung Jadi Tulang Punggung Keluarga, Kini Biayai Hidup 50 Anggota Keluarga

Liputan6.com, Jakarta Kabar buruk hadir dari komedian Nunung Srimulat. Nunung memberikan kabar bahwa ia baru saja didiagnosa mengidap kanker payudara. Nunung yang saat ini berusia 59 tahun merasa stres hingga membuatnya menangis saat tahu tubuhnya dihinggapi penyakit kanker.

Nunung merasa stres karena ternyata ia merasa masih jadi tulang punggung keluarga. Bahkan Nunung harus menghidupi 50 anggota keluarga dari anak, cucu, om, tante, hingga keponakan. Sosok Nunung yang masih diandalkan membuatnya syok saat tahu ia mengidap kanker payudara.

Perjuangan hidup Nunung memang tak mudah dan sangat berliku. Sebelum didiagnosa kanker payudara, ia juga mendapat musibah terjerat kasus narkoba hingga membuat uangnya di dalam tabungan habis. Saat itu, Nunung menyebut bahwa ia berada di fase terburuk hidupnya karena tak dapat pemasukan apapun karena rehabilitasi.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber kisah perjuangan hidup Nunung Srimulat, Minggu (5/2/2023).

Jarang ada yang mengetahui bahwa Nunung sebelum terjun ke dunia hiburan hidupnya susah. Ya, Nunung pernah hidup susah hingga harus berjualan batik untuk membiayai hidupnya. Pemilik nama lengkap Tri Retno Prayudati berusaha dengan maksimal jualan batik dengan keuntungannya untuk mencukupi keseharian.

Tak hanya batik, Nunung juga berusaha mencari pekerjaan sampingan lainnya. Pekerjaan yang ia dapat selain jualan batik yakni menjadi penyanyi panggilan dari panggung ke panggung. Setiap harinya, Nunung melakoni pekerjaan tersebut dengan telaten hingga akhirnya bisa masuk ke dunia hiburan.

Nunung pernah menjadi penyanyi panggilan. Ia harus bernyanyi dari panggung ke panggung saat muda. Dari situlah kepercayaan diri Nunung muncul.

Siapa sangka, karena percaya diri tampil dari panggung ke panggung, Nunung mendapat kesempatan untuk bergabung dengan Srimulat pada tahun 80-an. Dari sinilah, nasib Nunung berubah drastis dan mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Nunung memulai kariernya di dunia hiburan dengan gabung Srimulat pada era 80-an. Sifat humoris seorang Nunung mulai terlatih di sana. Tak hanya Srimulat, nyatanya karier Nunung kian meroket setelah mendapat tawaran bermain sinetron. 

Sinetron yang mendongkrak karier Nunung yakni Si Doel Anak Sekolahan yang tayang pada pertengahan 90-an. Komedian kelahiran 5 April 1963 berperan sebagai Nunung adik mas Karyo yang diperankan oleh mendiang Basuki.

Setelah itu, Nunung semakin populer jadi komedian hingga puncaknya ia menjadi salah satu komedian terlucu di acara Opera Van Java. Di usianya yang sudah hampir kepala 6, Nunung masih aktif jadi komedian dan harus banting tulang untuk hidupi 50 anggota keluarganya.

Beberapa waktu lalu, Nunung pernah bercerita bahwa fase terburuk dalam hidupnya yakni saat tertangkap kasus narkoba dan harus jalani rehabilitasi. Saat itu Nunung sama sekali tidak ada pendapatan sementara pengeluaran terus keluar dengan banyaknya. Ya, pengeluaran Nunung banyak karena ia membiayai 50 anggota keluarga.

Usai rehabilitasi, Nunung kembali jadi komedian dan sering muncul di televisi. Salah satu progam TV yang dipandu Raffi Ahmad pun pernah bertanya alasan Nunung masih eksis jadi komedian dan belum ingin pensiun. Nunung pun menjelaskan bahwa ia masih jadi tulang punggung dan masih ada tanggung jawab anak-anak yang kuliah maupun sekolah.

"Aku kan masih punya tanggung jawab. Aku masih punya anak-anak, anak kuliah, sekolah. Belum pada mentas," ungkap Nunung sambil berderai air mata.

Baru-baru ini kabar mengejutkan datang dari Nunung Srimulat. Ia bercerita sambil menangis karena ia didiagnosis alami kanker payudara. Saat ini Nunung mengak stres karena vonis tersebut. Menurut Nunung, vonis kanker itu muncul di saat yang tidak tepat karena ia tengah berusaha dalam menyembuhkan diri dari sejumlah penyakit serta memulihkan ekonomi pasca terseret kasus narkoba.

Kondisi terkini Nunung, ia merasa ketakutan untuk menjalani kemoterapi. Komedian asal Solo ini ungkapkan bahwa kemoterapi bisa memakan waktu yang panjang sementara ia masih kepikiran masalah biayai keluarga.

"Saya bilang, 'Dok, kalau dioperasi pasti nanti kemo ya, dok?' 'Iyalah, Bu Nunung'. Saya diam saja, saya enggak bisa nangis, enggak bisa ngomong apa-apa. Saya percaya akan diberi jalan yang terbaik, pasti akan selesai. Tapi manusiawi kalau saya nangis, belum bisa menerima," ujar Nunung berusaha tegar.