Skenario Adalah Naskah Cerita dalam Film, Begini Cara Membuatnya

Skenario adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urutan-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 16 Agu 2023, 10:49 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2023, 09:50 WIB
Skenario Adalah Naskah Cerita dalam Film, Begini Cara Membuatnya
Ilustrasi naskah skenario film. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kata skenario sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Skenario adalah cetak biru yang ditulis untuk film atau acara televisi. Proses pembuatan film ataupun acara telivisi berasal dari skenario yang ditulis oleh penulis cerita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, skenario adalah rencana lakon sandiwara atau film berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci. Skenario ini sangat penting dalam bidang sinematografi.

Fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. Sebab bagaimana penggambaran tokoh akan dilakukan, dalam bentuk apakah cerita akan dipublikasikan, dan lain sebagainya semuanya tertulis detail dalam skenario.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian skenario dan cara membuatnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/8/2023).

Skenario Adalah

Skenario Adalah Naskah Cerita dalam Film, Begini Cara Membuatnya
Ilustrasi naskah drama. (Photo by Waldemar Brandt on Unsplash)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, skenario adalah rencana lakon sandiwara atau film berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci. Skenario ini sangat penting dalam bidang sinematografi.

Secara umum, skenario adalah rangkaian cerita yang ditulis secara terperinci oleh seorang penulis atau tim penulis yang dapat menjadi visualisasi dalam bentuk gambar. Definisi lain, skenario adalah cerita dalam bentuk rangkaian squence dan adegan-adegan namun tidak dalam rincian yang persis. Dapat dikatakan hampir sinonim dengan istilah screenplay. Screenplay sendiri adalah garis besar atau outline cerita atau bentuk naskah, meskipun jarang memerinci cara-cara suatu versi perekaman atau shooting.

Sedangkan menurut Syd Field dalam bukunya yang berjudul The Foundations of Screenwriting (1994), menjelaskan bahwa skenario adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urutan-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik.

Naskah skenario sendiri berisi cerita atau gagasan yang telah didesain penyajiannya, agar komunikatif dan menarik di sampaikan dengan media film. Penuturan skenario adalah penuturan filmik, sehingga seseorang membaca sekenario maka uraiannya harus bisa membuatnya membayangkan sebuah film yang akan dibuat. Demikian pula penulis skenario ketika akan membuatnya sudah membayangkan bagaimana setiap detail adegan yang akan berlangsung.

Skenario dapat dihasilkan dalam bentuk olahan asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada seperti hasil sastra. Formatnya disusun sedemikian rupa sehingga 1 halaman biasanya menghabiskan waktu 1 menit. 

Komponen-komponen utama dalam skenario terdiri dari aksi dan dialog. Aksi merujuk kepada "apa yang kita lihat" dan dialog merujuk kepada "apa yang dituturkan oleh tokoh". Tokoh-tokoh dalam skenario juga dapat diperkenalkan dalam bentuk visual di awal cerita. Skenario untuk televisi kadang kala disebut sebagai "skenario TV" atau "teleplay" dalam Bahasa Inggris.

Skenario adalah salah satu karya sastra yang memiliki kesamaan struktur dengan drama. Sebuah skenario juga memiliki latar, plot, penokohan, dan tema. Hanya saja, teknik penulisannya sedikit berbeda dengan penulisan drama. Dalam sebuah skenario, tidak terlalu banyak monolog seperti dalam drama, dan penokohan lebih banyak digambarkan dengan dialog-dialog antar tokoh dalam naskah tersebut, karena hasilnya nanti adalah visualisasi dari skenario itu sendiri.

Cara Membuat Skenario

Skenario Adalah Naskah Cerita dalam Film, Begini Cara Membuatnya
Ilustrasi Naskah, Menulis (Photo by Ron Lach from Pexels)

Berikut ini cara membuat skenario yang baik dan benar adalah:

1. Menentukan inti cerita

Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau fenomena keseharian kita.

Sinopsis adalah ringkasan cerita yang ditulis lengkap dengan memuat semua unsur penting cerita berupa garis besar jalan cerita yang akan kemudian dikembangkan menjadi sebuah skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah sampai dua halaman.

3. Menentukan karakter

Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario. Akan tetapi dalam skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain, dan sebagainya.

4. Menentukan alur ceritanya

Langkah yang selanjutnya adalah menentukan alur ceritanya. Alur cerita ini didesain untuk mencapai tujuan tertentu. Maka itu, satu topik yang sama bisa dibuat beberapa plot, sesuai sudut pandang yang di ambil dantujuan yang ingin di capai.

5. Membuat outline dan scene

Langkah yang berikutnya adalah membuat outline dan scene. Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Sedangkan untuk scene sendiri adalah kejadian yang berlangsung dalam satu tempat dan waktu ter tentu.

Perbedaan Skenario dan Naskah Novel

Skenario Adalah Naskah Cerita dalam Film, Begini Cara Membuatnya
Ilustrasi novel (sumber: pixabay)

Perbedaan keduanya terletak pada struktur penulisannya. Skenario memiliki struktur penulisan yang lebih terperinci mulai dari scene heading (berfungsi untuk menjelaskan kepada pembaca tentang waktu dan tempat sebuah adegan terjadi), general description (berfungsi untuk menjelaskan deskripsi visual dari scene heading), character name atau nama karakter atau tokoh, dialog, parenthetical (keterangan perasaan atau gesture karakter), shot (penggambaran angle kamera) dan transition (bagaimana visualisasi perpindahan satu scene ke scene yang lain). Sedangkan naskah novel hanya menuliskan tentang heading, nama karakter, dialog, dan keterangan perasaan saja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya