12 Penyebab Kesemutan, Gejala, dan Cara Mencegahnya yang Ampuh

Penyebab kesemutan dipengaruhi oleh berbagai kondisi.

oleh Husnul Abdi diperbarui 28 Mei 2023, 06:40 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2023, 06:40 WIB
Penyebab Kesemutan
Penyebab Kesemutan | pexels.com

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kesemutan dipengaruhi oleh berbagai kondisi. Kesemutan biasanya muncul setelah duduk dalam posisi tertentu dalam waktu yang cukup lama. Hampir setiap orang mungkin pernah mengalami sensasi menggelitik dan menusuk yang datang tiba-tiba di tangan atau kaki ini.

Kesemutan sering kali tidak memberikan efek yang sangat sakit pada kaki atau tangan. Kesemutan biasanya bisa hilang dengan cepat. Namun, kondisi ini dapat membuat tubuh menjadi sangat tidak nyaman dan tentunya dapat mengganggu aktivitas.

Penyebab kesemutan juga bisa menjadi pertanda suatu penyakit. Biasanya kesemutan ada yang sifatnya sementara, namun ada juga yang berkepanjangan. Kesemutan berhubungan dengan masalah pada saraf. 

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (24/8/2021) tentang penyebab kesemutan.

Gejala Kesemutan

Ilustrasi kesemutan | Daria Shevtsova dari Pexels
Ilustrasi kesemutan | Daria Shevtsova dari Pexels

Sebelum mengetahui penyebab kesemutan, kamu perlu mengenali gejalanya terlebih dahulu. Kesemutan biasanya ditunjukkan dengan beberapa gejala yang kadang bisa bertahan dalam waktu sangat singkat, kadang juga bisa cukup lama.

Berikut gejala kesemutan yang biasa dirasakan:

- Mati rasa

- Terasa geli

- Lemah pada tangan atau kaki

- Terasa seperti ditusuk-tusuk oleh jarum kecil

- Kadang terasa sedikit sakit

Namun, ada pula beberapa gejala kesemutan yang patut diwaspadai, yang mungkin bisa jadi masalah kesehatan serius, seperti:

- Pusing

- Kejang otot

- Ruam di bagian tubuh sasaran

- Cedera pada bagian tubuh tertentu

- Kesulitan berjalan atau bergerak

- Sulit Berbicara Lancar

Bila kamu merasakan beberapa gejala kesemutan ini, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatanmu.

Penyebab Kesemutan

Penyebab Kesemutan
Penyebab Kesemutan

Saraf Terjepit

Penyebab kesemutan yang paling utama adalah saraf yang terjepit. Hal ini biasanya terjadi karena tangan atau kaki yang biasanya kesemutan mendapatkan begitu banyak tekanan dalam waktu yang lama, sehingga saraf-saraf yang ada di dalamnya menjadi terjepit. Hal ini membuat pasokan darah ke saraf di daerah itu menjadi terhambat.

Kamu bisa merasakan kesemutan pada kaki setelah duduk bersila atau memakai sepatu terlalu kecil. Kesemutan pada tangan juga dapat dirasakan, misalnya ketika tidur dengan posisi kepala menindih lengan.

Sindrom Raynaud

Penyebab kesemutan lainnya adalah penyakit Raynaud. Penyakit ini mempengaruhi pasokan darah ke area tertentu pada tubuh, seperti jari-jari tangan dan kaki. Penyakit ini khususnya menyerang saat penderita sedang stres, gelisah, atau berada di ruangan bersuhu dingin.

Kesemutan ini sifatnya hanya sementara dan bisa mereda dengan sendirinya jika kamu membebaskan area yang kesemutan dari tekanan, seperti meluruskan kaki setelah duduk bersila atau melepaskan tangan yang tertindih. Dengan begitu aliran darah akan kembali lancar.

Kekurangan Asupan Vitamin

Penyebab kesemutan selanjutnya adalah kekurangan asupan vitamin. Fungsi saraf ditunjang oleh berbagai asupan vitamin seperti vitamin B1, vitamin E, Vitamin B12, serta vitamin B6. Bila asupan berbagai vitamin tersebut tidak terpenuhi, maka fungsi saraf akan terganggu dan bahkan bisa mengakibatkan kerusakan saraf. Hal inilah yang juga bisa menjadi penyabab kesemutan.

Untuk mengatasi penyebab kesemutan karena kekurangan asupan vitamin ini, kamu bisa memperbanyak konsumsi sumber vitamin seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Selain itu, sayur dan buah juga bisa menangkal efek buruk dari radikal bebas yang dapat berkembang menjadi penyakit yang berbahaya.

Repetitive Strain Injury (RSI)

RSI sering kali menimbulkan kesemutan pada pergelangan tangan, tangan, siku, leher, dan bahu. RSI timbul apabila seseorang melakukan gerakan berulang dalam jangka waktu lama tanpa istirahat, dan biasanya berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan.

Kecemasan

Kecemasan juga dapat menjadi penyebab kesemutan, terutama pada kaki, akibat hiperventilasi. Keadaan bernafas secara cepat ini menyebabkan ketidakseimbangan antara kadar oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh, sehingga menimbulkan kesemutan.

Obat-obatan tertentu

Penyebab kesemutan lainnya adalah konsumsi obat-obatan. Obat-obatan, misalkan yang digunakan dalam terapi kanker, HIV/AIDS, kejang, tekanan darah tinggi dan masalah jantung.

Penyebab Kesemutan Lainnya

Minum Alkohol Berlebihan

Penyebab kesemutan berikutnya adalah terlalu banyak minum alkohol. Minum alkohol secara berlebihan tanpa disadari bisa mengakibatkan jaringan saraf di dalam tubuh mengalami kerusakan.

Lama kelamaan, hal ini akan menyebabkan saraf tepi yang bertugas mengirimkan sinyal ke otak serta organ dan jaringan lainnya di tubuh menjadi terluka. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit dan kebas pada tangan dan kaki seperti kesemutan karena saraf perifer sudah mengalami kerusakan.

Racun

Konsumsi racun atau penyerapan racun dengan cara apa pun dalam tubuh dapat menimbulkan keluhan kesemutan, terutama pada kaki. Zat beracun yang mungkin menimbulkan keluhan ini antara lain arsenik, thallium, merkuri, dan antifreeze.

Infeksi

Infeksi juga bisa menjadi penyebab kesemutan. Terutama infeksi yang menyebabkan pembengkakan saraf, seperti HIV/AIDS, Hepatitis B dan C, kusta, Varicella-Zoster, Lyme disease.

Carpal Tunnel Syndrome

Selain itu, penyebab kesemutan lainnya adalah carpal tunnel syndrome. Penyakit ini disebabkan karena adanya masalah pada saraf median yang memiliki tugas untuk mengatur pergerakan tangan dan sebagai indera perasa tangan yang terbentang di sisi telapak tangan yang berbentuk terowongan atau disebut sebagai carpal tunnel.

Masalah pada saraf median ini menyebabkan timbul rasa kebas, sakit, serta mati rasa di sekujur lengan dan tangan. Biasanya carpal tunnel ini disebabkan oleh beberapa hal seperti, patah pada pergelangan tangan, radang sendi, hingga gerakan tanga yang terus berulang-ulang. Namun tidak hanya itu, biasanya masalah pada saraf median ini juga bisa terjadi pada orang-orang yang memiliki diabetes, berat badan berlebih, hingga penumpukan cairan.

Tumor

Penyebab kesemutan lainnya adalah adanya tumor. Adanya tumor yang menekan bagian otak atau saraf tulang belakang.

Penyakit Tertentu

Beberapa penyakit, seperti Multiple Sclerosis (MS), gagal ginjal, penyakit autoimun (lupus, rheumatoid arthritis), diabetes (dapat menyebabkan kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi), penyakit Peripheral Artery Disease (yang membuat sirkulasi tidak lancar), stroke, dan Transient Ischemic Attack (TIA).

Penyebab Kesemutan Lainnya

Ada beberapa penyebab kesemutan lainnya seperti gigitan serangga atau hewan lainnya, sakit kepala atau migraine, efek dari kemoterapi, terapi radiasi, ataupun racun allergen dalam makanan laut. Selain itu, cedera tertentu juga bisa menjadi penyebab kesemutan yang menghasilkan sensasi kebas atau menggelitik seperti tertusuk pada tangan atau kaki. Contohnya seperti cedera saraf leher atau hernia pada tulang belakang

Bahkan ada banyak lagi penyebab kesemutan lainnya seperti penyakit autoimun, penyakit infeksi, serta gangguan fungsi ginjal, peradangan serta pembengkakan sumsum tulang belakang juga bisa memberikan tekanan pada saraf tertentu.

Cara Mencegah Kesemutan

Cara Mencegah Kesemutan
Cara Mencegah Kesemutan

Cara mencegah kesemutan tentunya perlu memperhatikan penyebab kesemutan itu sendiri. Secara umum, kesemutan bisa dihindari dengan tidak melakukan gerakan yang dapat menekan saraf dan menerapkan gaya hidup yang sehat, di antaranya yaitu:

- Rutin berolahraga

- Mengonsumsi makanan bernutrisi

- Membatasi konsumsi minuman beralkohol

- Menghentikan kebiasaan merokok

- Menjaga berat badan ideal

- Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan secara rutin, bila memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi.

Biasanya kesemutan bukan kondisi yang serius dan bersifat sementara. Namun, jika kesemutan makin parah dan disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya