Liputan6.com, Jakarta Barbie Botox menjadi salah satu tren kecantikan yang belakangan viral di TikTok. Barbie Botox adalah prosedur kecantikan yang dilakukan dengan menyuntikan botox ke otot trapezius untuk membuat leher tampak lebih jenjang dan lebih ramping.
Prosedur Barbie Botox awalnya dirancang sebagai cara untuk merilekskan otot trapezius. Otot trapezius yang tegang memang dapat menyebabkan nyeri leher dan bahkan migrain. Namun ternyata, prosedur ini memiliki efek yang membuat penampilan leher terlihat lebih cantik.
Ketika neurotoksin disuntikkan ke setiap otot trapezius di bagian bawah leher, hubungannya dengan saraf terputus sehingga otot menjadi “lumpuh” sementara. Lama kelamaan, otot trapezius akan menyusut sehingga leher menjadi tampak lebih panjang dan ramping, mirip seperti boneka Barbie.
Advertisement
Itulah sebabnya prosedur ini dinamakan Barbie Botox. Berikut kisah Islabelle Lux, seorang influencer kecantikan yang telah mencoba prosedur Barbie Botox dilansir Liputan6.com dari laman odditycentral.com, Rabu (23/8/2023).
Leher Seperti Barbie
Isabelle Lux, yang menjalani prosedur ini untuk mempersiapkan penampilan saat pernikahannya. "Prosedur ini diciptakan dengan gagasan agar Anda terlihat seperti Barbie setelah melakukannya, menurut saya ini bukanlah hal yang buruk. Prosedur ini memanjangkan leher, membuat bahu terlihat lebih ramping, dan memberikan kesan fisik yang anggun jika dilakukan dengan benar," ucapnya dalam sebuah wawancara.
Lux mengunggah video perbandingan lehernya setelah dan sebelum menjalani prosedur Barbie Botox setelah satu bulan. Video yang diunggah di akun TikTok pribadinya pun menjadi viral dan memulai tren Barbie Botox di TikTok.
Advertisement
Bukan Prosedur Tanpa Resiko
Meskipun hasil prosedur Barbie Botox sangat mengagumkan, Lux menjelaskan bahwa prosedur ini tidak tanpa risiko. Ia menyarankan agar orang yang ingin melakukan prosedur ini sebaiknya tidak memutuskan dengan terburu-buru. Lux mengaku mengalami rasa sakit dan kekakuan di punggung dan bahu setelah mendapatkan suntikan botox di lehernya.
Selain itu, tampilan leher yang jenjang dan ramping tidak terlihat begitu saja. Dibutuhkan waktu dua minggu untuk melihat hasil yang nyata, dan dua bulan untuk melihat efek penuh dari prosedur ini.
Lux mengaku, "Saya awalnya cukup takut. Setelah Botox disuntikkan, tidak ada cara untuk mengembalikannya. Menurut saya, Anda harus pergi ke ahli bedah atau dokter medis. Jika Anda tidak dapat melakukannya di tempat yang tepat, sejujurnya itu terlalu beresiko."
Jumlah botox yang disuntikkan ke otot trapezius tergantung pada ukuran otot, namun biasanya berkisar antara 40 hingga 75 unit neurotoksin. Efeknya umumnya berlangsung selama empat hingga enam bulan. Biaya prosedur ini bervariasi tergantung pada jumlah botox yang diperlukan oleh pasien. Harganya mulai dari sekitar 3 juta rupiah untuk 20 unit neurotoksin. Lux mengatakan dirinya menghabiskan kurang lebih 18 juta rupiah untuk mendapatkan perawatan ini.