Liputan6.com, Jakarta Juz 20 surat apa? Ada tiga surat yang terdapat dalam Alquran Juz 20. Namun sebelum terlalu jauh membahas daftar surat dalam Alquran Juz 20, penting untuk kita ketahui mengenai pembagian Alquran.
Ada beberapa macam pembagian dalam Alquran, antara lain pembagian berdasarkan surat, pembagian berdasarkan hadits yang dibagi menjadi empat bagian, pembagian berdasarkan riwayat Aus ibn Hudzaifah, pembagian berdasarkan juz, dan sebagainya.
Pembagian Alquran ini sama sekali tidak memengaruhi isi kandungannya. Pembagian Alquran ini memiliki beberapa tujuan, salah satunya untuk membantu muslimin untuk mengkhatamkan Alquran.
Advertisement
Memahami berbagai macam pembagian Alquran ini merupakan salah satu hal penting yang perlu kita pahami, sebelum lebih jauh membahas mengenai Juz 20 Surat apa. Berikut adalah penjelasan mengenai macam-macam pembagian Alquran, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (18/10/2023).
Macam-Macam Metode Pembagian Alquran
Sebelum membahas mengenai Juz 20 surat apa, ada baiknya bagi kita untuk memahami terlebih dahulu mengenai pembagian Alquran. Pembagian Al-Qur'an adalah proses pengorganisasian teks suci Al-Qur'an ke dalam berbagai bagian atau unit, yang memudahkan pembacaan, khataman, atau pelajaran Al-Qur'an. Terdapat beberapa metode pembagian Al-Qur'an yang berbeda berdasarkan karakteristik dan tujuannya. Berikut adalah penjelasan tentang berbagai metode pembagian Al-Qur'an:
1. Pembagian Menurut Surat
Pembagian utama Al-Qur'an adalah pembagian menjadi surat-surat. Al-Qur'an terdiri dari 114 surat, dimulai dengan Al-Fatihah dan berakhir dengan An-Nas. Setiap surat memiliki tujuan dan tema khusus yang berkaitan dengan pesan dan ajaran Al-Qur'an.
2. Pembagian Menurut Juz
Pembagian menjadi 30 juz adalah salah satu metode yang paling umum digunakan untuk membaca Al-Qur'an selama bulan Ramadan, di mana satu juz dibaca setiap hari. Pembagian ini memudahkan pembacaan dan khataman Al-Qur'an dalam waktu sebulan.
3. Pembagian Menurut Hizb dan Perempat Hizb
Al-Qur'an juga dibagi menjadi hizb dan perempat hizb. Dengan pembagian ini, Anda dapat mengkhatamkan Al-Qur'an dalam beberapa bulan dengan membaca sejumlah hizb atau perempat hizb setiap hari. Juga, Anda dapat melakukan sholat malam dengan membaca satu juz atau setengah juz dalam setiap sholat.
4. Pembagian Menurut Ruku'
Al-Qur'an juga bisa dibagi menjadi ruku'. Setiap ruku' adalah satu kelompok ayat yang dianjurkan untuk dibaca dalam satu rakaat sholat. Dengan metode ini, Anda dapat mengkhatamkan Al-Qur'an dalam waktu relatif singkat dengan membaca satu ruku' dalam setiap rakaat sholat, terutama sholat sunnah atau sholat malam.
Setiap metode pembagian Al-Qur'an memiliki tujuan yang berbeda, dan pemilihan metode pembagian tergantung pada preferensi dan jadwal pembaca Al-Qur'an. Metode ini memungkinkan umat Muslim untuk membaca dan mengkhatamkan Al-Qur'an dengan lebih mudah dan teratur sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan mereka. Setelah memahami macam-macam pembagian Alquran, berikut adalah pembahasan mengenai Juz 20 Surat apa.
Advertisement
Surat An-Naml (سورة النمل) - Ayat 56-93
Sebelumnya telah dijelaskan mengenai macam-macam pembagian Alquran, salah satunya pembagian Alquran menjadi 30 Juz. Sementara itu, Juz 20 dari Al-Qur'an terdiri dari tiga surat, salah satunya Surat An-Naml Ayat 56-93.
Surat An-Naml (سورة النمل) merupakan surat ke-27 dalam Al-Qur'an. Surat ini dikategorikan sebagai surat Makkiyah, yang berarti surat ini diturunkan di kota Mekkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Nama "An-Naml" dalam bahasa Arab berarti "semut," dan surat ini diberi nama demikian karena mencakup salah satu kisah Nabi Sulaiman (Salomo) AS yang melibatkan semut. Dalam surat ini, Allah menceritakan berbagai kisah nabi, menghadirkan bukti-bukti kekuasaan-Nya, dan mengajak manusia untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta.
Salah satu kisah terkenal dalam Surat An-Naml adalah kisah Nabi Sulaiman AS yang memimpin pasukan yang terdiri dari manusia, jin, burung, dan bahkan semut. Allah memberikan kepadanya pengetahuan yang luar biasa sehingga dia bisa berkomunikasi dengan berbagai makhluk. Peristiwa yang paling mencolok adalah ketika Sulaiman AS menyadari semut berkumpul di jalur pasukannya, dan dia bersyukur kepada Allah atas kebijaksanaan yang diberikan padanya.
Selain kisah Sulaiman AS dan semut, Surat An-Naml juga memuat tanda-tanda kebesaran Allah yang tercermin dalam ciptaan alam semesta, seperti gunung, langit, bumi, dan berbagai fenomena alam lainnya. Manusia diajak untuk merenungkan keindahan alam semesta dan mengakui bahwa segala sesuatu adalah hasil ciptaan Allah Yang Maha Kuasa.
Surat ini juga mengingatkan umat manusia akan kenabian Nabi Muhammad SAW dan peran para nabi sebelumnya sebagai pembawa petunjuk dan peringatan. Selain itu, surat ini menyampaikan pelajaran moral tentang pentingnya bersyukur kepada Allah, menjaga keseimbangan alam, dan menghindari kesombongan serta kekufuran.
Dengan penutup yang kuat dan merenungkan tentang keesaan Allah dan hari kebangkitan, Surat An-Naml menyediakan pengajaran mendalam bagi pembaca Al-Qur'an. Surat ini memperkuat keyakinan akan kekuasaan Allah dan mengingatkan manusia akan pertanggungjawaban mereka di hari kiamat.
Surat Al-Qasas (سورة القصص) - Ayat 1-88
Juz 20 surat apa saja, terdiri dari tiga surat, salah satunya adalah Surat Al-Qasas. Surat Al-Qasas (سورة القصص) adalah surat ke-28 dalam Al-Qur'an dan termasuk dalam kategori surat Makkiyah, yang berarti surat ini turun saat Nabi Muhammad SAW masih berada di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah. Nama "Al-Qasas" dalam bahasa Arab berarti "kisah-kisah," dan surat ini mendapatkan nama ini karena berisi berbagai kisah dari masa lalu yang sarat dengan pelajaran moral.
Salah satu kisah terpenting yang disampaikan dalam Surat Al-Qasas adalah kisah Nabi Musa AS dan peran besarnya dalam sejarah Islam. Surat ini menjelaskan tentang kelahiran, kehidupan, dan panggilan kenabian Musa AS, yang dipilih oleh Allah untuk membawa pesan-Nya kepada Firaun yang zalim. Firaun yang berkuasa dan tiran memerintahkan pembunuhan terhadap anak-anak laki-laki Bani Israel, tetapi Musa AS diselamatkan dari nasib tersebut oleh Allah yang melindunginya. Nabi Musa kemudian tumbuh dan menjadi nabi dan pemimpin yang besar.
Selain kisah Nabi Musa, Surat Al-Qasas juga mengandung berbagai kisah lain yang mencakup berbagai pelajaran moral. Surat ini menggambarkan sejarah keutamaan dan penghormatan Allah terhadap orang-orang yang benar-benar beriman, sekaligus menggambarkan ketidakberdayaan orang-orang yang berusaha melawan kebenaran. Terdapat kisah tentang kisaran zaman nabi dan umat-umat mereka yang menerima wahyu dari Allah, dan juga kisah tentang konsekuensi kekufuran dan ketidakpatuhan terhadap petunjuk Allah.
Keseluruhan, Surat Al-Qasas adalah sebuah surat yang memperkaya pengetahuan umat Islam tentang sejarah dan perjuangan para nabi, serta memuat pelajaran berharga tentang kepatuhan kepada Allah, keadilan-Nya, dan konsekuensi dari perbuatan jahat. Surat ini juga mengingatkan pembaca Al-Qur'an untuk bersabar dan memercayai rencana Allah dalam menghadapi cobaan hidup.
Advertisement
Surat Al-Ankabut (سورة العنكبوت) - Ayat 1-45
Juz 20 surat apa, terdiri dari tiga surat, salah satunya adalah Surat Al-Ankabut. Surat Al-Ankabut (سورة العنكبوت) adalah surat ke-29 dalam Al-Qur'an dan termasuk dalam kategori surat Makkiyah, yang berarti surat ini turun saat Nabi Muhammad SAW masih berada di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah. Nama "Al-Ankabut" dalam bahasa Arab berarti "laba-laba," dan surat ini mengambil nama ini karena mengandung perumpamaan yang menggambarkan kehidupan manusia seperti laba-laba yang menjalin rumahnya.
Surat Al-Ankabut berisi berbagai pelajaran moral dan mengajak manusia untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta. Dalam surat ini, manusia diperbandingkan dengan laba-laba yang membuat rumahnya dengan susah payah. Seperti halnya laba-laba yang menjalin rumahnya untuk melindungi diri dari bahaya, manusia juga diuji dalam hidupnya. Manusia harus menjalin hubungan yang kuat dengan Allah dan bersabar menghadapi ujian-ujian hidup, seperti halnya laba-laba yang bersabar dalam menciptakan rumahnya.
Selain perumpamaan tentang laba-laba, Surat Al-Ankabut juga berisi kisah-kisah tentang nabi-nabi terdahulu dan perjuangan mereka dalam menyebarkan ajaran tauhid (kepercayaan kepada Allah yang Esa). Surat ini juga menggambarkan realitas kekufuran dan tantangan yang dihadapi oleh para nabi dalam menyampaikan pesan Allah.
Keseluruhan, Surat Al-Ankabut mengandung pelajaran tentang kekuatan iman, kesabaran, dan keteguhan dalam menghadapi ujian hidup. Surat ini mengingatkan manusia akan pentingnya menjalin hubungan yang kuat dengan Allah dan berserah diri kepada-Nya dalam menghadapi permasalahan dan tantangan yang datang dalam kehidupan. Dengan berpegang teguh pada ajaran Allah, manusia dapat mengatasi segala kesulitan dan mendapatkan rahmat-Nya.
Dalam Juz 20 ini, terdapat pelajaran-pelajaran berharga tentang kekuasaan Allah, kisah-kisah nabi, dan hikmah moral yang bisa diambil dari setiap surat. Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami isi dan makna dari Juz 20 dalam Al-Qur'an.