Autotrof Adalah Bagian Penting dari Rantai Makanan, Ketahui Peran dan Perbedaannya

Autotrof adalah organisme yang dapat memproduksi makanannya sendiri.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 20 Mar 2023, 09:25 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2023, 09:25 WIB
Ilustrasi tanaman padi (Istimewa)
Ilustrasi tanaman padi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Autotrof adalah organisme yang dapat memproduksi makanannya sendiri menggunakan bahan-bahan anorganik, seperti air, karbon dioksida, dan mineral, dengan bantuan energi dari sinar matahari atau sumber energi lainnya. Dalam beberapa kasus, autotrof juga dapat digunakan untuk tujuan manusia. Contohnya, alga dapat digunakan untuk membuat biofuel, dan bakteri fotosintetik untuk menghasilkan energi listrik.

Autotrof adalah bagian penting dari rantai makanan dan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Autotrof sangat penting dalam ekosistem, karena mereka menjadi sumber energi utama bagi organisme lain di rantai makanan. Perlu Anda ketahui, bahwa tanaman dan alga adalah autotrof utama di darat dan di perairan, yang menjadi sumber makanan bagi hewan herbivora. 

Namun, autotrof adalah organisme yang juga memainkan peran penting dalam mengontrol kualitas air dan udara di lingkungan. Tumbuhan dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer, yang membantu mengurangi efek rumah kaca dan mengurangi polusi udara.

Berikut ini peran autotrof yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (20/3/2023). 

Perannya dalam Ekosistem

Gandum
Ilustrasi tanaman gandum. (Sumber foto: Pexels.com)

Autotrof memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Berikut adalah beberapa peran penting autotrof dalam ekosistem:

1. Menyediakan sumber makanan

Autotrof, terutama tumbuhan dan alga, adalah produsen utama dalam rantai makanan. Mereka menghasilkan makanan mereka sendiri melalui fotosintesis atau reaksi kimia, dan menjadi sumber makanan bagi hewan herbivora. Hewan karnivora kemudian memakan herbivora, dan pada gilirannya menjadi sumber makanan bagi predator di atas mereka di rantai makanan. Dengan demikian, autotrof menjadi sumber makanan bagi hampir semua organisme dalam ekosistem.

2. Menjaga kualitas air dan udara

Autotrof juga dapat membantu menjaga kualitas air dan udara di lingkungan. Di perairan, alga menghasilkan oksigen yang diperlukan oleh ikan dan organisme lain, dan menyerap nutrien yang berlebihan, yang membantu mengurangi alga berlebihan yang dapat mengganggu ekosistem air. Tanaman di darat juga dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer, yang membantu mengurangi efek rumah kaca dan mengurangi polusi udara.

3. Mempertahankan keanekaragaman hayati

Autotrof membentuk dasar bagi keanekaragaman hayati dalam ekosistem. Tanaman, alga, dan bakteri fotosintetik berkontribusi pada keragaman spesies dan habitat, dan memungkinkan organisme lain untuk bertahan hidup dalam ekosistem.

4. Menjaga siklus nutrisi

Autotrof juga memainkan peran penting dalam menjaga siklus nutrisi dalam ekosistem. Misalnya, bakteri nitrifikasi mengubah amonia menjadi nitrat, yang kemudian digunakan oleh tumbuhan untuk membuat protein. Setelah tumbuhan mati, bakteri dekomposer menguraikan bahan organik menjadi nutrien yang dapat digunakan lagi oleh autotrof lainnya.

Dengan demikian, autotrof memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan kelangsungan hidup organisme dalam lingkungan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dan melindungi populasi autotrof di lingkungan kita untuk menjaga keberlangsungan ekosistem dan kesehatan manusia.

Contoh Autotrof

Sumber sayuran dan rempah
Ilustrasi Tanaman Hias Credit: pexels.com/Huy

Autotrof adalah organisme yang memiliki kemampuan untuk membuat makanan mereka sendiri dari bahan anorganik dan energi. Mereka adalah produsen utama dalam rantai makanan dan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Berikut adalah beberapa contoh autotrof yang wajib disimak diantaranya: 

- Tumbuhan

Tumbuhan adalah contoh paling umum dari autotrof. Mereka dapat membuat makanan mereka sendiri melalui proses fotosintesis menggunakan energi matahari, air, dan karbon dioksida dari udara. Dalam proses ini, tumbuhan menggunakan klorofil, zat hijau yang terdapat di daun dan bagian hijau lainnya untuk menyerap energi dari sinar matahari. Kemudian, karbon dioksida dari udara diserap melalui stomata di daun dan diubah menjadi glukosa dan oksigen. Tumbuhan juga memerlukan nutrien lain seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang diambil dari tanah.

- Alga

Alga adalah organisme autotrof yang hidup di air, seperti di laut, danau, atau sungai. Seperti tumbuhan, mereka juga dapat membuat makanan mereka sendiri melalui fotosintesis. Alga memiliki berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari mikroskopis hingga berukuran besar. Beberapa jenis alga bahkan digunakan sebagai sumber makanan bagi manusia dan hewan.

- Bakteri fotosintetik

Beberapa jenis bakteri fotosintetik, seperti Cyanobacteria, juga dapat membuat makanan mereka sendiri melalui fotosintesis. Bakteri ini menggunakan pigmen yang berbeda-beda untuk menangkap sinar matahari, dan kemudian menggunakan energi tersebut untuk membuat makanan. Cyanobacteria adalah salah satu bakteri fotosintetik yang paling penting karena mereka memainkan peran penting dalam siklus karbon dan oksigen di Bumi.

- Bakteri kemosintetik

Bakteri kemosintetik adalah jenis autotrof yang menghasilkan makanan mereka melalui reaksi kimia. Mereka menggunakan energi dari oksidasi senyawa anorganik, seperti belerang atau amonia untuk menghasilkan makanan. Beberapa jenis bakteri kemosintetik juga dapat ditemukan di lingkungan yang ekstrim seperti dalam perut hewan laut dan di tempat-tempat yang sangat asam.

- Arkea

Arkea adalah jenis mikroba autotrof yang dapat hidup di lingkungan ekstrem, seperti air asam dan mata air panas. Mereka dapat membuat makanan mereka sendiri melalui reaksi kimia yang melibatkan senyawa anorganik seperti hidrogen. Arkea juga dapat bertahan hidup di lingkungan yang sangat asin atau dengan suhu yang sangat rendah.

Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa autotrof dapat ditemukan di berbagai lingkungan, dan memiliki cara yang berbeda-beda untuk membuat makanan mereka sendiri. Kemampuan autotrof untuk membuat makanan mereka sendiri menjadi dasar dari rantai makanan, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Kehadiran autotrof yang sehat sangat penting

Perbedaannya dengan Heterotrof

Ilustrasi menanam pohon.
Ilustrasi menanam pohon. Photo copyright by Freepik

Heterotrof dan autotrof adalah dua tipe organisme yang berbeda dalam kemampuan mereka untuk menghasilkan makanan. Berikut adalah perbedaan antara heterotrof dan autotrof:

1. Sumber makanan

Heterotrof memperoleh makanan mereka dari organisme lain, baik itu tumbuhan atau hewan, yang telah membuat makanan mereka sendiri melalui fotosintesis atau reaksi kimia lainnya. Sedangkan, autotrof membuat makanan mereka sendiri dari sumber anorganik seperti karbon dioksida, air, dan mineral lainnya melalui proses fotosintesis, kemosintesis, atau reaksi kimia lainnya.

2. Proses metabolisme

Heterotrof memproses makanan mereka dengan memecah molekul organik menjadi energi yang dapat digunakan oleh tubuh mereka. Dalam hal ini, mereka menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi melalui respirasi selular. Sementara itu, autotrof menggunakan energi dari matahari atau senyawa anorganik untuk menghasilkan makanan mereka melalui fotosintesis atau kemosintesis.

3. Struktur sel

Heterotrof memiliki sel yang kompleks, yang berarti mereka memiliki membran sel yang melindungi organel sel seperti nukleus, mitokondria, dan ribosom. Sedangkan autotrof memiliki sel yang lebih sederhana, dengan sedikit organel sel seperti kloroplas, dan selulosa sebagai bahan penyusun dinding sel.

4. Peran dalam rantai makanan

Heterotrof berada di tingkat konsumen dalam rantai makanan, yang artinya mereka memakan organisme lain untuk memperoleh makanan mereka. Mereka merupakan bagian penting dari ekosistem sebagai predator dan pengurai organik. Di sisi lain, autotrof adalah produsen utama dalam rantai makanan, yang artinya mereka adalah sumber makanan bagi organisme lain dan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

5. Distribusi

Heterotrof dapat ditemukan di berbagai lingkungan, baik di darat maupun di air. Mereka termasuk dalam kelompok besar hewan, jamur, dan beberapa jenis bakteri. Sedangkan autotrof biasanya ditemukan di lingkungan yang kaya akan air, seperti tumbuhan dan alga, meskipun ada beberapa jenis bakteri dan arkea yang juga termasuk dalam kelompok autotrof.

6. Kebutuhan nutrisi

Heterotrof memerlukan berbagai jenis nutrisi organik, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, untuk mempertahankan kehidupan mereka. Nutrisi ini diperoleh melalui makanan yang mereka konsumsi. Sedangkan autotrof hanya memerlukan senyawa anorganik seperti karbon dioksida, air, dan nutrisi anorganik lainnya untuk membuat makanan mereka sendiri melalui fotosintesis atau kemosintesis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya