Liputan6.com, Jakarta Ovulasi adalah proses penting dalam reproduksi wanita. Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, ovulasi adalah waktu yang penting diketahui. Ovulasi adalah proses yang sangat terkait dengan masa subur seorang wanita.
Bisa dibilang, ovulasi adalah masa subur wanita. Ovulasi adalah bagian dari siklus menstruasi. Sama seperti menstruasi, ovulasi adalah proses yang bisa diprediksi kapan terjadinya. Menghitung waktu ovulasi memiliki banyak manfaat bagi wanita.
Baca Juga
Advertisement
Ovulasi adalah proses yang bisa dikenali dengan perubahan tertentu. Ada sejumlah perubahan ketika sesorang wanita sedang berovulasi. Mengenali perubahan yang terjadi selama ovulasi juga bisa membantu memantau siklus menstruasi.
Berikut pengertian tentang ovulasi, tanda, dan cara menghitungya yang bisa terjadi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(25/03/2021).
Mengenal ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari ovarium. Dalam satu siklus menstruasi, bagian ovarium yang disebut folikel ovarium mengeluarkan sel telur. Telur juga dikenal sebagai sel telur, oosit, atau gamet betina. Telur ini akan dilepaskan setelah mencapai kematangan.
Ovulasi adalah saat sel telur matang dilepaskan dari ovarium. Ovulasi biasanya terjadi di antara 6 hari dalam siklus menstruasi. Enam hari tersebut penting karena sel telur mampu dibuahi sekitar 12 hingga 24 jam setelah dilepaskan.
Ovulasi dan pelepasan hormon selama siklus menstruasi dikendalikan oleh bagian otak yang disebut hipotalamus. Bagian ini mengirimkan sinyal yang menginstruksikan lobus anterior dan kelenjar pituitari untuk mengeluarkan hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH).
Advertisement
Proses ovulasi
Proses ovulasi dimulai dengan pelepasan hormon perangsang folikel (FSH) dari tubuh. Ini biasanya terjadi antara hari ke 6 dan 14 dari siklus menstruasi. Hormon ini membantu sel telur di dalam ovarium menjadi matang sebagai persiapan untuk melepaskan sel telur nanti.
Setelah telur matang, tubuh melepaskan lonjakan hormon luteinizing (LH), yang memicu pelepasan sel telur. Ovulasi dapat terjadi dalam 28 hingga 36 jam setelah lonjakan LH.
Setelah dilepaskan, sel telur bergerak ke tuba falopi, di mana ia dapat bertemu dengan sperma dan siap dibuahi. Jika dibuahi, sel telur dapat melakukan perjalanan ke rahim dan ditanamkan untuk berkembang menjadi kehamilan. Jika dibiarkan tidak dibuahi, telur akan hancur, lapisan rahim terlepas dan terjadilah menstruasi.
Kapan ovulasi terjadi?
Ovulasi adalah proses yang bisa diprediksi, sama seperti menstruasi. Secara umum, ovulasi terjadi dalam empat hari sebelum atau empat hari setelah titik tengah siklus menstruasi.
Menstruasi seorang wanita berlangsung rata-rata antara 28 dan 32 hari. Awal siklus menstruasi dimulai saat hari pertama menstruasi. Dalam siklus menstruasi rata-rata 28 hari, ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum dimulainya periode menstruasi berikutnya. Namun pada kebanyakan wanita, ovulasi terjadi dalam empat hari sebelum atau sesudah titik tengah siklus menstruasi. Jika siklus menstruasi bukan 28 hari, Anda masih bisa menghitung tanggal ovulasi dengan kalender menstruasi.
Ovulasi biasanya berhenti setelah menopause, antara usia rata-rata sekitar 50 hingga 51 tahun.
Advertisement
Tanda-tanda ovulasi
Ovulasi adalah masa subur pada wanita. Masa-masa ini bisa dikenali dengan sejumlah perubahan pada tubuh. Tanda-tanda ini disebabkan oleh perubahan hormon di dalam tubuh. Tanda-tanda ovulasi adalah:
Keluarnya cairan serviks mirip putih telur
Cairan serviks yang menyerupai putih telur adalah tanda bahwa wanita mendekati ovulasi atau sedang berovulasi. Setiap wanita dapat mengalami jenis cairan serviksnya sendiri, dan tidak semua cairan serviks terlihat sama. Ovulasi biasanya terjadi pada hari seorang wanita memiliki jumlah cairan basah paling banyak.
Hasrat seksual meningkat
Keinginan wanita untuk berhubungan seks meningkat sesaat sebelum ovulasi. Keinginan wanita untuk berhubungan seks meningkat sesaat sebelum ovulasi. Ini merupakan reaksi alami tubuh.
Nyeri panggul atau perut bagian bawah ringan
Beberapa wanita benar-benar dapat merasakan ovulasi — biasanya sebagai sakit ringan atau nyeri di perut bagian bawah, biasanya di satu sisi atau yang lain. Sensasi yang disebut Mittelschmerz, dapat berlangsung di mana saja antara beberapa menit dan beberapa jam.
Tanda-tanda ovulasi
Peningkatan Suhu Tubuh Basal
Suhu tubuh basal adalah suhu saat tubuh sedang istirahat. Setelah ovulasi, kadar progesteron naik di tubuh. Hormon progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit naik sekitar setengah derajat celsius. Waktu paling subur adalah dua hingga tiga hari sebelum kenaikan suhu.
Perubahan pada payudara
Sensitivitas payudara dan puting susu, kelembutan atau rasa sakit bisa menjadi tanda lain dari ovulasi. Ini terjadi berkat aliran hormon yang masuk ke tubuh tepat sebelum dan setelah ovulasi.
Munculnya bercak cokelat
Bercak cokelat selama ovulasi adalah normal. Gejala ovulasi ini dapat terjadi ketika folikel yang mengelilingi dan melindungi oosit berkembang, atau telur, matang, tumbuh dan kemudian pecah, menghasilkan sejumlah kecil perdarahan. Ketika darah bertambah tua, itu berubah menjadi coklat, itulah sebabnya keputihan dapat berkisar dari merah hingga coklat tua.
Advertisement
Cara menghitung masa subur
Bagi Anda yang memiliki siklus menstruasi teratur, cara menghitung masa subur pada wanita akan lebih mudah. Siklus menstruasi rata-rata sekitar 28 hari. Siklus ini dimulai pada hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya.
Cara menghitung masa subur wanita dengan siklus menstruasi teratur yaitu dengan mengurangi hari pertama menstruasi berikutnya dengan 14.
Misalnya: menstruasi mulai tanggal 2 Juli, jika Anda memiliki siklus menstruasi 28 hari, tambahkan dengan 28. Hasilnya adalah hari pertama menstruasi berikutnya, jadi 30 Juli. Setelah itu kurangi 30 dengan 14, dan ketemulah masa subur. 30 - 14 = 16, maka masa suburnya jatuh tanggal 16 Juli.