Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dihadapi masyarakat saat ini. Mengelola kadar kolesterol sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit jantung dan pembuluh darah. Banyak yang beranggapan bahwa daging kambing menjadi penyebab utama kolesterol tinggi, namun sebenarnya ada banyak makanan lain yang lebih berisiko.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, daging kambing memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging merah lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali makanan-makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita kolesterol tinggi agar kesehatan tetap terjaga.
Baca Juga
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang daftar makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya oleh penderita kolesterol tinggi, Rabu (9/4/2025).
Advertisement
Mengapa Kolesterol Tinggi Berbahaya bagi Kesehatan?
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, terutama terkait dengan jantung. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang mengarah pada aterosklerosis, atau penyempitan pembuluh darah.
Apabila tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kadar kolesterol dalam batas normal melalui pola makan yang sehat.
Advertisement
10 Makanan yang Lebih Berpotensi Memicu Kadar Kolesterol Naik
1. Daging Merah: Sapi, Domba, dan Babi
Daging merah kaya akan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. Menurut Kementerian Kesehatan, daging domba mengandung sekitar 110 mg kolesterol per 100 gram.
Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi daging merah dan pilih potongan daging tanpa lemak. Menggantinya dengan sumber protein nabati juga bisa menjadi pilihan yang lebih sehat.
2. Daging Olahan: Sosis, Kornet, dan Ham
Daging olahan mengandung banyak lemak jenuh serta bahan tambahan seperti garam dan pengawet, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Proses pengolahan yang dilakukan sering kali menambah kadar lemak jenuh dalam produk tersebut.
Hindari atau batasi konsumsi daging olahan ini untuk menjaga kesehatan jantung. Pilihlah daging segar yang lebih rendah lemak.
3. Jeroan: Hati, Ampela, dan Babat
Jeroan mengandung kadar kolesterol yang tinggi. Hati sapi, misalnya, memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi dibandingkan dengan daging biasa.
Hindari konsumsi jeroan secara berlebihan dan pilihlah bagian daging yang lebih sehat. Ini penting untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal.
4. Mentega: Lemak Jenuh dalam Produk Susu
Mentega mengandung lemak jenuh yang dapat merangsang produksi kolesterol LDL dalam tubuh, yang berisiko menyumbat pembuluh darah. Penggunaan mentega dalam masakan sebaiknya dibatasi.
Pilihlah alternatif yang lebih sehat seperti minyak zaitun atau margarin rendah lemak. Ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
5. Produk Olahan Susu Tinggi Lemak: Keju dan Yogurt
Produk susu tinggi lemak seperti keju memiliki kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi, yang dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol. Konsumsi produk susu rendah lemak bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Hindari keju yang berlemak tinggi dan pilih yogurt tanpa lemak untuk menjaga kesehatan jantung.
6. Telur: Kaya Nutrisi, tapi Waspadai Kolesterolnya
Kuning telur mengandung sekitar 186 mg kolesterol dalam satu butir telur ukuran besar. Konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah.
Batasi konsumsi kuning telur, dan lebih baik mengonsumsi putih telur yang lebih rendah kolesterol.
7. Gorengan: Lemak Trans yang Berbahaya
Gorengan sering kali mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Proses penggorengan juga dapat menambah kalori yang tidak sehat.
Hindari makanan yang digoreng dan pilih metode memasak yang lebih sehat seperti merebus atau memanggang.
8. Kulit Ayam: Kandungan Lemak Jenuh yang Tinggi
Kulit ayam memiliki lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayamnya sendiri, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. Sebaiknya buang kulit ayam sebelum mengonsumsinya.
Pilih daging ayam tanpa kulit untuk mengurangi asupan lemak jenuh.
9. Daging Bebek: Kaya Lemak, Risiko Kolesterol Naik
Daging bebek mengandung sekitar 60-70 mg kolesterol per 100 gram, sementara kulit bebek bisa mengandung 80-90 mg kolesterol. Ini menjadikannya salah satu sumber kolesterol tinggi.
Batasi konsumsi daging bebek dan pilih bagian daging yang lebih sehat.
10. Makanan Cepat Saji: Kombinasi Berbahaya
Fast food seperti burger dan hotdog mengandung lemak jenuh yang tinggi dan rendah serat, meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung. Makanan ini sering kali tinggi kalori dan rendah nutrisi.
Hindari makanan cepat saji dan pilih makanan yang lebih sehat untuk menjaga kesehatan jantung.
Mitos vs Fakta: Apakah Daging Kambing Memicu Kolesterol Tinggi?
Banyak orang yang menghindari daging kambing karena khawatir akan kolesterol tinggi. Namun, daging kambing sebenarnya memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging merah lainnya.
Menurut Kementerian Kesehatan, daging kambing mengandung sekitar 75 mg kolesterol per 100 gram, sedangkan paha ayam mengandung 135 mg kolesterol. Ini menunjukkan bahwa masih banyak sumber makanan lain yang lebih berpotensi meningkatkan kadar kolesterol.
Advertisement
Bagaimana Mengontrol Konsumsi Makanan yang Berisiko Meningkatkan Kolesterol?
Untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil, penting untuk membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan menggantinya dengan makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, serta sumber protein rendah lemak. Perubahan pola makan yang sehat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah secara alami.
Dengan memahami jenis-jenis makanan yang lebih berisiko meningkatkan kadar kolesterol dibandingkan dengan daging kambing, kamu bisa lebih bijak dalam memilih makanan sehari-hari untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan.
