Liputan6.com, Jakarta Delta adalah istilah yang sering dijumpai dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, delta adalah tanah endapan berbentuk segitiga di muara sungai.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan secara umum, delta adalah tanah datar hasil pengendapan yang dibentuk oleh sungai, muara sungai, dimana timbunan sedimen tersebut mengakibatkan propagradasi yang tidak teratur pada garis pantai.
Delta ini dapat terbentuk jika material yang diendapkan cukup banyak, serta arus air tidak terlalu cepat. Proses alam ini memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Faktor penyebabnya bisa karena jenis batuannya, kecepatan aliran sungai, atau keadaan musim.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian delta beserta jenis-jenis dan proses terbentuknya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (13/7/2023).
Mengenal Apa itu Delta
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian delta adalah tanah endapan berbentuk segitiga di muara sungai. Secara sederhana, pengertian delta adalah endapan tanah di muara sungai. Delta umumnya terbentuk di lautan terbuka, pantai, atau danau.
Secara etimologi, nama delta berasal dari bentuk delta Sungai Nil yang menyerupai bentuk segitiga seperti simbol delta. Sedangkan secara umum, delta adalah tanah datar hasil pengendapan yang dibentuk oleh sungai, muara sungai, dimana timbunan sediment tersebut mengakibatkan propagradasi yang tidak teratur pada garis pantai.
Definisi lain tentang delta adalah hasil interaksi proses fluvial dan marin sehingga dinamika delta tidak terlepas dari dua hal di atas. Hal ini ditunjukan oleh maju atau mundurnya garis pantai delta, yakni maju pada bagian yang mendapatkan imbuhan sedimen dan mundur pada bagian yang mengalami abrasi.
Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa delta adalah endapan yang terbentuk di muara sungai dan sangat tergantung pada jumlah material sedimen dan proses hidrodinamika yang terjadi di daerah tersebut. Pengertian Sedimen adalah sekumpulan rombakan material seperti batuan, mineral, dan bahan organik yang mempunyai ukuran butir tertentu.
Delta berperan penting dalam peradaban manusia karena lokasi delta merupakan pusat produksi hasil pertanian dan permukiman. Delta juga memberikan perlindungan terhadap garis pantai dan mempengaruhi suplai air minum. Dari sudut pandang ekologi, delta memegang peran penting sebagai tempat tinggal berbagai spesies.
Advertisement
Pengertian Delta Menurut Para Ahli
Selain definisi secara umum, berikut ini terdapat pendapat dari para ahli mengenai delta adalah:
1. Coleman, Scott dan Fischer
Dikutip dari buku Sosiologi (2005) oleh Coleman, Scott dan Fischer, delta adalah suatu pengendapan yang terbentuk karena akibat adanya aktivitas sungai dan muara sungai. Di mana aktivitas ini berakibat pada munuculnya endapan sedimentasi menghasilkan progradasi yang tidak teratur dan hal ini terjadi pada garis pantai.
2. Elliot dan Allen
Melansir dari buku Lingkungan Pengendapan Delta oleh Elliot dan Allen, delta adalah bagian dari pantai yang lebih menjorok ke laut. Di mana pada bagian ini terbentuk dari adanya sebuah endapan sedimentasi sungai yang memasuki danau, laguna, hingga laut dan sedimentasi ini memiliki volume yang besar.
3. Setiyono
Melansir dari Kamus Oseanografi (1996) oleh Setiyono, delta adalah endapan sedimen yang berasal dari daratan yang terbentuk di muara sungai berbatasan dengan laut ataupun danau.
Jenis-Jenis Delta
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis dari delta adalah:
1. Delta Tumpul
Delta tumpul, bentuknya seperti busur. Bentuknya yang tumpul menandakan bahwa energi gelombang yang datang relatif kuat dengan arah tegak lurus ke arah pantai, sehingga material sedimen yang berasal dari sungai akan didistribusikan secara merata ke arah kanan dan kiri muara. Keadaannya cenderung tetap (tidak bertambah besar), misalnya Delta Tiger dan Sungai Nil.
2. Delta Lobben
Delta lobben, bentuknya menyerupai kaki burung. Delta ini biasanya tumbuh cepat besar, karena sungai membawa banyak bahan endapan, contohnya Delta Missisippi dan Delta Mahakam di Kalimantan Timur.
3. Delta Runcing
Delta runcing, bentuknya runcing ke atas menyerupai kerucut. Delta ini makin lama makin sempit. Bentuk semakin menyempit dikarenakan semakin lemahnya energi masa air sungai dan karena pantai yang sangat landai. Contoh adalah Delta Sidorajo, Provinsi Jawa Timur.
4. Estuaria
Estuaria, yaitu bagian yang rendah dan luas di mulut sungai. Contoh seperti pada Laguna Segara Anakan, Cilacap Jawa Tengah.
5. Delta Berbelok
Delta Berbelok, biasanya pertemuan sungai dan pantai samudera laut dalam. Delta berbelok terjadi karena tekanan arus dari laut sangat besar sehingga aliran sungai tidak dapat masuk ke arah laut dalam. Contohnya adalah pada Delta Pantai Ayah Kebumen yang ada di Pantai Selatan Jawa
Advertisement
Cara Pembentukan Delta
Delta dapat terbentuk ketika sungai yang membawa sedimen mencapai badan air, seperti danau, samudra, atau waduk. Ketika aliran sungai bertemu dengan genangan air, aliran sungai akan menyebar dan melebar karena tidak lagi terbatas pada saluran aslinya. Pelebaran ini menyebabkan berkurangnya kecepatan aliran, sehingga kurang mampu membawa sedimen.Akibatnya, sedimen mengendap di luar air dan terakumulasi sebagai aluvium, secara bertahap membentuk delta sungai.
Seiring waktu, saluran utama sungai membentuk lobus atau cuping delta (menyerupai bentuk kaki burung di delta seperti Sungai Mississippi atau Sungai Ural), yang memperluas mulut sungai ke dalam genangan air. Ketika lobus delta terus maju, gradien saluran sungai menjadi tidak terlalu curam karena saluran menjadi lebih panjang dengan tetap mempertahankan perubahan ketinggian yang sama.
Proses terbentuknya delta juga dijelaskan secara singkat dalam buku Rangkuman Lengkap Kimia SMA IPA Kelas 10/11/12 (2016) karya Tim Guru Indonesia, menjelasakn bahwa proses pembentukan delta adalah pasir atau tanah terbawa dalam aliran sungai kemudian tersangkat di muara sungai. Setelah itu, lama kelamaan akan mengalami penggumpalan dan kemudian membentuk endapan di muara sungai. Proses ini dapat terjadi karena adanya penggumpalan atau koagulasi tanah atau pasir yang dibawa oleh aliran sungai.