Dikira Kadal, Wanita Ini Histeris Ternyata Digigit Bayi Buaya

Liputan6.com, Jakarta Kejadian tak terduga mengguncang Kampung Balik Batu, Tanjung Bidara, ketika seorang wanita lanjut usia, Faridah Abd Ghani (65), menjadi korban gigitan bayi buaya di pagi buta. Kejadian ini sukses membuat gempar warga sekitar.

Menurut laporan dari Buletin TV3, pada pukul 06.00, Faridah Abd Ghani baru saja keluar dari rumahnya ketika mendadak merasakan sesuatu yang menggigit kakinya. Wanita asal Malaysia itu menggambarkan sambil mengingat momen traumatis tersebut.

"Mak cik baru saja keluar dari pintu dan terkejut saat merasakan ada sesuatu yang menggigit kakiku,” kata Faridah.

Dalam kebingungannya, karena hari masih gelap, dia awalnya mengira yang menggigitnya adalah seekor kadal. Namun, ketika anak-anaknya datang untuk memeriksanya, mereka menyadari bahwa yang menggigit adalah seorang buaya.

Menyadari hal ini seisi rumah heboh sampai mendatangkan aparat sipil setempat untuk mengamankan bayi buaya kesasar tersebut. Berikut selengkapnya Liputan6.com merangkum momen traumatis wanita digigit bayi buaya melansir dari World of Buzz, Senin (10/2/2023).

Bayi buaya dengan ukuran sekitar 30 cm tersebut tampak tidak bergerak, mulut terbuka lebar. Faridah dan anak-anaknya kemudian dengan hati-hati menggunakan penutup untuk menjebak buaya tersebut sebelum memanggil bantuan dari Pasukan Sipil setempat.

Wanita lanjut usia ini juga mengungkapkan bahwa sebelumnya dia pernah melihat buaya berenang di pantai terdekat. Namun, buaya-buaya tersebut belum pernah naik ke rumahnya sebelumnya, sehingga kejadian ini benar-benar mengejutkan bagi mereka.

Tim Aparatur Sipil segera dikerahkan untuk menangkap buaya tersebut, dan reptil tersebut akhirnya diserahkan kepada dinas hewan setempat. Beruntung, Faridah Abd Ghani tidak mengalami cedera berat akibat insiden yang menegangkan ini.

Kejadian ini menjadi sorotan di kampung tersebut, mengingat kejadian gigitan buaya yang jarang terjadi di wilayah ini. Warga sekitar pun diingatkan untuk tetap waspada terhadap kehadiran buaya di sekitar perairan mereka. 

Menurut Hellen Kurniati, Peneliti Utama dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, buaya menyerang manusia karena kehilangan pakan alami dan mencari wilayah baru dengan makanan yang cukup. 

Buaya biasanya memangsa hewan-hewan kecil seperti ikan, burung, reptil, dan mamalia kecil. Serangan terjadi jika ada objek bergerak di sekitarnya, termasuk manusia. 

Sedangkan Menurut Rick Langley dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan North Carolina di Raleigh, pembangunan wilayah juga mengganggu habitat buaya dan meningkatkan kontak dengan manusia. 

Pertumbuhan populasi manusia dan buaya serta pembangunan yang intensif turut berkontribusi pada serangan buaya. Musim kemarau, sebagai musim kawin buaya, membuat mereka lebih sensitif dan cenderung menyerang.