Perbedaan Penyakit Menular dan Tidak Menular, Beda Pencegahannya

Ada beberapa perbedaan penyakit menular dan tidak menular yang telah banyak merenggut nyawa.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 11 Jun 2023, 05:50 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2023, 05:50 WIB
Ilustrasi orang sakit
Ilustrasi orang sakit (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan penyakit menular dan tidak menular dapat dilihat dari penyebab dan faktor risikonya. Ada banyak jenis penyakit menular dan tidak menular yang berisiko diderita seseorang. Penyakit menular dan tidak menular telah memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun. Namun, setiap jenis penyakit bermanifestasi berbeda.

Perbedaan penyakit menular dan tidak menular penting dipahami agar dapat menentukan penanganan tepat. Perbedaan penyakit menular dan tidak menular dapat dilihat dari berbagai faktor. Perbedaan penyakit menular dan tidak menular berkisar pada penyebab, cara penyembuhan, jangka waktu, dan masih banyak lagi.

Memahami perbedaan penyakit menular dan tidak menular juga membuat orang lebih waspada dan melakukan pencegahan sebelum terlambat. Perbedaan penyakit menular dan tidak menular juga merupakan pengetahuan dasar dalam dunia kesehatan sehari-hari.

Berikut perbedaan penyakit menular dan tidak menular dilihat dari berbagai faktor, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (1/9/2019).

Mengenal Penyakit Menular

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme, seperti bakteri atau parasit, yang dapat menyebar dari orang ke orang atau dari hewan ke orang. Penyakit menular mudah menyebar melalui bakteri, virus, parasit dan jamur melalui kontak dengan orang lain atau hewan.

Menurut WHO, penyakit menular yang paling umum adalah HIV / AIDS, TBC, malaria, dan infeksi saluran pernapasan bawah. Pneumonia adalah penyakit menular lain yang dapat menyebabkan kematian anak-anak yang sangat muda dan sangat fatal bagi bayi yang memiliki berat badan lahir rendah atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Saat ini, tingkat global penyakit menular menurun berkat kemajuan dalam program vaksinasi dan pengembangan obat; Namun, penyakit menular masih menimbulkan bahaya yang signifikan.

Cara Penularan Penyakit dan Risikonya

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Beberapa cara penyebaran penyakit menular adalah dengan:

1. kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, seperti melalui sentuhan (staphylococcus), hubungan seksual (gonore, HIV), penularan tinja / oral (hepatitis A), atau tetesan (influenza, TB).

2. kontak dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi (virus Norwalk), makanan (salmonella, E. coli), darah (HIV, hepatitis B), atau air (kolera).

3. gigitan serangga atau hewan yang mampu menularkan penyakit (nyamuk: malaria dan demam kuning; kutu: wabah); dan bepergian melalui udara, seperti TBC atau campak.

Cara Mencegah Penyakit Menular

Ilustrasi sakit (iStock)
Ilustrasi sakit (iStock)

Siapkan Makanan dengan Aman

Makanan bisa membawa kuman. Cuci tangan, peralatan, dan permukaan saat menyiapkan makanan apa pun, terutama daging mentah. Selalu cuci buah dan sayuran. Masak dan simpan makanan pada suhu yang tepat.

Jangan Bagikan Barang Pribadi

Hindari berbagi barang pribadi yang tidak dapat didesinfeksi, seperti sikat gigi dan pisau cukur, atau berbagi handuk. Jarum tidak boleh dibagi, hanya boleh digunakan sekali, dan kemudian dibuang dengan benar.

Dapatkan Vaksinasi

Vaksin dapat mencegah banyak penyakit menular. Ada vaksin untuk anak-anak dan orang dewasa yang dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap banyak penyakit menular. Ada juga vaksin yang direkomendasikan atau diperlukan untuk perjalanan ke bagian dunia tertentu.

Mengenal Penyakit Tidak Menular

Orang Sakit
Ilustrasi Foto Orang Sakit (iStockphoto)

Penyakit tidak menular juga dikenal sebagai penyakit kronis, cenderung berlangsung lama dan merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku. Penyakit tidak menular membunuh 41 juta orang setiap tahun, setara dengan 71% dari semua kematian secara global.

Menurut WHO, jenis utama penyakit tidak menular adalah penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan stroke), kanker, penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit paru obstruktif kronis dan asma) dan diabetes.

Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

Ilustrasi Penyakit kardiovaskular
Ilustrasi Penyakit kardiovaskular (sumber: iStockphoto)

Faktor risiko perilaku yang dapat dimodifikasi

Perilaku yang dapat dimodifikasi, seperti penggunaan tembakau, aktivitas fisik, makanan tidak sehat, dan penggunaan alkohol yang berbahaya, semuanya meningkatkan risiko penyakit tidak menular. Tembakau menyumbang lebih dari 7,2 juta kematian setiap tahun (termasuk dari dampak pajanan terhadap perokok pasif), dan diproyeksikan akan meningkat tajam pada tahun-tahun mendatang.

4,1 juta kematian tahunan disebabkan oleh kelebihan asupan garam / natrium. Lebih dari setengah dari 3,3 juta kematian tahunan yang disebabkan oleh penggunaan alkohol berasal dari penyakit tidak menular, termasuk kanker. 1,6 juta kematian setiap tahun dapat dikaitkan dengan aktivitas fisik yang tidak mencukupi.

Faktor risiko metabolik

Faktor-faktor risiko metabolik berkontribusi terhadap empat perubahan metabolisme utama yang meningkatkan risiko penyakit tidak menular:

- tekanan darah meningkat

- kelebihan berat badan/obesitas

- hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi)

Cara Mencegah Penyakit Tidak Menular

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Berhenti merokok

Berhenti merokok (atau tidak pernah mulai) menurunkan risiko masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit paru-paru, serta kematian dini — bahkan untuk perokok lama.

Pola makan sehat

Makan sehat membantu mencegah, menunda, dan mengelola penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penyakit kronis lainnya. Pola makan yang seimbang antara buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak adalah penting pada segala usia.

Aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu Anda mencegah, menunda, atau mengelola penyakit kronis. Lakukan aktivitas fisik sedang seperti jalan cepat atau berkebun selama setidaknya 150 menit seminggu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya