Liputan6.com, Jakarta Arti break memiliki makna beristirahat sementara. Dimana break sebagai suatu keadaan untuk mengurangi ikatan emosional dalam hubungan asmara. Sebagai cara untuk menyelesaikan masalah hubungan asmara.
Dengan melakukan proses istirahat sementara mereka mempertimbangkan apakah ingin melanjutkan atau putus hubungan. Kedua belah pihak seharunya saling mengintropeksi diri serta emosional diri agar hubungan asmara mereka lebih baik.Â
Baca Juga
Advertisement
Pada tahap break ini, individu menjadi ambivalen terhadap pasangannya, mulai berkembang baik dari segi psikologis, sosial dan emosional. Arti break sering disalah artikan dengan putus hubungan asmara. Karena banyak dari hubungan asmara di kalangan remaja menggunakan kata break sebagai alasan mereka untuk putus.
Arti break salah satu istilah bahasa inggris yang sangat populer digunakan di Indonesia. Terutama di media sosial yang digunakan di kalangan remaja maupun dewasa saat memiliki masalah dengan kekasih mereka.
Berikut ini proses break dalam hubungan yang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (29/8/2023)
Proses break dalam hubungan
Proses break dalam hubungan asrama di kalangan remaja adalah salah satu pihak merasa tidak puas, frusrasi dan marah. Dimana seseorang pihak yang kurang bahagia akan mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap pasangan mereka.
Dalam hubungan asmara mereka kedua belah pihak menjelaskan masalah ataupun kesulitan yang ada sesuai dengan versi masing-masing. Kemudian mereka mereka mulai sedikit demi sedikit menjauh dan belajar untuk mengintropeksi diri.
Arti break dikalangan remaja disebut dengan beristirahat sementara, agar hubungan mereka kembali dengan baik. Mereka mulai menyibukan diri untuk melakukan hal-hal positif, memperbaiki pikiran serta emosional selama masa break tersebut.
Jika kedua belah pihak sudah merasa lebih baik satu sama lain, mereka bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Kemudian hubungan asmara mereka akan jauh berkembang dengan lebih baik. Karena mereka telah mengetahui letak dari kesalahan masing-masing dalam menjalani hubungan.
Keselahan yang mereka lakukan menjadi evaluasi dalam hubungan mereka untuk tidak mengulangi hal yang sama. Jika kesalahan yang sama terjadi maka hubungan tersebut akan berakhir dengan kata putus.
Advertisement
Dampak Break dalam hubungan asmara
1. Dampak positif break dalam hubungan
Mengintrospeksi diri adalah sikap sikap kita dalam menentukan baik atau buruknya agar bisa diterima di lingkungan sekitar tanpa melakukan kesalahan yang pernah dilakukan. Arti break dalam hubungan sangat penting untuk memperbaiki keduanya agar hubungan mereka kembali harmonis sama seperti saat awal berpacaran.
Sebelum kita salah melangkah dalam mengambil tindakan, tindakan mengintrospeksi diri bertujuan memberikan kesempatan kepada otak dan hati untuk berhenti sejenak dari berbagai pikiran dan hati yang sedang kacau. Selama beristirahat, seseorang akan dapat memilah-milah berbagai pengalaman yang pernah terjadi. Mengevaluasi diri kembali untuk menentukan pola pikir dan prilaku yang baik di masa depan.
Dengan mengintrospeksi diri sendiri sesorang bisa mengenal diri sendiri dan memahami makna dari sebuah kejadian dengan lebih baik, dan bisa menjadikan pribadi yang lebih bertanggung jawab. Dengan mengintrospeksi diri sesorang bisa memahami dirinya lebih dalam lagi.
2. Dampak negatif break dalam hubungan
Dampak negatif break dalam  hubungan itu cukup beragam pada individu, baik dalam segi emosi, perilaku maupun kognitif. Seseorang akan memikirkan kesalahan pada dirinya, mereka akan semakin terlalurut dalam kesedihan, rasa sakit, marah, dan frustasi. Mereka bukannya memperbaiki diri dengan melakukan hal positif agar dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
Terlebih lagi waktu break yang mereka putuskan untuk memperbaiki hubungan cukup lama. Kedua belah pihak perlahan saling menjauh dan melupakan karena sibuk dengan kehidupan masing-masing. Mereka akan menemukan jalan buntu dan berakhir putus hubungan.
Selai itu break dalam hubungan juga sering dijadikan alasan oleh salah satu pasangan untuk memutuskan hubungan secara paksa. Bukannya menyelesaikan masalah dengan pikiran yang baik tetapi menambah masalah baru. Karena salah satu pasangan tersebut sudah tidak mencintai dan menginginkan untuk putus saja.
Faktor-faktor perbedaan individu yang terkait dengan reaksi terhadap break adalah cara seseorang menggantungkan hubungan asmara. Posisi dalam pemutusan hubungan, yaitu pihak yang memutuskan, atau yang diputuskan, serta karakteristik hubungan sebelum pemutusan terjadi. Wanita cenderung memiliki distress pasca putus yang lebih besar dibandingan dengan pria.
Â
Â
----------------------
Reporter Magang
Dinda Hafid Hafifah
Unversitas Teknologi Yogyakarta
Advertisement