Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran agama Islam, semua amal perbuatan akan terputus ketika seseorang meninggal. Namun ada 3 amalan yang tidak terputus pahalanya setelah meninggal dunia, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal, baik itu kepada orang tua, guru-guru, maupun kepada orang-orang yang telah berjasa. Apalagi surat Al Fatihan memiliki sejumlah manfaat jika dibaca sebagai hadiah untuk orang yang sudah meninggal.
Advertisement
Salah satu manfaat surat Al Fatihah adalah dapat meringankan siksa kubur, sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut,
Advertisement
Diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Umar, ia berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW berkata, 'Jika salah seorang diantara kalian meninggal, maka jangan ditahan dan segerakan dibawa ke kuburannya, dan hendaklah dibaca Al-Fatihah di dekat kepalanya.'" (HR. Baihaqi)
Lalu bagaimana cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal? Simak cara selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (16/6/2023).
Menghadiahkan Al Fatihah kepada Nabi Muhammad SAW Lebih Dulu
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada amalan yang tidak akan terputus meski seseorang telah meninggal, salah satunya adalah anak sholeh yang mendoakannya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara mengirimkan Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal. Ada cara menirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal, sehingga orang tersebut dapat merasakan manfaat dari surat Al Fatihah.
Cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal adalah membukanya dengan bacaan ila ruhi, ila arwah atau ila hadroti. Ila hadroti digunakan saat mengirimkan doa bagi orang-orang istimewa pilihan Allah seperti Rasulullah SAW dan keluarga, para nabi, sahabat serta tabiin.
Sedangkan ila arwahi digunakan saat mengirimkan doa dan Al-Fatihah bagi banyak orang yang sudah meninggal sekaligus. Sementara itu, ila ruhi digunakan saat mengirimkan doa dan Al-Fatihah khusus secara spesifik.
Caranya adalah dengan menyebut nama yang ingin didoakan dengan membaca bacaan khususon ila ruhi dan diikuti dengan membaca surat Al Fatihah.
Sebagai contoh, biasanya sebelum melakukan cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal, terlebih dulu kita menghadiahkan Al Fatihah kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan menghadiahkan Al Fatihah kepada Nabi Muhammad SAW, diharapkan kita juga bisa mendapatkan berkah dan syafaat beliau.
Adapu cara mengirimkan Al Fatihah kepada Nabi Muhammad SAW adalah dengan membuka Al Fatihah dengan bacaan berikut,
"Ila hadrotinn nabiyyil musthofa, Muhammad shollalloohu 'alaihi wasallam Al-Fatihah ..."
Setelah itu dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah.
Advertisement
Car Mengirim Al Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal Secara Khusus
Setelah menghadiahkan Al Fatihah untuk Nabi Muhammad SAW, cara mengirimkan Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal diawali dengan membaca, "khususon ila ruhi." Bacaan tersebut bertujuan agar doa yang dikirim kepada ahli kubur menjadi lebih sempurna dan sampai dengan tepat.
Berikut bacaan doa khususon almarhum atau almarhumah:
"Khushuushon ilaa ruuhi ... (sebut namanya) bin ... (sebut nama ayahnya jika diketahui). Allahumaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, lahul faatihah.
Jika ahli kubur adalah seorang perempuan, maka bin diganti dengan binti, dan lafal 'hu' di belakang Allahumaghfirlahu dan seterusnya diganti dengan 'ha'
"Khushuushon ilaa ruuhi ... (sebut namanya) binti ... (sebut nama ayahnya jika diketahui). Allahumaghfir laha warhamha wa ‘aafihi wa’fu ‘anha, lahul faatihah."
Artinya: "Terkhusus untuk ruhnya ... (sebut namanya) putranya ... (sebut nama bapaknya). Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."
Baru setelah itu dilanjutkan dengan membaca Al Fatihah.
Bacaan Al Fatihah, Arab, Latin dan Terjemahannya
Adapun bacaan surat Al Fatihah sendiri lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan terjemahannya adalah sebagai berikut:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
ar-raḥmānir-raḥīm
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
māliki yaumid-dīn
4. Pemilik hari pembalasan.
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ
ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Advertisement
Keutamaan Mengirim Al Fatihah untuk Orang yang sudah Meninggal
Cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal sebenarnya juga telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Baihaqi berikut,
Diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Umar, ia berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW berkata, 'Jika salah seorang diantara kalian meninggal, maka jangan ditahan dan segerakan dibawa ke kuburannya, dan hendaklah dibaca Al-Fatihah di dekat kepalanya'." (HR. Baihaqi)
Cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal diajarkan Nabi Muhammad SAW tentu karena sejumlah keutamaan dan manfaat surat tersebut, terutama jika dihadiahkan kepada orang yangsudah meninggal. Adapun manfaat cara mengirimkan Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal adalah sebagai berikut:
1. Meringankan siksa kubur
Salah satu manfaat cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal adalah dapat meringankan siksa kuburnya. Al Fatihah adalah surat yang dianjurkan untuk dibacakan kepada orang meninggal selain surat yasin, sebagaimana hadis berikut,
"Barangsiapa memasuki areal pekuburan lalu membaca al-fatihah dan surat yasin, maka Allah akan meringankan siksa ahli kubur, dan ia akan diberikan kebaikan sebanyak orang yang dikuburkan di sana." (HR. Abdul Aziz)
2. Syafaat untuk Orang yang Telah Meninggal
Mafaat lain dari cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal adalah, bacaan tersebut dapat menjadi syafaat, sebagaimana hal ini dijelaskan dalam hadis berikut,
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Barang Siapa memasuki areal kuburan lalu membaca al-fatihah, surat al-ikhlas, surat at-takatsur, kemudian ia berkata, 'Ya Allah, aku telah jadikan pahala bacaan Alquran tadi untuk para ahli kubur dari orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan', maka mereka (bacaan al-qur'an) akan menjadi syafaat untuknya." (HR. Asy-Suyuthi)
3. Pahala mengalir ke dua belah pihak
Manfaat berikutnya dari cara mengirim Al Fatihah untuk orang yang sudah meninggal adalah pahalanya mengalir kedua belah pihak. Artinya, pahala dari membaca surat Al Fatihah tidak hanya mengalir kepada orang yang telah meninggal, tapi juga mengalir kepada orang yang membaca dan mengirimkannya.
Dalam kitab Al-Maqashid Al-Arsyad, Ahmad Ibnu Muhammad Al-Marrudzi berkata:
"Saya mendengar Ahmad Ibn Hanbal berkata, 'Apabila kalian memasuki areal pekuburan maka bacalah Al Fatihah, Al Mu'awwidzatain, dan surat Al-Ikhlas, lalu hadiahkanlah pahala untuk ahli kubur karena sesungguhnya pahala bacaan itu akan sampai kepada mereka."