Liputan6.com, Jakarta Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas perlu dipahami setiap remaja. Kesehatan reproduksi pada masa pubertas menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi remaja meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Kesehatan di sini tidak hanya terkait bebas dari penyakit saja, tetapi juga sehat secara fisik, mental, dan sosial.
Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas bisa melalui pengenalan berbagai informasinya terhadap remaja. Apalagi, usia remaja merupakan masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik.
Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Berikut Liputan6.com rangkum dari laman Kementerian Kesehatan, Minggu (18/6/2023) tentang bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas.
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas?
Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas harus dipahami remaja dan tentunya didampingi oleh orang tua dan guru. Pasalnya, perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat mereka lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya.
Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat. Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas bisa dilakukan dengan beberapa tindakan berikut:
- Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
- Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
- Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari.
- Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.
- Bagi perempuan, hindari menggunakan sabun wangi, sabun sirih, deodoran, bedak, dan vaginal douche karena dapat menyebabkan kulit kelamin rentan iritasi.
- Bagi perempuan yang mulai memasuki masa menstruasi sebaiknya memperhatikan kebersihan alat reproduksi saat menstruasi.
- Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi.
- Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.
Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas perlu dikenali oleh perempuan maupun laki-laki. Selain itu, bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas perlu lebih diperhatikan lagi oleh perempuan saat menstruasi.
Advertisement
Cara Menjaga Kebersihan Reproduksi saat Menstruasi bagi Perempuan
Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas perlu lebih diperhatikan oleh perempuan pada saat menstruasi. Menjaga kebersihan reproduksi saat menstruasi bagi perempuan menjadi lebih sulit daripada hari-hari biasanya. Apalagi dengan berbagai gejala yang ditimbulkan selama menstruasi atau masa pra-menstruasi.
Berikut cara menjaga kebersihan saat menstruasi bagi perempuan, yang dapat dilakukan dengan:
- Memilih pembalut yang bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan nyaman saat dipakai.
- Mengganti pembalut secara berkala, antara 3 hingga 5 kali dalam sehari
- Membersihkan vagina terlebih dahulu sebelum mengganti pembalut. (Membersihkan vagina sebainya dilakukan dengan air mengalir dan sebaiknya hindari penggunaan sabun).
- Mencuci tangan sampai bersih setelah membuang pembalut serta sebelum mengganti pembalut.
- Rutin mengganti celana dalam untuk menghindari resiko tidak nyaman di sekitar vagina.
Bagi perempuan yang sering mengalami nyeri saat menstruasi, mengompres perut bagian bawah dengan air hangat, melakukan olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup mampu membantu mengurangi rasa nyeri. Akan tetapi, bila nyeri terjadi hingga berhari-hari dan menggangu aktivitas, sebaiknya hubungi dokter untuk mengonsultasikannya.
Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi pada Remaja
Sistem reproduksi diperlukan bagi makhluk hidup untuk menghasilkan, melindungi, serta mengangkut sel telur dan sperma. Perempuan dan laki-laki memiliki sistem reproduksi yang berbeda, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun struktur yang mendukungnya. Organ dari sistem reproduksi wanita meliputi vagina, rahim (uterus), ovarium, tuba falopi, dan vulva. Sementara sistem reproduksi pria terdiri dari penis, testis, dan skrotum (buah zakar).
Setelah mengenali bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas, kamu juga perlu mengenali beberapa pengetahun dasar. Pengetahuan dasar ini sangat penting dalam memahami betul bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas. Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:
- Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
- Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
- Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
- Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
- Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.
Advertisement