Dampak Fatherless Pada Anak, Simak Pentingnya Peran Seorang Ayah

Arti fatherless yakni kecenderungan tidak adanya peran dan keterlibatan figur ayah secara signifikan dalam kehidupan sehari-hari dari seorang anak di rumah.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 15 Mei 2023, 20:15 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2023, 20:15 WIB
Dampak Fatherless Pada Anak, Simak Pula Penyebab dan Peran Seorang Ayah
Ilustrasi Keluarga Muslim Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Ramai di media sosial yang membahas mengenai Republik Indonesia disebut sebagai negara dengan status fatherless terbanyak ketiga di dunia. Lantas apa itu fatherless dan bagaimana dampaknya pada anak?

Arti dari fatherless sendiri adalah kekurangan sosok ayah dalam kehidupan keluarga. Lebih spesifik lagi, arti fatherless yakni kecenderungan tidak adanya peran dan keterlibatan figur ayah secara signifikan dalam kehidupan sehari-hari dari seorang anak di rumah.

Dengan kurangnya keterlibatan peran ayah dalam pengasuhan anak membuat sang anak akan menjadi lapar akan kasih sayang seorang ayah. Selain itu, masih ada banyak dampak yang diterima oleh sang anak.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai dampak fatherless beserta definisi dan penyebabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (15/5/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dampak Fatherless pada Anak

Dampak Fatherless Pada Anak, Simak Pula Penyebab dan Peran Seorang Ayah
Ilustrasi Anak Terlihat Murung Credit: pexels.com/Misha

Dikutip dari laman resmi Babel Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dampak fatherless pada anak dapat membuat sang anak akan merasakan haus kasih sayang akan seorang ayah atau father hungry. Artinya kerusakan psikologis yang diderita anak-anak dikarenakan tidak mengenal ayahnya. Kondisi father hungry ini dapat berakibat pada rendahnya harga diri anak, anak tumbuh dengan kondisi psikologis yang tidak matang (kekanak-kanakan atau childish), tidak mandiri atau dependent, kesulitan menetapkan identitas seksual (cenderung feminin atau hypermasculin).

Fatherless juga membuat anak kesulitan dalam belajar, kurang bisa mengambil keputusan atau tidak tegas. Bagi anak perempuan, tanpa model peran ayah setelah dewasa sulit menentukan pasangan yang tepat untuknya hingga dapat salah memilih pria yang layak atau salah pilih jodoh.

Selain itu, ada dampak fatherless pada anak yang perlu anda ketahui yakni kurangnya waktu bersama dengan sang anak. Sehingga anak akan lebih banyak berdiam diri dan akan tumbuh sikap introvert. Hal ini akan mempengaruhi kepribadian dari sang anak hingga dewasa.

 


Mengenal Fatherless

Dampak Fatherless Pada Anak, Simak Pula Penyebab dan Peran Seorang Ayah
ilustrasi ibu dan anak/Photo by César Abner Martínez Aguilar on Unsplash

Fatherless atau yang disebut father absence and father hunger ini telah menjadi permasalahan internasional. Fatherless artinya adalah keadaan seorang anak terhadap sosial emosoionalnya yang tidak memiliki peran ayah, berupan ketidakhadiran secara fisik maupun psikologis dalam kehidupan anak.

Secara umum, fatherless adalah ketika anak tidak memiliki ayah atau tidak memiliki hubungan dengan ayahnya yang disebabkan masalah keluarganya seperti perceraian atau yang lainya. Munculnya fenomena fatherless lebih banyak dikarenakan paradigma pengasuhan yang dipengaruhi oleh budaya lokal.

Paradigma ayah dipengaruhi oleh stereotip budaya bahwa laki-laki tidak pantas mengurus anak dan tidak boleh pula terlibat dalam proses pengasuhan sementara, pengasuhan semakin menjadi tatangan akhir-akhir ini pada masyarakat modern karena berbagai macam kesibukan dan meningkatnya kebutuhan dalam mempertahankan kehidupan. Mereka saling berlomba untuk meningkatkan kualitas hidup mereka baik berupa materi maupun kedudukan. Akhirnya,waktu kebersamaan dengan keluarga menjadi sangat terbatas khususnya meluangkan waktu untuk anak.

Fatherless ini juga menjadi fenomena yang berbahaya, dikarenakan peran ayah yang sama pentingnya dengan ibu menjadi terabaikan. Ayah memiliki karakter sendiri dalam mengasuh anak, yang seringkali berbeda dengan ibu, karakter pengasuhan ayah itu terbukti memberikan hasil yang positif pada anak. Akibatnya, ketiadaan sosok ayah dapat membuat perkembangan diri anak menjadi terhambat.

Peran ayah dan ibu dalam perkembangan anak, baik laki-laki maupun perempuan, sangat penting. Keduanya memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Ibu dengan sisi feminin, kecenderungan pada sisi emosi, mengajak anak untuk mengasah sisi emosi, empati dan kasih sayangnya. Ayah dengan titik berat pada logika mengajarkan anak untuk dapat membuat keputusan dengan pertimbangan akal yang baik dan melakukan problem solving yang logis.


Penyebab Fatherless

Fenomena fatherless tak hanya terbentuk dengan begitu saja, tentu ada penyebab yang menyertainya. Berikut ini terdapat beberapa penyebab terjadinya fatherless adalah:

  1. Perceraian antara ibu dan ayah.
  2. Meningalnya seorang ayah dari sang anak masih kecil.
  3. Adanya faktor ekonomi yang mengharuskan seorang ayah merantau atau bekerja tanpa kenal waktu.
  4. Perpisahan karna masalah dalam hubungan pernikahan atau masalah kesehatan.

Peran Ayah dalam Perkembangan Psikologi Anak

Dampak Fatherless Pada Anak, Simak Pula Penyebab dan Peran Seorang Ayah
Ilustrasi keluarga muslim. Credit: freepik.com

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan adalah suatu partisipasi aktif ayah secara terus menerus dalam pengasuhan anak dalam dimensi fisik, kognisi, dan afeksi pada semua area perkembangan anak yaitu fisik, emosi, sosial, intelektual dan moral.

Dala buku Pendidikan Karakter Membangun Karakter Anak Sejak dari. Rumah (2010) oleh Abdullah, menjelaskan beberapa peran ayah dalam perkembangan psikologi anak adalah sebagai berikut:

  1. Memenuhi kebutuhan finansial anak untuk membeli segala keperluan anak.
  2. Teman bagi anak termasuk teman bermain.
  3. Memberi kasih sayang dan merawat anak.
  4. Mendidik dan memberi contoh teladan yang baik.
  5. Memantau atau mengawasi dan menegakkan aturan disiplin.
  6. Pelindung dari resiko atau bahaya.
  7. Membantu, mendampingi, dan membela anak jika mengalami kesulitan atau masalah.
  8. Mendukung potensi untuk keberhasilan anak.

Berbagai peran tersebut bersifat memberikan jaminan, perlindungan dan dukungan bagi anak dalam hal emosi, kognitif dan spiritual. Sebagai orangtua, salah satu tugas yang sangat mutlak pentingnya adalah parenting atau pengasuhan. Idealnya, antara ayah dan ibu diharapkan dapat saling membantu dan menguatkan satu sama lain saat menjalankan peran sebagai orangtua, menjadi ibu dan ayah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya