Jogging Adalah Kombinasi Jalan Santai dan Lari yang Konsisten, Ini 5 Manfaatnya

Jogging adalah olahraga yang dilakukan dengan kecepatan lebih lambat daripada berlari.

oleh Laudia Tysara diperbarui 22 Jul 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2023, 11:00 WIB
Latihan Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, bersama staf pelatihnya jogging menuju penginapan usai latihan di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Rabu (21/11). Kebiasaan ini sering dilakukan sejak era Luis Milla. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Olahraga jogging adalah aktivitas fisik yang melibatkan gerakan berlari atau lari santai dengan kecepatan sedang. Jogging termasuk dalam kategori olahraga aerobik, tubuh menggunakan oksigen secara efisien untuk memberikan energi pada otot-otot selama latihan. Aktivitas jogging adalah kombinasi antara berjalan dan berlari, sehingga lebih lambat daripada berlari namun lebih cepat daripada berjalan.

Pada dasarnya, jogging dapat diartikan sebagai olahraga yang mudah dilakukan oleh berbagai kelompok usia. Gerakan utama dalam jogging adalah dengan melangkah sambil mengayunkan kaki bergantian, satu kaki berada di udara dan satu kaki menapak di tanah, dengan kecepatan sekitar 5-8 km/jam atau bahkan bisa mencapai kecepatan di bawah 14 km/jam, sesuai dengan kemampuan individu.

Jogging adalah olahraga yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti membakar kalori untuk membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung dengan meningkatkan sirkulasi darah, serta menyehatkan otak dan meningkatkan konsentrasi melalui pasokan oksigen yang baik. Selain itu, jogging juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan koordinasi tubuh, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang olahraga jogging dan manfaatnya, Sabtu (22/7/2023).

Kombinasi Jalan Santai dan Lari yang Konsisten

Latihan Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, bersama staf pelatihnya jogging menuju penginapan usai latihan di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Rabu (21/11). Kebiasaan ini sering dilakukan sejak era Luis Milla. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Jogging adalah salah satu jenis olahraga aerobik yang populer dan mudah dilakukan oleh banyak orang. Jogging melibatkan kombinasi antara jalan santai dan lari dengan kecepatan sedang. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau Kemenkes RI, olahraga aerobik seperti jogging bertujuan untuk melatih daya tahan organ jantung dan paru-paru agar lebih efisien dalam mengambil oksigen dari udara dan mengalirkannya melalui pembuluh darah hingga mencapai otot rangka yang digunakan selama aktivitas ini.

Perbedaan mendasar antara jogging, berlari, dan berjalan adalah dalam intensitasnya. Jogging adalah olahraga yang dilakukan dengan kecepatan lebih lambat daripada berlari, namun lebih cepat daripada berjalan yang dilakukan secara konsisten atau kontinue. Olahraga jogging membutuhkan lebih sedikit energi dan memberikan tekanan yang lebih ringan pada tubuh dibandingkan dengan berlari.

Disebut sebagai olahraga yang relatif mudah, jogging juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, terutama bagi mereka yang ingin memperkuat tulang dan otot, menjaga berat badan, memperkuat jantung, dan meningkatkan stamina.

Menurut penelitian dalam buku "Endless Happiness Buatlah Hidupmu Bahagia Tanpa Akhir (2017)" karya Asri Ayu, jogging adalah olahraga yang dianggap paling mudah dilakukan. Namun, hal tersulit dalam berjoging adalah mengumpulkan niat untuk memulai dan tetap konsisten dalam melakukannya. Motivasi dan konsistensi adalah kunci kesuksesan dalam menjadikan jogging sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Kecepatan Jogging 5-8 KM/Jam

Untuk melakukan jogging dengan benar, Kemenkes RI menegaskan gerakannya harus dilakukan dengan melangkah sambil mengayunkan kaki ke depan bergantian, dengan salah satu kaki di udara dan satu kaki berada di tanah pada kecepatan sekitar 5-8 km/jam. Beberapa sumber juga menyebutkan, jogging adalah dapat dilakukan dengan kecepatan hingga di bawah 14 km/jam, tetapi penting untuk mengikuti batasan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan tubuh masing-masing.

Meskipun jogging memiliki banyak manfaat, ada beberapa kelompok orang yang disarankan untuk berhati-hati atau bahkan tidak disarankan untuk jogging atau berlari. Misalnya, individu dengan berat badan berlebih atau obesitas harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai program jogging. Sebuah artikel yang diterbitkan oleh Clinical Journal of Sports Medicine menemukan bahwa saat berlari, sendi-sendi akan menanggung kekuatan sekitar 2.5 kali berat badan seseorang.

Sementara itu saat berjalan, kekuatan pada persendian hanya sekitar 1.2 kali berat badan. Oleh karena itu, orang dengan berat badan berlebih atau obesitas akan menghadapi risiko cedera lebih besar saat melakukan olahraga dengan dampak tinggi seperti jogging atau berlari.

 

Manfaat Melakukan Olahraga Jogging Rutin

Latihan Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, bersama staf pelatihnya jogging menuju penginapan usai latihan di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Rabu (21/11). Kebiasaan ini sering dilakukan sejak era Luis Milla. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Jogging adalah olahraga lari yang memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Kemenkes RI menjelaskan manfaat jogging atau olahraga lari sebagai berikut:

Salah satu manfaat utama dari jogging adalah kemampuannya dalam menurunkan berat badan secara efektif. Ketika dilakukan secara rutin, olahraga ini menjadi cara tercepat untuk membakar kalori, sehingga berat badan dapat turun dengan cepat. Selain itu, jogging juga membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit yang terkait dengan obesitas, seperti hipertensi, diabetes, masalah jantung, dan gangguan kesehatan lainnya.

2. Menjaga Kesehatan Jantung

Tidak hanya bermanfaat bagi tubuh bagian luar, jogging juga memberikan dampak positif bagi kesehatan jantung. Ketika seseorang berlari, sirkulasi darah menjadi lebih lancar dan teratur, yang berperan penting dalam mencegah terjadinya penyakit jantung koroner. Oksigen yang terdistribusi dengan baik dalam tubuh saat berlari juga memberikan manfaat bagi kinerja otak. Pasokan oksigen yang berlimpah membantu menyehatkan otak, meningkatkan konsentrasi, serta meningkatkan daya ingat dan kemampuan berpikir.

3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Selain itu, olahraga lari secara teratur juga berdampak positif pada ketahanan tubuh. Berdasarkan hasil penelitian, rutinitas jogging dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih jarang terkena alergi, batuk, atau flu. Selain itu, saat berlari, sistem koordinasi tubuh kita terlatih dengan baik. Hal ini disebabkan oleh aktivitas anggota tubuh yang saling berkoordinasi, seperti tangan dan mata, kaki dan mata, dan bagian tubuh lainnya. Akibatnya, koordinasi tubuh menjadi lebih baik dan lebih efisien.

4. Mengurangi Stress

Jogging juga memiliki manfaat psikologis yang penting. Ketika seseorang berlari, sistem pernapasan bekerja maksimal untuk menerima dan mengeluarkan udara. Proses ini membantu mengurangi tingkat stres dalam tubuh, sehingga jogging dapat menjadi alat yang efektif untuk mengatasi depresi dan gangguan suasana hati lainnya. Selain itu, aktivitas fisik ini dapat membantu mengeluarkan endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, sehingga membantu meningkatkan perasaan bahagia dan positif.

5. Meningkatkan Kualitas Tidur

Satu lagi manfaat penting dari jogging adalah meningkatkan kualitas tidur. Setelah berlari, otot-otot tubuh kita merasa lelah dan memberi sinyal ke otak untuk beristirahat. Oleh karena itu, jogging dapat menjadi terapi yang efektif bagi orang-orang yang mengalami gangguan tidur atau kesulitan untuk tidur. Dengan tubuh yang lelah secara fisik dan pikiran yang tenang setelah berlari, tidur menjadi lebih berkualitas dan menyegarkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya