7 Makanan yang Harus Dikonsumsi Usai Melahirkan, Pemulihan Lebih Cepat

Usai melahirkan tubuh kehilangan banyak energi.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 13 Jun 2023, 11:20 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2023, 11:20 WIB
Ibu baru melahirkan (iStockphoto)
Ilustrasi ibu baru melahirkan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Melahirkan merupakan proses sulit bagi tubuh yang menguras banyak energi. Persalinan dan kelahiran terjadi dalam hitungan hari atau bahkan jam. Proses ini melibatkan kontraksi hingga keluarnya bayi dan plasenta. Setelah melahirkan ibu memerlukan perawatan pemulihan intensif.

Pola makan yang tepat akan membantu pemulihan cepat usai melahirkan. Selama 9 bulan makanan yang dikonsumsi akan berperan dalam pertumbuhan janin. Setelah melahirkan, pola makan juga sama pentingnya untuk membantu pemulihan tubuh dan mengembalikan energi.

Tubuh memerlukan proses untuk mengembalikan banyak nutrisi penting. Selain itu ibu menjaga energi mereka dengan makanan bergizi untuk keperluan menyusui. Tubuh akan mengalami perubahan fisik dan hormon yang besar setelah melahirkan dan kemudian harus mulai memproduksi susu untuk bayi.

Makanan tinggi protein, biji-bijian, zat besi, kalsium dan asam lemak omega-3 semua harus menjadi bagian dari pola makan pascamelahirkan dan menyusui. Berikut makanan yang cocok dikonsumsi usai melahirkan untuk bantu pemulihan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(12/9/2019).

Kurma

Ilustrasi Kurma
Ilustrasi Kurma (iStockphoto)​

Satu studi kecil menemukan bahwa mengkonsumsi kurma segera setelah melahirkan mengurangi kehilangan darah dan perdarahan yang secara signifikan daripada saat diberikan oksitosin. Kurma juga merupakan sumber gula sederhana yang luar biasa untuk membantu memberi dorongan energi cepat pasca-kelahiran.

Datu kurma mengemas 16 gram gula sederhana. Kurma juga kaya kalori dan karbohidrat yang dibutuhkan saat masa menyusui. Kurma merupakan sumber serat yang besar, saat pasca-kelahiran, ibu kerap mengalami sembelit, konsumsi kurma mampu mengobati sembelit dan menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Telur

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Telur adalah sumber protein yang penting untuk membantu menenangkan otot-otot yang sakit yang secara harfiah berkontraksi tanpa henti sepanjang proses melahirkan. Telur juga menyehatkan karena mengandung lemak omega-3 yang meningkatkan fungsi otak.

Penelitian telah menemukan hubungan antara makanan yang rendah tingkat omega-3 dan depresi pascapersalinan. Konsumsi makanan kaya omega-3 dapat membantu mengurangi risiko stres pasca-kelahiran. Tubuh membutuhkan tiga hingga empat porsi protein 3 ons per hari ditambah empat hingga lima porsi susu untuk memenuhi kebutuhan protein.

Apel

apel
ilustrasi apel/Photo by Aarón Blanco Tejedor on Unsplash

Sebuah apel juga mengemas 4,4 gram serat untuk kelancaran pencernaan. Apel juga sangat mudah untuk dikemas dalam persiapan sebelum persalinan. Apel kaya akan zat besi dan membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah dan mencegah anemia.

Risiko anemia lebih tinggi selama kehamilan dan melahirkan. Vitamin C pada apel juga membangun resistensi dan menangkal infeksi pasca-kelahiran. Gula sederhana termasuk glukosa, fruktosa, dan sukrosa yang ada dalam apel memberikan dorongan energi langsung usai persalinan.

Oatmeal dengan buah

kolesterol
ilustrasi oatmeal/Photo by Dani Rendina on Unsplash

Oatmeal adalah karbohidrat lembut yang relatif lunak untuk mengisi kembali cadangan glikogen. Sembelit merupakan efek samping umum pasca persalinan berkat hormon kehamilan. Konsumsi oatmel dengan buah mampu melancarkan pencernaan dan mendukung kesehatan usus.

Kelebihan lain dari oatmeal adalah ia dikenal sebagai galactagogue, makanan yang dapat meningkatkan pasokan ASI. Kombinasi karbohidrat, zat besi, dan kalori menjadikannya pilihan yang mempromosikan kelancaran ASI dengan baik. Ibu bisa mengonsumsi oatmeal dengan potongan buah segar kaya vitamin dan serat. Buah kering seperi kismis juga bisa menjadi pilihan sehat.

Vitamin C untuk sembuhkan bekas jahitan

Fungsi Vitamin C Bagi Tubuh
Vitamin C untuk sembuhkan bekas jahitan (sumber: iStockphoto)

Makanan dengan Vitamin C, Beta-karoten dan Seng telah dikenal untuk membantu penyembuhan luka dan bekas luka. Vitamin C sangat penting karena mempromosikan pembentukan kolagen, yang dengan sendirinya membantu mengembalikan sel-sel kulit. Ini bisa mempercepat pemulihan jahitan usai persalinan baik normal maupun sesar.

Paprika, stroberi, jeruk, dan lainnya adalah sumber vitamin C yang baik. Beta-karoten dan seng meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memungkinkan jaringan kulit pulih lebih cepat. Asupan ini bisa didapatkan dari wortel, ubi jalar, makanan laut, dan daging merah.

Produk Susu Rendah Lemak

[Bintang] Ini Alasan Mengapa Susu Kental Manis Ramai Dibahas Masyarakat Indonesia
Produk Susu Rendah Lemak (Ilustrasi: iStockphoto)

Susu, yogurt, atau keju, adalah bagian penting dari menyusui yang sehat. Susu memberikan dorongan vitamin D sebagai penguat tulang. Selain menyediakan protein dan vitamin B, produk susu adalah salah satu sumber kalsium terbaik.

Jika menyusui, ASI perlu mengandung kalsium untuk membantu tulang bayi tumbuh. Jadi penting bagi Anda makan cukup kalsium untuk memenuhi kebutuhan kalsium tubuh. Susu rendah lemak disarankan pada masa ini.

Tak hanya fokus pada produk sisi, rempah-rempah juga dapat membantu meningkatkan pasokan susu. Makanan seperti oatmeal, flaxseed, dan bawang putih sangat bagus untuk membuat aliran ASI lancar dan mudah ditambahkan pada menu makanan pasca-kelahiran.

Sup ayam

sup ayam ginseng
Sup ayam./Copyright pixabay.com/id/users/cegoh-94852

Saat melahirkan dan pasca-kelahiran, ibu akan berkeringat lebih banyak. Ini normal karena tubuh menyesuaikan diri dengan fluktuasi hormon dramatis. Meski telah dibantu infus, memastikan tubuh mendapat cairan tubuh cukup juga penting. Diperkirakan bahwa wanita menyusui membutuhkan cairan tambahan per hari dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui.

Menghidrasi tubuh tak cuma dilakukan dengan minum air. Mengonsumsi sup ayam juga merupakan perawatan pasca-kelahiran yang sempurna. Kaldu akan menghidrasi dan rasa asin akan memenuhi elektrolit secara alami. Anda bisa menambahkan acang-kacangan, ubi jalar, gandum, dan beras merah untuk asupan karbohidrat rendah glikemik yang akan memberi energi tahan lama bagi tubuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya