AC Milan harus menerima kekalahan dengan skor 1-2 saat bertandang ke kandang Bologna. Tim Rossoneri menunjukkan performa yang kurang memuaskan di sektor pertahanan dan harus menerima hasil yang tidak menguntungkan.
Pada hari Jumat, 28 Februari 2025, Milan bertandang ke Bologna di stadion Renato Dall'Ara dalam pertandingan pekan ke-26 Serie A musim 2024/2025. Kemenangan menjadi sangat penting bagi Milan untuk terus berusaha masuk ke posisi empat besar.
Advertisement
Baca Juga
Dalam pertandingan tersebut, Milan sebenarnya sempat memimpin lebih dulu berkat gol dari Rafael Leao pada menit ke-43. Namun, Bologna berhasil membalikkan keadaan melalui gol Santiago Castro pada menit ke-48 dan Dan Ndoye di menit ke-82.
Advertisement
Kekalahan ini membuat posisi Milan tetap tertahan di peringkat ke-8 dalam klasemen Liga Italia musim ini. Mereka berada dua tingkat di bawah Bologna yang memiliki perolehan poin lebih baik.
Paruh Awal
Saat pertandingan baru berlangsung 22 detik, Santiago Gimenez langsung memberikan ancaman ke gawang Bologna, namun tendangannya melambung setelah menerima umpan dari Yunus Musah. Beberapa saat kemudian, Malick Thiaw hampir membuat gol bunuh diri ketika bola dari umpan tarik Benjamin Dominguez berbelok arah tetapi masih melebar dari gawang.
Musah mencoba lagi dengan menembak ke tiang dekat, namun Lukasz Skorupski berhasil menepisnya, sedangkan Dan Ndoye tidak bisa memanfaatkan peluang serangan balik karena tembakannya meleset. Wasit membiarkan banyak kontak fisik di lapangan, termasuk beberapa klaim penalti dari Ndoye dan Youssouf Fofana yang tidak dihiraukan.
Dominguez memperlihatkan kemampuannya dengan melewati Alex Jimenez dan melepaskan tembakan yang memaksa Mike Maignan melakukan penyelamatan sulit di tiang dekat. Namun, menjelang akhir babak pertama, Milan justru berhasil mencetak gol terlebih dahulu.
Gol tersebut berawal dari umpan panjang Maignan, yang disambut oleh Santiago Gimenez dan diteruskan kepada Rafael Leao. Dengan kecepatan yang dimilikinya, Leao berhasil melewati pertahanan Bologna, mengecoh Skorupski, dan dengan tenang memasukkan bola ke gawang yang kosong.
Advertisement
Paruh Kedua
Bologna segera memberikan respons di awal paruh kedua pertandingan. Bermula dari tendangan bebas yang dieksekusi oleh Lorenzo De Silvestri menuju Giovanni Fabbian, bola yang memantul secara tak terduga jatuh di kaki Santiago Castro. Castro, tanpa ragu-ragu, menyelesaikan peluang dari jarak dekat. Milan sempat berpikir bahwa gol tersebut akan dibatalkan karena dugaan handball oleh Fabbian, namun VAR mengonfirmasi bahwa tidak ada pelanggaran yang terjadi.
Musah hampir membawa Milan kembali memimpin setelah berhasil melewati Joao Miranda dalam aksi individu yang memukau, tetapi Skorupski kembali menunjukkan refleksnya dengan menepis tembakan tersebut. Miranda sendiri hampir mencetak gol ketika melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang hanya sedikit melambung di atas mistar gawang.
Milan kemudian mendapatkan kesempatan emas melalui sundulan Luka Jovic, namun bola hanya meluncur lemah ke dalam pelukan Skorupski. Bologna hampir membalikkan keadaan ketika sundulan Nicolò Casale mengenai tiang gawang, dan Nicolò Cambiaghi yang menyambar bola pantul justru menendang sedikit terlalu tinggi.
Bologna akhirnya memastikan kemenangan setelah Jimenez gagal mengantisipasi lemparan ke dalam, memberikan kesempatan kepada Cambiaghi untuk mengirim umpan silang dari garis akhir. Ndoye yang berada di depan gawang tidak menyia-nyiakan peluang ini dan berhasil mencetak gol penentu kemenangan dari jarak dekat. Milan pun harus menerima kenyataan pahit kalah di kandang sendiri dalam pertandingan yang penuh dengan drama.
Statistik pertandingan antara Bologna dan AC Milan
Dalam pertandingan tersebut, tim pertama melakukan 14 tembakan, sementara tim lawan hanya berhasil melepaskan 8 tembakan. Kedua tim sama-sama mencatatkan 4 tembakan yang tepat sasaran. Dari segi penguasaan bola, tim pertama mendominasi dengan 58% dibandingkan tim lawan yang hanya menguasai 42% bola. Tim pertama juga lebih unggul dalam jumlah operan, mencatatkan 448 operan dengan akurasi 81%, sedangkan tim lawan hanya melakukan 334 operan dengan akurasi 73%.
Dalam hal pelanggaran, tim pertama melakukan 13 pelanggaran, sedangkan tim lawan melakukan 15 pelanggaran. Kedua tim mendapatkan kartu kuning, dengan tim pertama menerima 1 kartu kuning dan tim lawan mendapatkan 2 kartu kuning. Tidak ada kartu merah yang dikeluarkan dalam pertandingan ini. Kedua tim juga sama-sama terjebak offside sebanyak 2 kali. Untuk tendangan sudut, tim pertama memperoleh 4 kali kesempatan, sementara tim lawan lebih banyak dengan 5 kali tendangan sudut.
Advertisement
Daftar Pemain
Tim Bologna mengusung formasi 4-2-3-1 dalam pertandingan kali ini. Di posisi penjaga gawang, terdapat Lukasz Skorupski yang siap mengamankan gawang dari serangan lawan. Lini pertahanan dihuni oleh Lorenzo De Silvestri, Sam Beukema, Nicolo Casale, dan Juan Miranda, yang diharapkan mampu menjaga lini belakang dengan solid. Di sektor tengah, ada Remo Freuler dan Lewis Ferguson yang bertugas mengatur ritme permainan serta membantu pertahanan. Sementara itu, posisi gelandang serang diisi oleh Dan Ndoye, Giovanni Fabbian, dan Benjamin Dominguez, yang diharapkan bisa memberikan umpan-umpan matang kepada penyerang utama, Santiago Castro.
Sementara itu, AC Milan juga menggunakan formasi 4-2-3-1 dalam laga ini. Mike Maignan menjadi penjaga gawang yang diandalkan untuk menjaga gawang dari kebobolan. Barisan pertahanan terdiri dari Alex Jimenez, Malick Thiaw, Strahinja Pavlovic, dan Theo Hernandez, yang diharapkan bisa tampil kokoh di lini belakang. Di lini tengah, Yunus Musah dan Youssouf Fofana bertugas sebagai gelandang bertahan yang siap memutus serangan lawan. Joao Felix, Tijjani Reijnders, dan Rafael Leao dipercaya di posisi gelandang serang, dengan Santiago Gimenez sebagai ujung tombak yang diharapkan mampu mencetak gol untuk tim.
Peringkat Liga Italia Musim 2024/2025
Di musim terbaru Liga Serie A, persaingan antar tim semakin ketat. Setiap klub berusaha untuk menampilkan performa terbaik mereka di lapangan. Tim-tim besar seperti Juventus, AC Milan, dan Inter Milan terus berjuang untuk mendapatkan posisi teratas. Sementara itu, klub-klub lainnya juga tidak mau kalah dalam memberikan kejutan dengan permainan yang impresif.
"Kami harus fokus pada setiap pertandingan dan tidak boleh lengah," ujar salah satu pelatih ternama.
Dengan semangat kompetitif yang tinggi, setiap pertandingan menjadi tontonan yang menarik bagi para penggemar sepak bola. Klasemen sementara menunjukkan betapa dinamisnya perubahan posisi di antara tim-tim tersebut. Setiap pekan, hasil pertandingan bisa mengubah posisi di papan klasemen. Hal ini membuat para pendukung setia selalu menantikan hasil akhir dari setiap laga. Selain itu, strategi pelatih dan penampilan pemain bintang menjadi sorotan utama.
"Kami percaya dengan kemampuan tim kami dan akan terus berusaha keras," kata seorang kapten tim.
Para pemain juga berupaya untuk memberikan kontribusi maksimal demi meraih kemenangan. Dengan demikian, Liga Serie A terus menjadi salah satu liga paling menarik di dunia sepak bola. Persaingan yang ketat ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menguji kemampuan setiap tim dalam menghadapi tekanan.
Advertisement
