7 Amalan Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha yang Perlu Dikenali Umat Islam

Amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha sangat sederhana, tetapi memberikan keutamaan luar biasa.

oleh Husnul Abdi diperbarui 27 Jun 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi Iduladha, Idul Adha
Ilustrasi Iduladha, Idul Adha. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha perlu dilaksanakan oleh umat Islam. Pasalnya, amalan-amalan ini menyediakan banyak pahala walaupun sangat mudah dilaksanakan. Hal ini tentunya makin menyempurnakan perayaan hari raya Idul Adha kamu sebagai umat Islam.

Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam, jadi tidak heran semua muslim dianjurkan untuk menghadiri sholat Idul Adha ini, baik tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki, dan perempuan. Pada hari raya Idul Adha ini, umat Islam berkurban dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha sangat sederhana, tetapi memberikan keutamaan luar biasa. Aktivitas sehari-hari seperti mandi, menggunakan pakaian terbaik dan wangi-wangian, hingga berjalan ke masjid merupakan beberapa amalan di hari raya Idul Adha.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (27/6/2023) tentang amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Tidak Makan Sejak Fajar Hingga Selesai Sholat Idul Adha

Makanan setelah lebaran
Ilustrasi Makan Bersama Credit: freepik.com

Amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha yang pertama yaitu tidak makan sejak fajar sampai dengan selesai sholat Idul Adha. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah bin al-Husaib) ia berkata: 

“Rasulullah saw pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sehingga selesai sholat.” (HR. At-Tirmizi)

Hikmah dari tidak dianjurkannya makan sebelum berangkat sholat Idul Adha adalah agar daging kurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah sholat Idul Adha. Sementara itu, untuk sholat Idul Fitri dianjurkan untuk makan terlebih dahulu agar tidak disangka bahwa hari tersebut masih hari berpuasa.

2. Mandi

Amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha berikutnya yaitu mandi. Disunnahkan mandi sebelum berangkat ke masjid untuk melaksanakan sholat Idul Adha. Hal ini boleh dilakukan mulai pertengahan malam, sebelum waktu subuh, dan yang lebih utama adalah sesudah waktu subuh.

Tujuan dari mandi adalah membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap, dan membuat badan menjadi segar bugar. Jadi, mandi sebelum waktu berangkat adalah yang paling baik. Berbeda jika mandinya setelah pertengahan malam, maka kemungkinan bau badan akan kembali lagi, begitu juga kebugaran badan.


3. Memakai Pakaian Bagus dan Wangi-wangian

Ilustrasi masjid
Ilustrasi berjalan kaki ke masjid. Photo by Artur Aldyrkhanov on Unsplash

Berhias dengan memakai pakaian bagus dan wangi-wangian juga menjadi amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha yang baik dilakukan. Hal ini tidak berarti kamu harus memakai pakaian mahal dan mewah, namun yang penting bersih dan rapi. Jangan lupa juga untuk memakai wangi-wangian sewajarnya. Seperti yang diriwayatkan dari Zaid bin al-Hasan bin Ali dari ayahnya ia mengatakan: 

“kami diperintahkan oleh Rasulullah SAW pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) untuk memakai pakaian kami terbaik yang ada, memakai wangi-wangian terbaik yang ada, dan menyembelih binatang kurban tergemuk yang ada (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang) dan supaya kami menampakkan keagungan Allah, ketenangan dan kekhidmatan (HR. Al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak, IV: 256)

4. Berjalan Menuju Masjid

Amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha berikutnya yaitu berjalan menuju masjid. Pada hari raya Idul Adha, dianjurkan untuk mengutamakan berjalan kaki menuju masjid atau tempat sholat Idul Adha. Sementara untuk para lansia dan orang yang tidak mampu berjalan, maka boleh saja berangkat menggunakan kendaraan. Dengan berjalan kaki, seorang muslim bisa bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bisa bersalam-salaman sesama kaum Muslimin. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW riwayat dari Ibnu Umar:

"Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan sholat Id dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat sholat Id."

Selain itu, disunnahkan untuk berangkat lebih awal supaya mendapatkan shaf atau barisan depan. Sembari menunggu sholat Idul Adha dilaksanakan, kamu bisa bertakbir bersama-sama di masjid dengan para jemaah yang telah hadir.


5. Melewati Jalan yang Berbeda saat Pergi dan Berangkat Sholat

Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha (Dok.Unsplash)

Amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha selanjutnya adalah berangkat dan pulang melalui jalan yang berbeda. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya dari kakeknya, bahwasanya Nabi Muhammad SAW mendatangi sholat ‘Id dengan berjalan kaki dan beliau pulang melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi. (HR. Ibnu Majah)

6. Mengumandangkan Takbir

Mengumandangkan takbir merupakan salah satu amalan sunnah sebelum sholat Idul Adha yang bisa dilakukan umat Islam. Mengumandangkan takbir dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada hari raya Idul Adha dan sampai hari terakhir tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq.

Hal ini karena pada malam tersebut kita dianjurkan untuk mengagungkan , memuliakan, dan menghidupkannnya. Anjuran mengenai takbir pada hari raya Idul Adha ini terdapat dalam kitab Raudhatut Thalibin:

"Disunnahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunnahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah."

7. Semua Umat Islam Menghadiri Sholat Idul Adha

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam, jadi tidak heran semua muslim dianjurkan untuk menghadiri Sholat Idul Adha ini, baik tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki dan perempuan. Bahkan perempuan yang sedang haid, juga diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW supaya hadir. Hal ini seperti diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyah al-Anshariyah ia berkata: 

“Rasulullah saw memerintahkan kami untuk menyertakan gadis remaja, wanita yang sedang haid, dan wanita pingitan. Adapun wanita yang sedang haid supaya tidak memasuki lapangan tempat sholat, tetapi menyaksikan kebaikan hari raya dan dakwah yang disampaikan khatib bersama kaum muslimin.” (HR. Ahmad)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya