Mujahadah Artinya Berjuang dengan Sungguh-Sungguh, Pahami Juga Mujahadah An Nafs

Perjuangan yang dimaksud dalam mujahadah artinya adalah upaya atau usaha yang maksimal untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 01 Mar 2023, 16:15 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2023, 16:15 WIB
Ilustrasi Berjuang, Semangat
Ilustrasi Berjuang, Semangat (Image by mohamed Hassan from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Mujahadah artinya berjuang dengan sungguh-sungguh. Perjuangan yang dimaksud dalam mujahadah artinya adalah upaya atau usaha yang maksimal untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka tidak mengherankan jika mujahadah memiliki berbagai macam cara, mulai dari membaca Al-Qur'an, wirid, dzikir, dan melakukan amal perbuatan baik lainnya.

Selain dipahami sebagai perjuangan sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mujahadah artinya juga sering dikaitkan dengan perjuangan melawan diri sendiri atau perjuangan melawan hawa nafsu, atau yang sering disebut sebagai mujahadah an nafs.

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa mujahadah artinya adalah berjuang dengan sungguh-sungguh untuk melawan atau menghindari sesuatu yang mencegah kita untuk dekat kepada Allah dan mencapai puncak ketakwaan.

Untuk lebih memahami mujahadah artinya apa, dan bagaimana cara melakukannya, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (1/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mujahadah artinya ...

Untuk memahami mujahadah artinya apa, penting bagi kita untuk membahas pengertiannya secara mendasar. Secara etimologis, mujahadah berasal dari akar kata "ja ha da" yang artinya bersungguh-sungguh, berperang melawan segala keinginan hawa nafsu, sebagai bentuk latihan taqorrub ila Allah.

Mujahadah dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar dari kata jahada yang berarti mencurahkan segala kemampuan atau bersungguh-sungguh. Sedangkan secara istilah, mujahadah artinya bersungguh-sungguh untuk memerangi hawa nafsu dengan cara berdzikir atau mengingat Allah yaitu hati ingat, lisan menyebut dan sikap selalu berbuat yang baik.

Apabila seseorang ingin mencapai sesuatu, terutama dalam hal kebaikan, maka dia perlu berjuang dengan sungguh-sungguh. Jika dalam hal yang terkait duniawi saja kita juga perlu bersungguh-sungguh, maka untuk mencapai puncak ketakwaan pun kita juga harus bersungguh-sungguh.

Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mujahadah artinya berjuang dengan sungguh-sungguh, dengan mengerahkan segala daya dan upaya untuk mengharapkan ridho Allah SWT. Mujahadah dapat ditunjukkan dengan senantiasa menjalankan amal perbuatan baik seperti berdizikir, wirid, dan membaca Al-Qur'an agar terhidar dari perbuatan yang tidak disukai Allah.


Mujahadah An Nafs

Self-Control atau Pengendalian Diri
Self-Control atau Pengendalian Diri (Freepik.com)

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, mujahadah artinya adalah berjuang dengan sungguh-sungguh untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencapai puncak ketakwaaan. Selain itu, mujahadah artinya sering dikaitkan dengan upaya sungguh-sungguh untuk melawan hawa nafsu, atau yang lebih dikenal dengan mujahadah an nafs.

Mujahadah An Nafs sendiri merupakan sebuah istilah yang terdiri dari dua kata, yakni mujahadah dan an nafs. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mujahadah artinya berjuang dengan sungguh-sungguh, sedangkan an nafs artinya nafsu.

Jadi mujahadah an-nafs adalah perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu dan menghindari perbuatan yang dilarang Allah SWT. Dengan kata lain, Mujahadah an nafs adalah perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu dan menghindari perbuatan yang dilarang Allah SWT.

Setidaknya ada tiga jenis nafsu yang perlu dikendalikan menurut Alquran, yakni nafsu ammarah, nafsu nafsu lawwamah, dan nafsu muthmainnah.

Nafsu Ammarah

Nafsu ammarah adalah jenis nafsu yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan buruk seperti pelanggaran aturan atau syariat dan kejahatan. Perwujudan dari nafsu ammarah adalah sifat-sifat tercela pada manusia seperti dengki, bodoh, sombong, marah, cinta yang berlebihan, serta senang melakukan perkara jelek atau hina.

Allah Swt berfirman:

“Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Yusuf [12]: 53)

Nafsu Lawwamah

Nafsu Lawwamah adalah jenis nafsu yang membuat manusia terjebak dalam perasaan bersalah yang mendalam. Nafsu lawwamah adalah nafsu yang mengingatkan manusia tentang kesalahan dan perbuatan dosa yang telah dilakukan.

Jika manusia terlalu menuruti hawa nafsu ini, mereka akan terjebak dalam rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam. Akibatnya, manusia akan sulit merasa bahagia dan menikmati rahmat dari Allah SWT.

Nafsu lawwamah terwujud dalam sifat-sifat tercela manusia seperti menyesal, mengikuti kesenangan, menipu, menggunjing, riya, zalim, lupa, dan ujub.

Allah Swt berfirman:

“Dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri).” (QS. Al-Qiyamah [75]: 2)

Nafsu Muthmainnah

Nafsu Muthmainnah adalah nafsu yang tenang dan tentram. Nafsu ini yang mendorong manusia pada kebaikan. Nafsu muthmainnah terwujud dalam sifat-sifat manusia seperti dermawan, tawakal, ikhlas, bersyukur, serta ridha dengan segala ketetapan Allah SWT.

Allah Swt berfirman:

“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya.” (QS. Al-Fajr [89]: 27-28)

Penting untuk menjadi catatan, meski nafsu ammarah dan nafsu lawwamah memiliki kecenderungan untuk mendorong manusia untuk melakukan perbuatan buruk, tak lantas nafsu tersebut dapat hilang sepenuhnya. Inti dari Mujahadah An Nafs adalah untuk mengendalikan diri agar tidak dikendalikan hawa nafsu. Nafsu sendiri sebenarnya juga punya peran untuk mendorong manusia pada kemajuan, termasuk meningkatkan potensi-potensi yang ada dalam diri manusia.


Manfaat Mujahadah An Nafs

Self-Control atau Pengendalian Diri
Self-Control atau Pengendalian Diri (Freepik.com)

Mujahadah artinya adalah berjuang dengan sungguh-sungguh. Sikpa tersebut tentu dapat memberikan manfaat secara umum, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat. Sebab, untuk dapat meraih atau mencapai sesuatu, tidak ada jalan lain, kecuali berjuang dengan sungguh-sungguh. Hal itu tentu tidak hanya berlaku untuk kehidupan spiritual semata. Mujahadah artinya berjuang dengan sungguh-sungguh, pastinya juga berlaku dalam setiap aspek kehidupan.

Lalu bagaimana dengan mujahadah an nafs? Memiliki sikap Mujahadah An Nafs adalah hal yang penting bagi semua orang terutama muslim. Pentingnya sikap Mujahadah An Nafs tidak lain karena peran-peran sikap pengendalian tersebut yang bisa menghindarkan seseorang dari berbagai macam masalah.

Adapun peran-peran sikap Mujahadah An Nafs adalah sebagai berikut:

a. Mujahadah An Nafs adalah sikap yang memiliki peran penting dalam menjaga hubungan seseorang dengan orang lain dalam konteks interaksi sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya tak lepas dari hubungannya dengan masyarakat.

Sementara itu, di masyarakat ada banyak gesekan, baik itu perbedaan pendapat, pandangan, atau perbedaan kepentingan. Jika seseorang tidak mampu mengendalikan diri dan nafsunya, gesekan-gesekan tersebut akan dapat membawa seseorang ke dalam masalah yang merepotkan, seperti hubungan yang buruk dengan tetangga, teman sekelas, atau rekan kerja.

Padahal hubungan dengan mereka perlu dijaga dengan baik, mengingat kita tidak bisa hidup sendirian, dan ada kalanya kita membutuhkan bantuan mereka, begitu pula sebaliknya.

b. Mujahadah An Nafs adalah sikap yang dapat menunjukkan nilai seseorang. Baik buruknya seseorang dinilai dari sifat dan perilakunya. Memiliki kontrol diri yang baik tentu akan membuat seseorang akan memiliki perilaku yang baik, baik itu pada dirinya sendiri maupun orang lain.

c. Mujahadah An Nafs adalah sikap yang dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya. Ini terkait dengan bagaimana memilah sesuatu berdasarkan dorongan nafsu atau kebutuhan. Saat seseorang menetapkan suatu tujuan, tentunya dia harus fokus melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan tersebut.

Namun, ketika orang gagal mengendalikan diri dan lebih dikendalikan hawa nafsu, mereka biasanya akan kehilangan fokus. Lebih buruk lagi, mereka justru melakukan tindakan yang tidak ada hubungannya dengan upaya mencapai tujuan, tapi hal lain yang tidak penting karena dorongan nafsu.

d. Mujahadah An Nafs adalah sikap yang dapat membantu seseorang agar dapat menjadi pribadi yang efektif, dengan meminimalkan perilaku buruk yang selama ini banyak kita jumpai dalam kehidupan di masyarakat juga dalam tatanan kenegaraan.

Intinya, Mujahadah An Nafs adalah sikap yang sangat penting untuk dimiliki seseorang, khususnya muslim. Sebab, sikap ini sangat berperan penting untuk membantu kita dalam menghadapi tantangan dan permasalahan dalam kehidupan, termasuk dalam merespons komentar orang lain maupun ketika sedang berupaya meraih cita-cita.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya