Liputan6.com, Jakarta Memahami ciri-ciri usus buntu akan membuat upaya penanganan bisa lebih dini dilakukan. Usus buntu yang terlambat mendapat penanganan akan berisiko pecah.
Usus buntu yang pecah akan menumpahkan bakteri dan puing-puing ke dalam rongga perut dan memicu peradangan serius. Apalagi ciri-ciri usus buntu mirip dengan masalah kesehatan biasa. Demam, mual, muntah, sembelit, diare, dan lain sebagainya.
Advertisement
Baca Juga
Ciri-ciri usus buntu yang khas adalah sakit perut sebelah kanan dan nyeri ketika ditekan. Peradangan apendiks ini berisiko terjadi pada pria dan wanita yang berusia 18-35 tahun. Untuk bisa menghindarinya, penyebab usus buntu harus diwaspadai juga.
Berikut Liputan6.com ulas ciri-ciri usus buntu lengkap dengan penyebabnya dari berbagai sumber, Selasa (8/12/2020).
Ciri-Ciri Usus Buntu
Kehilangan Selera Makan
Penderita usus buntu umumnya akan mengalami perut mual dan ingin muntah. Meski merasa lapar, ciri-ciri usus buntu juga membuat penderita kehilangan selera makan. Perut terasa begah, penuh gas karena susah kentut, mual, dan ingin muntah.
Meski kehilangan selera makan, usahakan untuk tetap makan. Tetap beri asupan nutrisi untuk tubuh agar pemulihan lebih cepat terjadi. Akali dengan mengonsumsi makanan yang mudah ditelan, tidak berbau menyengat, dan menenangkan saluran pencernaan.
Sering Kencing
Sering buang air kecil bukan berarti sedang memiliki masalah pada ginjal. Kondisi ini bisa menunjukkan bahwa sistem pencernaan sedang mengalami masalah. Salah satunya sebagai ciri-ciri usus buntu.
Usus buntu terletak di bawah panggul, sehingga posisinya bisa dibilang dekat dengan kandung kemih. Saat kandung kemih bersinggungan dengan usus buntu yang sedang meradang, maka akan memengaruhi kandung kemih.
Meradangnya kandung kemih saat usus buntu terjadi, membuat penderita lebih sering buang air kecil. Bila digambarkan lebih tepat, desakan buang air kecil jadi lebih sering, tapi urine yang dikeluarkan sedikit.
Sakit Perut Kanan Bawah
Mengalami sakit perut bagian kanan bawah termasuk ciri-ciri usus buntu. Kondisi ini sering dirasakan oleh penderita usus buntu. Sakit perut yang dialami biasanya nyeri dan kram secara mendadak.
Meski sebenarnya, lebih banyak yang sakit perut intens dibanding dengan kram perut. Rasa nyeri dan kram yang menjadi ciri-ciri usus buntu disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan.
Kondisi ini terjadi akibat iritasi lapisan dinding perut, sehingga penderita akan mengalami nyeri di bagian perut. Meski terletak di kanan bawah, tetapi lokasinya bisa berbeda setiap penderita. Sesuai dengan usia dan area yang mengalami kebuntuan.
Advertisement
Ciri-Ciri Usus Buntu
Nyeri Lepas Tekan
Nyeri lepas tekan bagi penderita usus buntu biasanya baru bisa dirasakan ketika pemeriksaan. Dokter akan menekan perut dan penderita akan mengalami ciri-ciri usus buntu seperti nyeri setelah ditekan.
Meski demikian, jangan sekali-kali menekan perut sendiri. Langkah-langkah pemeriksaan hanya boleh dilakukan oleh dokter sebagai ahli. Jika salah menekan, dikhawatirkan akan menyebabkan masalah yang lebih fatal.
Berat Badan Turun
Banyak orang sangat suka ketika berat badan yang awalnya banyak, lalu turun drastis dengan sendirinya. Padahal jika ditelusur dari penyebab, kondisi ini menandakan sistem pencernaan sedang bermasalah. Berat badan yang turun tanpa sebab yang jelas bisa mengindikasikan ciri-ciri usus buntu.
Saat mengalami, perhatikan kondisi tubuh yang lain. Berat badan turun drastis hanya akan menjadi ciri-ciri usus buntu jika ciri yang lain mengikuti. Mual, muntah, nyeri, diare, sembelit, susah buang angin, dan masih banyak lagi.
Ciri-Ciri Usus Buntu
Mual dan Muntah
Mual dan muntah merupakan tanda sistem pencernaan sedang bermasalah. Pada beberapa kasus, mual dan muntah termasuk ciri-ciri usus buntu. Kondisi seperti ini jelas menyebabkan penderita kehilangan nafsu makan.
Munculnya ciri-ciri usus buntu ini kemungkinan besar disebabkan oleh peradangan pada saluran cerna dan sistem saraf. Rasa tidak nyaman pada perut yang menyebabkan perubahan drastis ini terjadi.
Awalnya, ciri ini mungkin terlihat seperti penyakit lainnya yang lebih ringan. Namun jika hal ini tidak berhenti hingga lebih dari 12 jam, pemeriksaan lanjutan ke dokter harus segera dilakukan.
Demam
Persis seperti ketika tubuh dihadapkan dengan masalah infeksi. Ciri-ciri usus buntu yang kentara menyebabkan demam penderitanya. Penderita usus buntu biasanya mengalami demam yang ringan.
Demamnya berkisar antara 37 sampai 38 derajat Celcius. Bila semakin parah, demam bisa mencapai 38 derajat Celcius disertai dengan peningkatan denyut jantung.
Demam ini merupakan reaksi alami sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi. Demam ini juga terjadi untuk mengurangi jumlah bakteri jahat yang akan menyerang tubuh manusia.
Sembelit dan Diare
Sembelit dan diare harus diwaspadai ketika terjadi lebih sering dari biasanya. Keduanya dapat menjadi ciri-ciri usus buntu. Gejala khasnya biasanya dibarengi dengan kondisi perut yang nyeri luar biasa hebat.
Ketika mengalami keduanya, usus buntu akan membuat feses mengandung lendir. Meski mengalami sembelit dan diare, penderita usus buntu biasanya juga sulit buang angin.
Lalu penderita akan merasa tidak nyaman pada perut saking penuhnya angin yang tidak bisa dikeluarkan. Sulit buang angin menandakan penyumbatan usus sudah terjadi sebagian.
Advertisement
Penyebab Usus Buntu
Makanan Pedas
Biji cabai yang tidak hancur memang dapat menyumbat usus dalam jangka waktu panjang, dan akhirnya menjadi penyebab usus buntu. Meski begitu, makanan pedas bukanlah masalah utamanya.
Kondisi usus buntu tidak akan pergi dengan sendirinya kecuali ada bantuan perawatan medis. Jika merasa rentan terhadap gangguan pencernaan yang menyakitkan setelah makan pedas, jangan ragu untuk membatasi.
Makanan Dibakar
Mengonsumsi makanan yang dibakar juga dapat menjadi penyebab usus buntu. Makanan yang diolah dengan cara dibakar di atas arang.
Hal ini akan membuat makanan tersebut mengandung zat karsinogen yang dapat memicu terjadinya radang usus buntu bahkan hingga kanker.
Tidak Mengunyah Halus
Makanan yang tersumbat dalam usus adalah salah satu penyebab usus buntu. Potongan kecil makanan dapat memblokir permukaan rongga yang membentang di sepanjang usus buntu. Hingga pembengkakan dan pembentukan nanah bisa terjadi karenanya.
Potongan kecil makanan yang menyumbat permukaan akan membuat bakteri terbentuk di dalam usus buntu. Jika tidak diobati, radang akan menyebabkan usus buntu pecah dan menyebarkan bakteri ke seluruh tubuh. Jadi, sebelum menelannya pastikan makanan yang dikonsumsi sudah terkunyah halus.
Polusi Udara
Polusi udara yang dihirup di jalan raya bisa menjadi penyebab usus buntu. Hal ini dipaparkan oleh sebuah penelitian pada tahun 2013 yang dimuat dalam Enviromental Health Perspectives.
Diungkap bahwa polusi udara dan ozon yang dihasilkan oleh kegiatan manusia sehari-hari. Hal ini pun dapat meningkatkan resiko orang terkena apendisitis atau penyakit usus buntu.
Penyebab Usus Buntu
Genetik
Selain karena penyumbatan oleh feses maupun benda asing, faktor genetik ternyata turut ikut ambil bagian sebagai penyebab usus buntu akut. Sebanyak 56 persen penyebab usus buntu merujuk pada faktor genetik.
Risiko usus buntu pada anak yang setidaknya terikat darah dengan satu anggota keluarga inti yang punya riwayat usus buntu (aktif atau sudah pernah diobati), meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga bebas usus buntu.
Penyebab usus buntu akut diturunkan oleh keluarga dilaporkan terkait dengan sistem HLA (antigen leukosit manusia) dan golongan darah. Mereka juga menemukan bahwa golongan darah A memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami usus buntu daripada golongan O.
Penyumbatan
Penyebab usus buntu yang paling umum adalah adanya sumbatan pada usus buntu. Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh feses, benda asing, atau bahkan sel kanker.
Penyumbatan ini kemudian dapat menjadi rumah baru bagi bakteri untuk berkembang biak. Hal ini lama kelamaan dapat mengakibatkan usus buntu jadi meradang, bengkak, dan dipenuhi dengan nanah.
Penyumbatan ini pun bisa bersifat sebagian atau seluruh menutupi saluran usus buntu. Bila penyumbatan menutup keseluruhan rongga usus buntu, ini perlu dioperasi.
Infeksi Virus
Dr. Edward Livingston, kepala Operasi GI endokrin di UT Southwestern, menyatakan penyebab usus buntu mungkin saja disebabkan oleh infeksi virus.
Hanya saja penyebab atau infeksi yang belum ditentukan. Hasil ini tertuang dalam sebuah makalah yang terbit di Archives of Surgery edisi Januari tahun 2010.
Para peneliti juga menemukan kecenderungan peningkatan kasus usus buntu selama musim panas. Meski begitu, belum ditemukan hubungan sebab-akibat pasti antara kedua faktor ini.
Advertisement
Penyebab Usus Buntu
Makanan Rendah Serat
Sering mengonsumsi makanan yang rendah serat dapat meningkatkan risiko radang usus buntu. Menurut penelitian, terhadap hampir dua ribu orang anak di Yunani, mereka mengalami radang usus buntu karena asupan serat yang diterimanya rendah.
Dalam studi kasus lainnya yang dilakukan di Amerika Serikat, ditemukan bahwa anak-anak yang memiliki persentase asupan serat lebih dari 50% memiliki risiko 30% lebih rendah terkena radang usus buntu, dibandingkan dengan anak yang jarang makan serat.
Menahan Kentut
Menahan kentut memang terkadang menjadi pilihan bagi mereka yang pemalu. Padahal menahan kentut bisa membahayakan kesehatan organ pencernaan, salah satunya menjadi penyebab usus buntu.
Orang yang sering menahan kentut, membuat gas akan tertahan pada saluran pencernaan usus. Hingga membuat apendiks menjadi bengkak dan meradang.
Hal ini bisa mengakibatkan dinding usus menjadi tipis dan akan lebih rentan terjadi peradangan dan pembengkakan pada rongga usus buntu. Maka dari itu, ini menjadi salah satu kebiasaan buruk yang perlu segera dihindari.
Makan Gorengan
Sering mengonsumsi makanan yang digoreng juga merupakan kebiasaan yang tidak baik bagi tubuh. Segala macam makanan yang digoreng mempunyai zat karsinogen yang berbahaya bagi tubuh.
Lebih lagi jika makanan gorengan ini sering dikonsumsi sehari-hari. Oleh karena itu, kebiasaan ini perlu dihindari atau setidaknya dikurangi sedikit demi sedikit. Makanan yang lebih sehat bisa didapatkan dari makanan rebus atau kukus.
Fakta menyebutkan bahwa mengonsumsi daging kalengan atau berbagai jenis daging instan yang dijual di pasaran tidak baik untuk dikonsumsi sehari-hari. Sama seperti makanan yang digoreng atau dibakar, daging kalengan ini menyimpan zat karsinogen yang mampu memicu terjadinya radang pada usus buntu.
Jajan Sembarangan
Bagi kamu yang sering membeli jajanan sembarangan, perlu berhati-hati. Pasalnya jajanan yang biasa dijual bebas di pinggir-pinggir jalan tidak terjaga kebersihannya, sehingga rentan tercampur oleh debu, polusi juga bakteri yang tersebar bebas.
Bakteri yang menempel pada jajanan tersebut bisa menjadi penyebab usus buntu, karena memicu terjadinya peradangan dan pembengkakan pada rongga usus buntu. Maka dari itu, perlu menghindari konsumsi makanan atau jajanan yang tidak higienis.